5 Film Horor 90-an Terbaik yang Jarang Dibicarakan, padahal Bagus!

- Stir of Echoes (1999) menampilkan Kevin Bacon sebagai pria biasa dengan kemampuan melihat arwah setelah dihipnotis, menghadirkan ketegangan psikologis dan emosi manusia.
- Nightwatch (1997) mengikuti kisah penjaga malam di kamar mayat yang terseret ke dalam permainan berbahaya dengan pembunuh berantai, menawarkan atmosfer kelam yang menekan.
- The Prophecy (1995) tampil unik dengan cerita perang antara Surga dan Neraka di Bumi, menggabungkan tema religius, fantasi, dan horor dalam narasi ambisius.
Film horor era 1990-an sering kali dibayangi oleh blockbuster besar, seperti Scream (1996) atau The Sixth Sense (1999). Namun, di balik ketenaran itu, ada beberapa judul yang tak kalah menyeramkan, kreatif, dan bahkan lebih berani.
Film-film ini mungkin tidak sukses besar di box office, tapi seiring waktu, banyak penonton yang akhirnya menyadari betapa istimewanya mereka. Beberapa di antaranya memadukan horor dengan unsur misteri, satir, hingga komedi gelap yang jarang ditemukan di film masa kini.
Kini, di tengah tren revival film klasik dan pencarian karya underrated, lima film horor 90-an berikut ini patut kamu masukkan ke daftar tontonmu. Meski sempat gak diperhatikan, tetapi kisahnya bagus dan menarik, lho!
1. Stir of Echoes (1999)

Sempat dibandingkan dengan The Sixth Sense, Stir of Echoes menampilkan Kevin Bacon sebagai pria biasa yang tiba-tiba mendapat kemampuan melihat arwah setelah dihipnotis. Awalnya ia menganggapnya halusinasi, namun ketika visinya semakin nyata, ia terjebak dalam misteri pembunuhan yang membuatnya nyaris kehilangan kewarasan.
Disutradarai oleh David Koepp, Stir of Echoes berhasil memadukan ketegangan psikologis dan emosi manusia dengan sangat halus. Walau dulu tenggelam di bawah bayang-bayang film lain, kini banyak kritikus menganggapnya salah satu film horor psikologis terbaik di era 90-an. Jika dirilis hari ini oleh studio seperti A24, bisa jadi film ini akan mendapat pengakuan yang layak.
2. Nightwatch (1997)

Film ini mengikuti kisah penjaga malam di kamar mayat yang tanpa sengaja terseret ke dalam permainan berbahaya dengan pembunuh berantai. Dibintangi Ewan McGregor, Patricia Arquette, dan Josh Brolin, Nightwatch menawarkan atmosfer kelam yang menekan sejak menit pertama.
Sutradaranya, Ole Bornedal, berhasil menciptakan ketegangan tanpa banyak efek khusus. Hanya dengan pencahayaan dingin, musik mengancam, dan rasa paranoia yang konstan. Meski gagal di box office, film ini tetap jadi favorit bagi penggemar horor klasik penuh misteri. Sekarang, Nightwatch terasa seperti karya yang pantas diangkat kembali ke layar besar.
3. The Prophecy (1995)

Christopher Walken tampil sebagai Malaikat Gabriel dalam perang antara Surga dan Neraka yang terjadi di Bumi. Ceritanya unik, karena menggabungkan tema religius, fantasi, dan horor dalam satu narasi yang ambisius. Meski punya beberapa sekuel langsung ke video, film pertamanya tetap jadi yang paling berkesan dan kuat secara konsep.
The Prophecy terasa seperti pendahulu bagi serial, seperti Supernatural, atau film, seperti Constantine. Dengan visual kelam, film ini membawa genre horor ke ranah yang lebih intelektual tanpa kehilangan unsur menegangkannya. Ditambah penampilan Viggo Mortensen sebagai Lucifer, film ini berubah jadi duel akting penuh karisma dan keanehan yang sulit dilupakan.
4. Idle Hands (1999)

Idle Hands menampilkan sisi komedi dari horor dengan kisah konyol tentang remaja pemalas yang tangannya kerasukan roh jahat dan mulai membunuh orang-orang di sekitarnya. Saat tangan itu dipotong, ia malah hidup dan melanjutkan aksi brutalnya sendiri. Kedengarannya absurd, tapi di situlah letak pesonanya.
Dibintangi oleh Devon Sawa, Seth Green, dan Jessica Alba, Idle Hands adalah horor remaja yang jenaka, tapi juga cukup berdarah. Film ini gagal di pasaran saat rilis, tetapi kini dipuja sebagai cult classic yang mewakili semangat horor-komedi 90-an. Apalagi, ada penampilan kameo The Offspring yang berakhir dengan adegan legendaris.
5. Deep Rising (1998)

Sebelum sukses besar lewat The Mummy, sutradara Stephen Sommers membuat film aksi horor laut dalam berjudul Deep Rising. Kisahnya mengikuti sekelompok tentara bayaran yang naik ke kapal mewah hanya untuk menemukan bahwa semua penumpangnya telah menghilang dan ternyata mereka dimangsa oleh monster laut raksasa.
Walau awalnya dianggap gagal total, film ini kini diakui sebagai salah satu tontonan aksi horor paling seru di era 90-an. Dengan efek praktikal yang mengesankan dan nuansa petualangan khas B-movie, Deep Rising terasa seperti gabungan antara Alien dan Pirates of the Caribbean. Kalau kamu suka horor laut yang seru dan penuh kejutan, ini film yang wajib kamu coba.
Dalam suasana nostalgia era VHS dan poster neon di toko kaset, lima film ini menjadi saksi betapa kreatifnya horor 90-an. Jadi, dari lima film di atas, mana yang paling membuatmu penasaran untuk ditonton malam ini?


















