Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Horor Berlatar SMA yang Bikin Merinding, tapi Jarang Dilirik

adegan dalam film Seance. (dok. RLJE Films/Seance)
adegan dalam film Seance. (dok. RLJE Films/Seance)
Intinya sih...
  • Masa SMA sebagai latar film horor yang menegangkan
  • Rekomendasi film horor berlatar SMA yang underrated
  • Film-film tersebut menawarkan kisah seram dan dinamika remaja yang kompleks

Masa SMA sering dianggap sebagai masa paling indah dalam hidup. Banyak orang mengenangnya sebagai waktu yang penuh tawa, persahabatan, dan kenangan manis. Namun, bagi para sineas horor, lorong sekolah dan ruang kelas justru menjadi panggung sempurna untuk menghadirkan teror yang mencekam.

Beberapa film horor ikonis, seperti The Faculty (1998), Jennifer's Body (2009), It Follows (2014), hingga yang terbaru, Fear Street: Prom Queen (2025), membuktikan bahwa latar SMA bisa menjadi sumber ketegangan yang efektif. Tak hanya menyajikan kisah seram, keempatnya juga mengeksplorasi dinamika remaja, mulai dari tekanan sosial hingga hubungan pertemanan yang rumit.

Meskipun judul-judul di atas sudah sering disebut dan mendapatkan tempat spesial di hati para penggemar horor, masih banyak permata tersembunyi yang sering luput dari perhatian. Berikut lima rekomendasi film horor berlatar SMA yang underrated, tapi menyimpan cerita yang dijamin bikin bulu kudukmu berdiri!

1. Disturbing Behavior (1998)

adegan dalam film Disturbing Behavior. (dok. Metro-Goldwyn-Mayer Pictures/Disturbing Behavior)
adegan dalam film Disturbing Behavior. (dok. Metro-Goldwyn-Mayer Pictures/Disturbing Behavior)

Jika dibandingkan dengan film horor berlatar SMA lainnya yang rilis di era 90-an, seperti Scream (1996) dan The Faculty (1998), Disturbing Behavior memang tak mendapat sorotan yang layak. Padahal, dengan pendekatan yang lebih condong ke fiksi ilmiah dan tema kontrol sosial, film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan film horor remaja kala itu. Apalagi, film ini juga didukung oleh penampilan apik dari tiga aktor besar, yaitu Katie Holmes, James Marsden, dan Nick Stahl.

Disturbing Behavior mengikuti kisah Steve Clark (Marsden), remaja baru di kota kecil bernama Cradle Bay. Ia mulai curiga ketika beberapa siswa bermasalah di sekolahnya tiba-tiba berubah jadi "anak baik-baik" yang patuh dan sempurna. Bersama teman-teman barunya, Gavin (Stahl) dan Rachel (Holmes), Steve menyelidiki konspirasi gelap yang mengubah para remaja itu secara paksa, dan menemukan sebuah fakta yang mengerikan!

2. Halloween H20: 20 Years Later (1998)

adegan dalam film Halloween H20: 20 Years Later. (dok. Dimension Films/Halloween H20: 20 Years Later)
adegan dalam film Halloween H20: 20 Years Later. (dok. Dimension Films/Halloween H20: 20 Years Later)

Masih dari era 90-an, ada Halloween H20: 20 Years Later yang merupakan sekuel langsung dari dua film Halloween pertama. Kisahnya mengikuti Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) yang kini hidup dengan identitas baru sebagai kepala sekolah setelah memalsukan kematiannya demi menghindari Michael Myers. Namun, kali ini, Laurie bukan sekadar final girl, tapi juga seorang ibu yang penuh trauma dan melakukan segala cara demi melindungi anaknya, John (Josh Hartnett).

Meski kerap disebut sebagai sekuel Halloween yang gagal, tak seperti film-film sebelumnya, film ini justru menyisakan ruang bagi karakter-karakternya untuk berkembang. John digambarkan sebagai remaja biasa yang ingin merdeka dari bayang-bayang ibunya, tapi juga peduli dan siap melindunginya. Lebih dari sebuah film slasher, dinamika hubungan ibu-anak ini membuat Halloween H20: 20 Years Later terasa lebih manusiawi dan menyentuh.

3. Detention (2011)

adegan dalam film Detention. (dok. Samuel Goldwyn Films/Detention)
adegan dalam film Detention. (dok. Samuel Goldwyn Films/Detention)

Bayangkan Breakfast Club bertemu dengan Scream, lalu disuntik energi gila khas Scott Pilgrim vs. the World. Begitulah kira-kira sensasi yang kamu dapat saat menonton Detention. Disutradarai oleh Joseph Kahn, yang pernah menyutradarai video musik sejumlah artis, seperti Taylor Swift dan Eminem, film ini boleh jadi dipandang sebelah mata saat dirilis karena keanehannya. Namun, buat kamu yang bosan dengan formula horor remaja generik, Detention bisa menjadi oase yang menyegarkan.

Kisahnya berpusat pada Riley (Shanley Caswell), siswi SMA yang sinis dan apatis, yang terjebak di sesi hukuman sekolah bersama beberapa teman sekelas. Sementara itu, pembunuh berantai bertopeng bernama Cinderhella—terinspirasi dari film horor fiktif dalam cerita—mulai meneror sekolah. Mereka pun harus bekerja sama memecahkan misteri, sambil menghadapi dilema identitas, cinta segitiga, dan bahkan... perjalanan waktu!

4. The Blackcoat's Daughter (2015)

adegan dalam film The Blackcoat’s Daughter. (dok. A24/The Blackcoat’s Daughter)
adegan dalam film The Blackcoat’s Daughter. (dok. A24/The Blackcoat’s Daughter)

Osgood Perkins, sineas di balik film horor hit macam Longlegs dan The Monkey, juga pernah menelurkan film horor berlatar SMA yang sayangnya kurang mendapat perhatian luas. Bertajuk The Blackcoat’s Daughter, film debutnya ini menceritakan kisah tiga remaja yang saling terhubung oleh tragedi dan teror gaib di sebuah sekolah Katolik. Mereka adalah Kat (Kiernan Shipka) dan Rose (Lucy Boynton), dua siswi yang ditinggal di sana selama libur musim dingin, serta Joan (Emma Roberts), yang sedang melakukan perjalanan ke kota tempat sekolah itu berada.

Dengan tempo yang lambat dan narasi non-linear, The Blackcoat’s Daughter memang bukan tipikal horor yang bakal membuatmu terlompat dari kursi setiap lima menit. Namun, jika kamu sabar sampai akhir, Perkins telah menyiapkan klimaks yang bakal membuatmu merinding sekaligus berpikir ulang tentang apa yang sebenarnya terjadi. Gimana, tertantang untuk menontonnya?

5. Seance (2021)

poster film Seance. (dok. RLJE Films/Seance)
poster film Seance. (dok. RLJE Films/Seance)

Seance melengkapi daftar ini sebagai salah satu film horor underrated berlatar SMA yang juga sayang untuk kamu lewatkan. Film ini menandai debut penyutradaraan Simon Barrett, yang sebelumnya dikenal sebagai penulis You’re Next dan The Guest. Berbeda dari dua filmnya tersebut, di sini, Barrett memadukan elemen whodunit dengan nuansa supernatural yang mencekam.

Film ini dibuka dengan kematian misterius seorang siswi setelah ritual pemanggilan arwah yang awalnya hanya iseng-iseng belaka. Tak lama, Camille Meadows (Suki Waterhouse) datang sebagai murid baru menggantikan posisi si korban. Bukannya disambut hangat, Camille justru dihadapkan pada geng cewek populer yang menyimpan banyak rahasia gelap.

Camille kemudian berteman dengan Helina (Ella-Rae Smith), seorang siswi pemalu yang punya hubungan emosional dengan korban sebelumnya. Saat mereka ikut ritual tengah malam untuk menghubungi arwah temannya, suasana sekolah berubah makin mencekam. Satu per satu anggota geng mulai terbunuh secara misterius, dan kecurigaan pun mengarah ke semua orang.

Kalau kamu merasa bosan dengan horor remaja yang itu-itu saja, kelima film horor underrated berlatar SMA ini bisa jadi pilihan segar untuk menantang nyali. Selain suguhan ketegangan yang beda dari biasanya, mereka juga menyelipkan kisah remaja yang kompleks dan relevan. Jadi, sudah siap menonton dan menemukan "hantu-hantu" yang selama ini terabaikan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us