Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Party Girl
Party Girl (dok. IFC Films/Party Girl)

Berhasil meraih nominasi Emmy Awards 2025 pada kategori Aktris Pendukung Terbaik untuk Serial Drama gara-gara perannya di The White Lotus, Parker Posey ternyata bukan sembarang nama. Sudah melanglang buana puluhan tahun di industri film, pada awal kariernya, Posey justru dikenal sebagai indie darling.

Ia langganan film indie Amerika 90-an dan filmografinya harus diakui cukup menarik. Ia memang sering memerankan karakter perempuan kelas menengah, tetapi wataknya bervariasi. Jadi protagonis maupun antagonis dijabaninya. Buktikan lewat film lawas terbaik Parker Posey berikut.

1. Dazed and Confused (1993)

Dazed and Confused (dok. Focus Features/Dazed and Confused)

Dazed and Confused adalah film lawas yang kini berstatus cult-classic. Dibuat Richard Linklater sebelum ia jadi hits berkat Trilogi Before, film ini juga memperkenalkan khalayak pada nama-nama prominen macam Mila Jovovich, Matthew McConaughey, Ben Affleck, dan tentunya Parker Posey. Mereka memerankan murid SMA di kota Austin, Texas, Amerika Serikat dari berbagai tingkatan kelas. Posey dipilih Linklater memerankan Darla, murid kelas 12 yang juga ketua geng anak-anak populer. Karakter Darla cukup menarik, ia percaya diri dan pandai bicara. Bahkan banyak dialog Darla yang merupakan ide personal Posey alias hasil improvisasinya.

2. Party Girl (1995)

Party Girl (dok. IFC Films/Party Girl)

Posey dapat peran utama di film indie Party Girl. Ia memerankan Mary, perempuan awal 20-an yang terjerat kasus pidana dan berhasil bebas setelah dapat jaminan dari kerabat jauhnya. Butuh pekerjaan untuk membayar utang uang jaminan, Mary pun setuju bekerja jadi asisten pustakawan di tempat kerja si bibi. Tak familier dengan dunia perbukuan, Mary mengalami krisis pada fase ini. Jiwanya yang suka pesta dan mengoleksi pakaian bermerek meronta-ronta. Dirilis tahun 1995, banyak isu di dalam film ini yang dicap relevan dengan situasi anak muda masa kini. Gak heran status cult-classic pun disematkan pada film karya Daisy von Scherler Mayer itu.

3. SubUrbia (1996)

SubUrbia (dok. Sony Pictures Classics/SubUrbia)

Parker Posey juga tercatat dalam daftar cast film indie klasik Amerika 90-an, SubUrbia. Memotret keseharian anak-anak tongkrongan di sebuah kota kecil di Amerika Serikat, film ini dibuat pula oleh Richard Linklater pakai naskah tulisan Eric Bogosian. Posey dapat peran pendukung di sini, yakni Erica, publisis seorang musisi. Sang musisi kebetulan sedang tur di kota asalnya dan gak sengaja justru reunian dengan teman-teman sekelasnya dulu.

4. The Daytrippers (1996)

The Daytrippers (dok. Criterion/The Daytrippers)

Posey jadi Jo di film komedi independenThe Daytrippers. Jo diciptakan sebagai karakter pendukung yang suportif, tepatnya saudara kandung si lakon, Eliza (Hope Davis) yang curiga kalau suaminya selingkuh selama tinggal di luar kota. Kalut, Jo dan kekasihnya pun setuju mengantar Eliza mencari keberadaan sang suami. Di sini petualangan kocak dan penuh kejutan pun dimulai. Performa Posey dipuji media kala itu. Meski dapat peran pendukung, posisinya krusial dalam film.

5. Waiting for Guffman (1997)

Waiting for Guffman (dok. Castle Rock Entertainment/Waiting for Guffman)

Waiting for Guffman adalah film mockumentary yang berlatarkan kota fiktif bernama Blaine. Kota ini jadi rumah untuk sebuah klub drama musikal amatir. Salah satu pengurusnya ngide untuk bikin pertunjukan guna memperingati ulang tahun ke-150 kota itu. Dengan harapan bisa terkenal, mereka mengundang seorang kritikus terkenal. Posey seperti biasa dapat peran pendukung, tetapi performanya mencolok dan sukses bikin siapapun terhipnotis.

6. The House of Yes (1997)

The House of Yes (dok. Miramax/The House of Yes)

Dalam The House of Yes, Posey jadi sosok nyentrik yang percaya kalau dirinya adalah Jacqueline Kennedy Onassis (istri John F. Kennedy). Ia bahkan dipanggil dengan nama Jackie O, sesuai dengan julukan si publik figur itu. Satu hari setelah pulang dari panti rehabilitasi psikologi, Jackie O dikejutkan dengan kehadiran kakak laki-lakinya yang memperkenalkan calon istrinya. Fakta ini bikin Jackie O kecewa dan nekat melakukan hal di luar nalar. Alasannya bakal terbongkar seiring film bergulir. Bergenre dark-comedy, banyak hal mengganggu yang siap menyambutmu. Namun, film ini membuat Posey meraih beberapa penghargaan bergengsi terutama untuk kategori film independen.

7. You’ve Got Mail (1998)

You've Got Mail (dok. Warner Bros/You've Got Mail)

Ia juga pernah memerankan sosok antagonis ikonik di film romcom 90-an You’ve Got Mail. Film ini sebenarnya berpusat pada kisah cinta dua orang yang tak pernah bertemu, tetapi menjalin koneksi secara anonim lewat situs chat di internet. Masalahnya, mereka sebenarnya sudah punya pasangan masing-masing saat itu. Patricia yang diperankan Posey adalah pacar sah Joe Fox (Tom Hanks) yang berusaha mempertahankan hubungannya. Karakternya dibikin ngeselin, tetapi juga membuat penonton dilanda dilema. Sangat natural buat Patricia mempertahankan Joe.

8. Best in Show (2000)

Best in Show (dok. Castle Rock Entertainment/Best in Show)

Best in Show adalah kolaborasi kesekian Posey dengan sutradara Christopher Guest setelah Waiting for Guffman (1997). Best in Show juga berformat mockumentary, tetapi kali ini berkutat pada sebuah kompetisi anjing peliharaan. Posey memerankan Meg, salah satu dari 5 peserta kompetisi yang jadi fokus film ini. Ia datang bersama kekasihnya dan keduanya diceritakan sebagai tipikal pasangan kelas menengah yang amat memanjakan anjing peliharaan mereka, Beatrice. Saking sayang dan pedulinya, mereka gak segan membawa Beatrice ke psikolog untuk terapi.

9. Josie and the Pussycats (2001)

Josie and the Pussycats (dok. Universal Pictures/Josie and the Pussycats)

Meski tak dapat pujian pada awal penayangannya, Josie and the Pussycats jadi semacam cult-classic terutama buat pecinta musik pop. Fokusnya memang band lokal perempuan yang dikontrak label rekaman secara tiba-tiba karena kondisi darurat. Namun, keberuntungan mereka ternyata tidak benar-benar manis. Mereka harus menghadapi busuknya persaingan bisnis musik. Posey memerankan Fiona di film ini, salah satu petinggi label rekaman yang licik.

Jadi sosok nyentrik, ngeselin, sampai suportif dan elegan sudah dilakoni Parker Posey bertahun-tahun. Versatilitasnya patut dipuji dan diapresiasi, sih. Rasanya lega melihat kerja kerasnya akhirnya dihargai, meski butuh waktu beberapa dekade.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team