6 Film Pencurian di Museum yang Seru dan Penuh Ketegangan

- The Mastermind (2025) mengambil pendekatan berbeda dengan menyoroti konsekuensi setelah pencurian lukisan.
- How to Steal a Million (1966) menampilkan nuansa humor khas 1960-an dalam aksi pencurian patung palsu di museum Paris.
- The Thomas Crown Affair (1999) mengubah kisah pencurian menjadi permainan psikologis yang elegan antara miliarder dan detektif asuransi.
Film selalu punya cara menarik untuk menampilkan sisi gelap dari keinginan manusia terhadap seni dan kekayaan. Dari aksi pencurian karya seni yang dilakukan dengan perhitungan cermat hingga pencurian yang berubah menjadi kekacauan, film bertema museum heist selalu berhasil memadukan ketegangan, kecerdikan, dan keindahan visual dalam satu paket.
Menariknya, banyak film dengan tema ini justru menampilkan pencuri yang karismatik dan sulit dibenci, membuat penonton terjebak antara menilai dan diam-diam mendukung aksinya. Dalam daftar ini, kita akan melihat enam film pencurian di museum yang bukan hanya seru, tetapi juga memikat dengan gaya dan nuansanya masing-masing.
1. The Mastermind (2025)

Film ini mengambil pendekatan yang sangat berbeda dari kebanyakan film pencurian pada umumnya. The Mastermind menampilkan sosok J.B. Mooney (Josh O’Connor), seorang pria pengangguran yang nekat mencuri lukisan dari museum kecil di Massachusetts pada tahun 1970-an. Bukannya tampil sebagai pencuri ulung, Mooney justru tampak kikuk dan penuh kesalahan.
Sutradara Kelly Reichardt terinspirasi dari kasus nyata perampokan Museum Seni Worcester tahun 1972. Alih-alih mengandalkan ketegangan dan aksi cepat, Reichardt lebih menyoroti konsekuensi setelah pencurian itu terjadi. Bagaimana seseorang berhadapan dengan rasa bersalah, kebingungan, dan kesunyian setelah melakukan sesuatu yang besar.
2. How to Steal a Million (1966)

Jika film pertama terasa suram, How to Steal a Million justru sebaliknya karena penuh humor khas 1960-an. Audrey Hepburn berperan sebagai putri seorang pemalsu karya seni yang harus mencuri kembali patung palsu buatan ayahnya dari museum Paris sebelum kejahatan mereka terbongkar. Ia pun merekrut seorang pencuri tampan (Peter O’Toole) untuk melancarkan aksinya.
Film ini seperti pesta visual penuh gaun cantik, nuansa Paris yang romantis, dan dialog cerdas. Meskipun bertema pencurian, nuansa yang dihadirkan jauh dari mencekam. Wyler menghadirkan dunia heist yang lebih seperti tarian elegan dibandingkan kejahatan nyata. Bagi pencinta film klasik, How to Steal a Million adalah tontonan yang menyenangkan dan penuh pesona.
3. The Thomas Crown Affair (1999)

Dalam versi modern tahun 1999 ini, Pierce Brosnan memerankan Thomas Crown, seorang miliarder yang mencuri lukisan Monet dari museum hanya untuk kesenangan pribadi. Tak butuh uang, tak ada motif balas dendam, ia melakukannya semata karena bosan. Rene Russo menjadi detektif asuransi yang mencoba mengungkap aksinya, tapi justru terjerat dalam daya tarik misterius Crown.
Film ini terasa halus dan berkelas dengan nuansa sensual dan penuh gaya. Ketegangan di sini tidak hanya berasal dari aksi pencurian, tapi juga dari hubungan kucing dan tikus antara dua tokoh utamanya. McTiernan berhasil mengubah kisah pencurian menjadi permainan psikologis yang elegan, menjadikannya salah satu heist film paling bergaya sepanjang masa.
4. Entrapment (1999)

Entrapment menawarkan sensasi heist klasik penuh aksi dan keindahan visual. Catherine Zeta-Jones berperan sebagai agen asuransi yang menyamar untuk menjebak pencuri legendaris Robert “Mac” MacDougal (Sean Connery). Target mereka adalah sebuah topeng kuno bernilai tinggi yang dijaga sistem keamanan canggih dengan sinar laser ikonik.
Adegan latihan Zeta-Jones yang menari di antara sinar laser menjadi salah satu momen paling terkenal dalam sejarah film heist. Meskipun ada perbedaan usia mencolok antara dua pemeran utamanya, chemistry dan ketegangan di antara mereka membuat film ini tetap memikat. Entrapment menghadirkan sensasi petualangan dan sedikit romansa yang membuat penonton terpikat.
5. The Great Muppet Caper (1981)

Siapa bilang film pencurian harus serius karena The Great Muppet Caper membuktikan bahwa aksi heist juga bisa lucu dan absurd. Dalam film ini, Miss Piggy dijebak sebagai pencuri perhiasan, dan para Muppet lainnya harus mencari tahu siapa pelaku sebenarnya. Ada adegan pencurian di museum, aksi akrobatik yang konyol, dan bahkan adegan renang sinkron yang tak terlupakan.
Jim Henson mengubah konsep pencurian menjadi pertunjukan komedi penuh warna. Dengan kejenakaan khas para Muppet dan cerita yang ringan, film ini bukan hanya hiburan keluarga, tapi juga sindiran lucu terhadap gaya dramatis film heist klasik. Sebuah tontonan yang membuat penonton tersenyum sekaligus kagum pada kreativitasnya.
6. Museo (2018)

Berdasarkan kisah nyata, Museo menceritakan perampokan besar yang mengguncang Meksiko pada tahun 1985, ketika dua mahasiswa kedokteran hewan mencuri lebih dari 140 artefak kuno dari Museum Nasional Antropologi di Mexico City. Tanpa rencana besar atau teknologi canggih, mereka hanya memanfaatkan celah keamanan dan keberanian nekat.
Gael García Bernal tampil memukau sebagai Juan, pencuri muda yang lebih didorong oleh rasa ingin tahu dan ego daripada kebutuhan. Museo bukan sekadar kisah pencurian, tapi juga refleksi tentang nilai sejarah, warisan budaya, dan keanehan manusia dalam mencari makna dari tindakan yang sembrono. Film ini menegangkan dan meninggalkan pertanyaan moral yang dalam.
Masing-masing film di atas menyuguhkan cara berbeda untuk melihat keindahan dan bahaya dalam obsesi terhadap seni dan kekayaan. Jadi, dari semua aksi pencurian museum ini, film mana yang paling membuatmu terpikat?



















