Sudah Deal, Film Pernikahan Arwah Akan Ditayangkan di 7 Negara

Jakarta, IDN Times - Morgan Oey siap comeback film terbaru berjudul Pernikahan Arwah (The Butterfly House). Disutradarai oleh Paul Agusta, film tersebut mengeksplorasi genre horor dengan budaya Tionghoa yang kuat.
Dalam press conference peluncuran poster dan trailer resmi di XXI Metropole, Jakarta, Rabu (5/2/2025), terungkap bahwa film ini tidak hanya akan ditayangkan di bioskop Indonesia saja. Tetapi juga di 7 negara lain, temasuk Malaysia. Berikut selengkapnya.
1. Pernikahan Arwah tayang di bioskop Indonesia setelah perayaan Cap Go Meh

Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia, pada 27 Februari 2025. Patricia Gunadi selaku Direktur Utama Entelekey Media Indonesia menjelaskan bahwa tanggal tersebut dipilih atas saran dari orang Feng Shui.
"Karena temanya peranakan China, kita ke orang Feng Shui. Kebetulan, 15 hari setelah Imlek itu ada perayaan Cap Go Meh. Jadi katanya, akan lebih bagus setelah itu," ungkap Patricia Gunadi.
2. Siap ditayangkan di 7 Negara

Meski belum tayang di bioskop Indonesia, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) diam-diam sudah menarik perhatian pasar internasional, lho. Selain Indonesia, film ini sudah siap untuk ditayangkan di 7 negara Asia.
"Jadi kita bakal ada di Vietnam, Myanmar, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Laos, sama Kamboja," tambah Patricia.
Patricia melanjutkan, bahkan kesepakatan penayangan secara internasional tersebut sudah didapatkan sejak sebelum post-production selesai, lho.
"Jadi kita ngobrol sama beberapa sales distributor, ada yang satu deal. Awalnya kita mau empat negara. Tapi mereka maunya langsung tujuh negara dan prosesnya sudah deal, kita tinggal tayang aja. Kebetulan semuanya sudah beres dari sebelum post-production selesai."
3. Optimis dengan keberhasilan film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akan tercatat sebagai film perdana dari Entelekey Media. Kendati demikian, Patricia cukup optimis bahwa filmnya akan meraih sukses.
"Kalo dilihat dari sisi statistik, kita punya box-office analyst sendiri yang melihat ini, 'Kayaknya, oke nih.' Kebetulan juga ceritanya juga pas banget dengan visi misinya Entelekey."
Patricia Gunadi juga menjelaskan bahwa film ini akan menjadi film horor yang cukup berbeda dari film-film horor Indonesia pada umumnya, karena membawa sentuhan budaya Tionghoa yang kuat.
Selain Morgan Oey, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) juga dibintangi oleh Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, dan Brigitta Cynthia.