Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Serial Killer yang Disturbing, tapi Jarang Dibicarakan

adegan dalam film Red Rooms.
adegan dalam film Red Rooms. (dok. Nemesis Films/Red Rooms)

Menonton film tentang pembunuh berantai atau serial killer memang punya sensasi tersendiri. Ada rasa penasaran bercampur ngeri yang membuat genre ini punya penggemar setia. Semakin gelap ceritanya, semakin sulit bagi kita untuk berpaling dari layar.

Masalahnya, kebanyakan orang cuma berhenti di film-film besar, seperti Se7en, The Silence of the Lambs, atau Longlegs yang sempat ramai tahun lalu. Padahal, ada banyak tontonan serupa dengan kadar atmosfer yang jauh lebih mengganggu, tapi sayangnya luput jadi obrolan hangat.

Nah, buat kamu yang bosan dan pengin naik level dengan tontonan anti-mainstream, IDN Times punya lima rekomendasi film serial killer underrated yang wajib ditonton. Dijamin, semuanya hidden gems dan cocok masuk ke watchlist uji nyalimu!

1. The Poughkeepsie Tapes (2007)

adegan dalam film The Poughkeepsie Tapes.
adegan dalam film The Poughkeepsie Tapes. (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/The Poughkeepsie Tapes)

Ada film serial killer yang begitu disturbing, sampai-sampai sempat dikira "nyata" dan ditahan bertahun-tahun oleh studionya. Yap, itulah The Poughkeepsie Tapes. Mengusung format mockumentary dan found footage, film karya John Erick Dowdle (Quarantine) ini boleh jadi luput dari radar penonton awam karena keterbatasan rilisnya, tapi di kalangan penggemar horor garis keras, ia punya reputasi kultus yang gak kaleng-kaleng!

The Poughkeepsie Tapes berawal dari penemuan ratusan rekaman video milik pembunuh berantai yang dijuluki Water Street Butcher. Lewat rekaman tersebut, kamu akan diajak menyaksikan bagaimana sang pelaku merekam penculikan, penyiksaan, hingga permainan psikologis kejam terhadap para korbannya. Salah satu yang paling membekas adalah kisah Cheryl Dempsey (Stacy Chbosky), perempuan muda yang diculik, disiksa, dan dipaksa hidup sebagai budak si pembunuh.

2. Stranger by the Lake (2013)

adegan dalam film Stranger by the Lake. (dok. Arte France Cinema/Stranger by the Lake)
adegan dalam film Stranger by the Lake. (dok. Arte France Cinema/Stranger by the Lake)

Prancis juga punya film serial killer underrated yang bikin bulu kuduk merinding, yaitu Stranger by the Lake. Disutradarai oleh Alain Guiraudie, film ini berfokus pada Franck (Pierre Deladonchamps), pria yang jatuh hati pada Michel (Christophe Paou), sosok tampan dengan aura misterius. Rasa suka itu berubah jadi dilema ketika Franck menyaksikan Michel membunuh pasangannya di danau. Alih-alih menjauh, Franck malah terjerat hubungan penuh hasrat dengan pria berbahaya itu.

Walau sukses menyabet Queer Palm di Cannes Film Festival kala itu, Stranger by the Lake jarang diperbincangkan di luar lingkaran festival dan komunitas film. Eksplisitnya konten seksual dan gaya arthouse yang diusungnya bikin film ini sulit menembus pasar mainstream. Namun, bagi kamu yang suka thriller slow burn, penuh karakter yang moralnya ambigu, sekaligus elegan secara sinematografi, Stranger by the Lake jelas wajib masuk watchlist!

3. The Voices (2014)

adegan dalam film The Voices. (dok. Vertigo Entertainment/The Voices)
adegan dalam film The Voices. (dok. Vertigo Entertainment/The Voices)

Kadang, nama besar aktor tak menjamin sebuah film akan langsung jadi box office hit. Hal itulah yang terjadi pada The Voices. Punya Ryan Reynolds sebagai penampil utama, film garapan Marjane Satrapi (Persepolis) ini justru sepi gaungnya karena rilis terbatas dan promosi yang nyaris gak terdengar. Padahal, The Voices menghadirkan potret pembunuh berantai dengan pendekatan yang nyeleneh, absurd, sekaligus bikin merinding.

Di sini, Reynolds memerankan Jerry, pria lugu yang baru saja keluar dari RSJ dan bekerja di sebuah pabrik. Jerry berhenti mengonsumsi obatnya, lalu mulai mendengar suara dari dua hewan peliharaannya, anjing bijak bernama Bosco serta kucing bernama Mr. Whiskers yang licik. Situasi pun makin tak terkendali ketika kencan pertama dengan rekan kerja yang disukainya, Fiona (Gemma Arterton), berubah jadi malapetaka hingga berujung pada pembunuhan.

4. I Am Not a Serial Killer (2016)

adegan dalam film I Am Not a Serial Killer. (dok. IFC/I Am Not a Serial Killer)
adegan dalam film I Am Not a Serial Killer. (dok. IFC/I Am Not a Serial Killer)

Independent Film Company (IFC), sebagai pemain utama di ranah film indie, sempat menelurkan I Am Not a Serial Killer yang unik 9 tahun silam. Diadaptasi dari novel karya Dan Wells, film ini berpusat pada John Cleaver (Max Records), remaja yang sadar bahwa ia memiliki tiga ciri khas seorang pembunuh berantai. Berniat menekan dorongan gelapnya dengan sebuah “kode moral”, pertemuannya dengan sang tetangga, Mr. Crowley (Christopher Lloyd), malah membuka rahasia yang jauh lebih mengerikan.

Yang bikin film ini beda adalah cara sang sutradara, Billy O’Brien, menggabungkan elemen misteri dan psikologis dengan sentuhan horor. Awalnya terasa seperti origin story dari serial killer biasa, kisah tiba-tiba bergeser jadi duel menegangkan antara manusia dengan sesuatu yang lebih mengerikan dari psikopat. Cukup disesalkan ide sebrilian ini terhalang oleh minimnya distribusi dan promosi. Tertarik memberi hidden gem ini kesempatan?

5. Red Rooms (2023)

adegan dalam film Red Rooms. (dok. Nemesis Films/Red Rooms)
adegan dalam film Red Rooms. (dok. Nemesis Films/Red Rooms)

Daftar ini ditutup dengan Red Rooms. Film Kanada ini sukses buktikan kalau film serial killer juga bisa tampil seram tanpa harus selalu memamerkan tumpahan darah atau adegan gore. Sebagai gantinya, sang sutradara, Pascal Plante, hadirkan kisah obsesi yang bikin penonton gak nyaman dari awal sampai akhir. Sayang, skor 96 persen yang diraihnya di Rotten Tomatoes gak mampu berkompromi dengan selera penonton yang terbiasa dengan jump scare instan, hingga membuat Red Rooms gagal di box office.

Ceritanya mengikuti Kelly-Anne (Juliette Gariépy), model yang rela tidur di jalan hanya demi mendapat kursi di persidangan pembunuh berantai terkenal, Ludovic Chevalier. Ludovic dituduh melakukan pembunuhan brutal terhadap tiga remaja perempuan, lengkap dengan bukti-bukti disturbing yang membuat kasusnya jadi sorotan publik. Dari sini, Red Rooms bergerak mengikuti Kelly-Anne yang makin tenggelam dalam obsesi gelapnya, hingga batas antara rasa ingin tahu dan kegilaan jadi samar.

Jadi, kalau kamu merasa film-film serial killer populer sudah terlalu aman, lima judul di atas bisa banget jadi alternatif. Namun siap-siap, karena begitu kamu berani menjajalnya, rasa ngeri yang ditinggalkan dijamin susah untuk dilupakan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

10 Potret Pertunangan Anshula Kapoor, Adik Arjun Kapoor

05 Okt 2025, 20:28 WIBHype