Film Exhuma merupakan film horor Korea yang mengisahkan perjalanan dukun dan ahli fengshui membongkar makam terkutuk. Berbicara tentang dukun, film dan series Indonesia juga ada yang memunculkan peran dukun, lho!
Namun agak berbeda, karena dukun dalam perfilman Indonesia biasanya menjadi tokoh antagonisnya, nih. Meski demikian, karakter dukun di film Indonesia tak kalah sakti dibanding yang diceritakan di film Exhuma. Berikut adalah daftarnya.
Qodrat mengisahkan seorang ustaz rukiyah yang berusaha menyelamatkan warga sekitar. Namun, ustaz yang bernama Qodrat tersebut harus berhadapan dengan rekannya yang diam-diam menjadi seorang dukun atau penyembah iblis.
Dukun tersebut bernama Zafar yang membuat desa kekeringan dalam kurun waktu lama. Ia juga memanfaatkan kelemahan warga untuk mendapatkan keuntungan, padahal Zafar dulunya juga seorang ahli agama.
Film horor Sewu Dino mengisahkan tentang praktik dukun santet yang kejam. Santet ini ditujukan kepada seseorang dan keturunannya. Film ini juga menggambarkan sosok dukun yang saling mengirim santet.
Pada akhirnya, keturunan dari keluarga Atmojo bernama Della harus diambil sukmanya. Banyak cara yang dilakukan keluarga Atmojo untuk mengembalikan Della, bahkan dengan mengorbankan nyawa orang lain.
Mangkujiwo menggambarkan Brotoseno sebagai orang terpandang yang diam-diam menjadi dukun dan melakukan ritual ilmu hitam. Brotoseno menumbalkan seseorang bernama Kanti di depan cermin antik yang dipercaya memiliki kekuatan mistis.
Ia menggunakan beberapa hewan saat ritual ilmu hitam tersebut, seperti ayam, tikus, dan ular. Di film Exhuma, ritual itu menggunakan babi untuk memindahkan aura jahat dari roh. Dalam film Mangkujiwo ini, dukun merupakan salah satu tokoh antagonisnya.
Sijjin merupakan film Indonesia yang diadaptasi dari horor Turki. Film ini menggambarkan tokoh dukun yang kuat dan sakti. Dukun dalam film Sijjin dapat membuat seseorang dan garis keturunannya meninggal dunia dengan cara yang mengerikan.
Dukun tersebut akan memberikan santet yang diminta oleh Irma (Anggika Bolsterli). Dalam beberapa scene, dukun di film Sijjin tampaknya bisa melihat masa depan juga, lho. Makanya, ia dapat melindungi diri sebelum hal-hal tak mengenakkan datang.
Film Ratu Ilmu Hitam (1981) menceritakan seorang dukun yang memberikan teluh di sebuah pernikahan. Pengantin pria pun menuding mantan kekasihnya yang melakukan hal tersebut. Ia bahkan membakar rumah sang mantan dan membuatnya ke jurang.
Mantan pengantin pria tersebut diselamatkan oleh dukun yang memberikan teluh. Dukun tersebut juga menyarankan untuk membalas dendamnya kepada pengantin pria. Kekacauan yang terjadi pun semakin parah. Film ini juga diadaptasi ulang pada tahun 2019.
Selanjutnya ada Sebelum Iblis Menjemput, mengisahkan Lesmana yang bersekutu dengan iblis dan membuat janji ke dukun. Tokoh dukun di film ini pun tampak menyeramkan dan sakti.
Perjanjian tersebut berakhir dengan kesengsaraan yang dirasakan Lesmana dan anak-anaknya. Bahkan, sampai menumbalkan nyawa dari keluarga Lesmana. Kabarnya, film ini akan memiliki trilogi, lho.
Film Para Betina Pengikut Iblis menggambarkan salah satu tokoh utama sebagai dukun bernama Sari. Awalnya Dukun Sari sudah keluar dari ritual ilmu hitam dan tak lagi menjadi pengikut iblis.
Namun, keadaan berubah ketika sang adik dibunuh dan mayatnya hilang dari kuburan. Dukun Sari kembali bersekutu dengan iblis. Ia pun meneror warga kampung, karena menyimpan dendam.
Terakhir ada series Teluh Darah yang mengisahkan sebuah keluarga kena santet dari seorang dukun misterius. Bahkan, salah satu dari mereka harus kehilangan nyawanya.
Anggota keluarga tersebut berusaha melindungi diri dari ancaman santet tersebut. Menariknya, ada alasan mengapa keluarga tersebut mendapat kiriman santet. Dukun dan seseorang yang mengirim santet ini digambarkan sebagai sosok yang misterius.
Jika di Indonesia biasanya dukun jadi salah satu tokoh jahatnya, di film Exhuma, dukun yang diperankan oleh Kim Go Eun dan Bong Gil justru melepaskan roh jahat.