Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Rekomendasi Film Seru yang Mirip 28 Years Later

I Am Legend (dok. Warner Bros/I Am Legend)

Film 28 Years Later menyuguhkan ketegangan intens, atmosfer suram, dan dunia yang penuh ancaman. Jika kamu menyukai kombinasi antara virus mematikan, perjuangan bertahan hidup, dan atmosfer yang kelam, ada banyak film lain yang menawarkan sensasi serupa. Beberapa di antaranya menceritakan wabah zombie, sementara yang lain menggambarkan kehancuran dunia dari sisi psikologis yang lebih dalam. Nah, berikut adalah tujuh rekomendasi film seru yang mirip 28 Years Later. Wajib tonton!

1. 28 Days Later (2002)

28 Days Later (dok. DNA Films/28 Days Later)

Film pertama dari trilogi ini menjadi tonggak baru dalam genre zombie modern. Ceritanya mengikuti Jim, seorang pria yang terbangun dari koma di rumah sakit, hanya untuk mendapati dunia telah dilanda wabah mematikan. Virus "Rage" menyebar cepat, mengubah manusia menjadi makhluk buas dalam hitungan detik.

Suasana mencekam dan visual kota London yang kosong menciptakan atmosfer yang sangat kuat. Disutradarai oleh Danny Boyle, film ini lebih fokus pada sisi emosional dan psikologis dari kiamat zombie. Jika kamu suka ketegangan perlahan namun menghantui, ini adalah tontonan wajib.

2. 28 Weeks Later (2007)

28 Weeks Later (dok. Fox Atomic/28 Weeks Later)

Sebagai sekuel langsung dari 28 Days Later, film ini meningkatkan intensitas dan skala kehancuran. Cerita berlangsung beberapa bulan setelah wabah pertama, saat pasukan NATO mencoba menata ulang kehidupan di London. Namun, virus kembali menyebar, kali ini dengan kecepatan dan kekacauan yang lebih dahsyat.

Film ini menampilkan ketegangan nonstop, aksi brutal, serta dilema moral yang menghantui para karakternya. Visual yang kelam dan musik pengiring yang intens membuat film ini sulit dilupakan. 28 Weeks Later cocok buat kamu yang menginginkan ketegangan dari awal hingga akhir.

3. World War Z (2013)

World War Z (dok. Paramount Pictures/World War Z)
World War Z (dok. Paramount Pictures/World War Z)

Film ini menampilkan skala global dari wabah zombie, dengan Brad Pitt berperan sebagai mantan penyidik PBB yang ditugaskan menemukan sumber virus. Tidak seperti film zombie biasa, makhluk di sini bergerak sangat cepat dan menyerang secara masif. Penonton diajak mengikuti perjalanan penuh bahaya dan strategi bertahan hidup.

Film ini lebih condong ke aksi dan investigasi, dengan adegan-adegan menegangkan yang memompa adrenalin. Efek visual yang kuat dan tempo yang cepat menjadikannya salah satu film zombie paling populer. Bagi pencinta aksi skala besar yang tetap penuh ketegangan, film ini sangat memuaskan.

4. I Am Legend (2007)

I Am Legend (dok. Warner Bros/I Am Legend)

Diperankan oleh Will Smith, film ini mengisahkan seorang ilmuwan yang hidup sendirian di kota New York pasca-wabah virus mematikan. Virus tersebut mengubah manusia menjadi makhluk buas yang hanya muncul di malam hari. Film ini tidak hanya menampilkan aksi dan survival, tetapi juga mengangkat tema kesepian dan harapan.

Interaksi sang tokoh utama dengan anjing peliharaannya menjadi elemen emosional yang kuat. Kota yang sepi dan hancur menciptakan atmosfer menyeramkan sekaligus menyayat hati. Film ini wajib ditonton buat kamu yang mencari kisah apokaliptik dengan sentuhan drama yang mendalam.

5. Dawn of the Dead (1978)

Dawn of the Dead (dok. Laurel Entertainment/Dawn of the Dead)

Film klasik karya George A. Romero ini menjadi pelopor genre zombie modern. Ceritanya berfokus pada sekelompok orang yang berlindung di sebuah mal dari serangan zombie yang kian meluas. Meskipun dibuat pada tahun 70-an, ketegangan dan kritik sosial dalam film ini masih relevan hingga sekarang.

Zombie bergerak lambat, namun jumlah dan suasananya tetap membangun ketegangan luar biasa. Selain menegangkan, film ini juga menyindir gaya hidup konsumtif masyarakat modern. Jika kamu ingin menelusuri akar dari genre zombie, ini adalah pilihan tepat.

6. Carriers (2009)

Carriers (dok. Paramount Vantage/Carriers)

Berbeda dari film zombie pada umumnya, Carriers lebih menekankan sisi psikologis dan moral saat wabah virus mematikan melanda. Empat orang berusaha menuju tempat yang aman, mengikuti aturan ketat untuk tetap hidup. Namun, perjalanan mereka dipenuhi dengan dilema dan keputusan sulit, seperti meninggalkan orang sakit atau mengorbankan orang terdekat.

Film ini menggambarkan bahwa ancaman terburuk tidak selalu datang dari virus, tapi juga dari sesama manusia. Suasana sunyi, konflik batin, dan rasa putus asa terasa sangat kuat sepanjang film. Bagi kamu yang menyukai drama bertahan hidup dengan nuansa kelam, Carriers patut disimak.

7. The Road (2009)

The Road (dok. Dimension Films/The Road)

The Road menawarkan pandangan yang lebih filosofis dan menyayat hati tentang dunia pasca-kiamat. Film ini mengikuti perjalanan seorang ayah dan anaknya melintasi daratan tandus, mencoba bertahan hidup tanpa arah yang jelas. Tidak ada zombie atau virus, namun kehancuran dan ancaman dari manusia lain membuat atmosfer film ini sangat tegang dan depresif.

Hubungan antara ayah dan anak menjadi inti cerita, menghadirkan emosi mendalam di tengah dunia yang sudah kehilangan harapan. Sinematografi kelam dan minim dialog memperkuat nuansa suram yang menghantui. The Road menawarkan tontonan yang lebih lambat, namun sangat kuat secara emosional.


Film-film seperti 28 Years Later di atas menawarkan lebih dari sekadar horor atau aksi, melainkan juga menggambarkan sisi kelam kemanusiaan dan perjuangan untuk tetap bertahan dalam dunia yang runtuh. Masing-masing memberikan berbagai sudut pandang tentang kehancuran, baik lewat zombie, virus, maupun ancaman manusia sendiri. Setiap film punya gaya dan pendekatan yang berbeda, namun semuanya mampu menimbulkan ketegangan dan refleksi. Film mana yang akan kamu tonton duluan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us