Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fish Tank
Fish Tank (dok. Criterion/Fish Tank)

Intinya sih...

  • Fish Tank (2009) mengisahkan remaja Mia yang tumbuh tanpa ayah, mengeksplorasi hubungan ibu tunggal dan pertanyaan tentang kejujuran pria dalam kehidupan keluarga.

  • Cathy Come Home (1966) menyoroti pasangan muda yang terjerumus ke kemiskinan setelah kecelakaan kerja, dengan fokus pada tantangan seorang perempuan dalam situasi tersebut.

  • A Taste of Honey (1961) menceritakan perempuan muda hamil tanpa cinta dan dukungan, menggambarkan kesulitan hidup sebagai minoritas ganda di negeri orang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak tayang di layar lebar pada Kamis (6/11/2025), Pangku (2025) jadi salah satu film lokal yang mencuri perhatian. Film debut Reza Rahadian sebagai sutradara ini dipuji atas akurasinya mengangkat isu perempuan dan kemiskinan struktural. Pendekatan realis tanpa banyak poles juga jadi nilai plus film ini. Rasanya mengingatkanmu pada film-film kitchen sink realism Inggris buatan Mike Leigh dan Ken Loach atau neorealisme Asianya Satyajit Ray, Hirokazu Koreeda, dan Jia Zhangke.

Kalau kamu ingin merasakan sensasi yang sama dengan Pangku, terutama yang berfokus pada perempuan, coba beberapa film social realism dari luar negeri berikut. Siapa tahu sejak itu, kamu tergiur menjadikan genre itu sebagai favoritmu mulai sekarang.

1. Fish Tank (2009)

Fish Tank (dok. Criterion/Fish Tank)

Fish Tank adalah film kitchen sink realism garapan Andrea Arnold yang berkutat pada remaja 16 tahun, Mia (Katie Jarvis). Seperti Bayu dalam film Pangku, Mia besar bersama ibu tunggal tanpa pernah tahu siapa sosok ayahnya. Masih muda, sang ibu beberapa kali menjalin asmara, tetapi selalu gagal. Sampai ada satu sosok pria yang menurut Mia beda. Ia bertahan cukup lama dan menunjukkan kepedulian lebih kepada keluarganya. Pertanyaannya, seberapa tulus orang ini?

2. Cathy Come Home (1966)

Cathy Come Home (dok. BBC Films/Cathy Come Home)

Cathy Come Home dimulai dengan kebahagiaan dan kestabilan ekonomi yang menyelimuti pasangan muda dari kelas pekerja bernama Cathy (Carol White) dan Reg (Ray Brooks). Profesi mereka tak mentereng, tetapi penghasilan keduanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Satu hari, Reg terpaksa berhenti bekerja karena kecelakaan kerja dan Cathy sudah terlanjur keluar dari pekerjaannya karena hamil. Di sinilah, situasi keuangan mereka memburuk dan keduanya jatuh ke jurang kemiskinan. Ken Loach selaku sutradara memilih Cathy sebagai titik beratnya, menunjukkan tantangan seorang perempuan dalam pusara kemiskinan dan risiko biologis dari pernikahan.

3. A Taste of Honey (1961)

A Taste of Honey (dok. Criterion/A Taste of Honey)

A Taste of Honey berlatarkan Manchester, Inggris dan berlakonkan Jo (Rita Tushingham). Ia perempuan muda dari keluarga disfungsional yang memilih keluar dari lingkaran toksik itu. Jo yang lahir tanpa cinta lebih rentan termanipulasi sosok-sosok baru yang memberinya perhatian dan kebaikan. Sampai ia menemukan dirinya hamil karena hubungannya dengan seorang pria yang baru dikenalnya dan Jo harus menjalani kehamilan itu hampir seorang diri tanpa modal yang memadai dan pandangan miring orang-orang yang secara sepihak menghakiminya.

4. Ayka (2018)

Ayka (dok. Pallas Film/Ayka)

Ayka masih berkutat pada isu motherhood yang tidak direncanakan. Film bahkan dimulai dengan adegan si lakon kabur dari rumah sakit meninggalkan bayi yang baru dilahirkannya untuk segera pergi ke tempat kerja. Dari sini, kita bakal diperkenalkan pada sosoknya, seorang pekerja migran asal Kyrgystan di Moskow, Rusia yang visa kerjanya kedaluarsa dan mirisnya dikejar-kejar penagih utang. Alasan sampai ia hamil pun bakal bikin hatimu teriris. Film ini berhasil mencerminkan horornya jadi minoritas ganda di negeri orang, tepatnya pekerja migran bergender perempuan.

5. Fireworks Wednesday (2006)

Fireworks Wednesday (dok. Grasshopper/Fireworks Wednesday)

Aktris kawakan Iran, Taraneh Alidoosti, memerankan Rouhi, asisten rumah tangga (ART) yang baru bekerja untuk pasangan kelas menengah Iran. Di sini, ia jadi saksi prahara rumah tangga majikannya.

Menariknya, pertengkaran yang tiada henti itu mengubah perspektif Rouhi selamanya. Ia yang bersiap menikah seolah diberi gambaran sisi gelap pernikahan, terutama dari perspektif perempuan seperti dirinya.

6. Adoption (1975)

Adoption (dok, Criterion/Adoption)

Adoption adalah film social realism asal Hungaria yang berkutat pada Kata (Katalin Berek), perempuan paruh baya yang sangat ingin punya anak, tetapi terhalang keadaan. Kekasihnya menolak membantu mewujudkannya dan keinginannya mengadopsi anak dari panti asuhan pun tak semudah bayangan.

Adoption berhasil memotret secara akurat tantangan perempuan yang tidak atau belum menikah pada usia yang dianggap tak lagi muda. Relasinya dengan seorang remaja penghuni panti asuhan juga bakal mengingatkanmu pada hubungan ala ibu-anak antara Maya dan Sartika di film Pangku.

Realisme sosial atau social realism adalah genre yang bakal bikin kamu kembali menapak tanah. Apalagi kalau mereka berfokus pada perempuan selaku minoritas, getir dan menamparnya makin nyata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team