Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Film Sorop Syuting di Rumah Tua yang Dibangun pada Tahun 1800-an

press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Bioskop Indonesia kedatangan film horor terbaru lagi berjudul Sorop. Film ini diadaptasi dari thread SimpleMan dan tercatat sebagai debut horor dari sutradara Upi Avianto, lho.

Uniknya, cerita asli dari thread tersebut sebenarnya belum selesai. Lantas, hal apa yang kemudian membuat Upi tertarik menggarap thread tersebut untuk film, serta tantangan apa saja yang dihadapinya selama proses penggarapan film Sorop?

1. Upi Avianto merasa tertantang untuk filmkan thread Sorop yang belum selesai

press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Upi menceritakan bahwa pada awalnya ia ditawarkan beberapa judul dari thread milik SimpleMan untuk diadaptasi ke format film. Namun perhatiannya justru tertuju pada Sorop yang belum selesai.

Usut punya usut, Upi merasa bahwa cerita yang belum selesai dari thread yang menurutnya kurang populer ini menjadi tantangan tersendiri baginya.

"Saya waktu saya terima, itu thread-nya belum selesai. Sebenarnya saya ditawarkan beberapa judul. Saya justru ngambil yang tidak terlalu populer. Jadi tantangannya ada di situ," kata Upi di press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024).

Di samping itu, sebagai sutradara, Upi juga berupaya untuk menguatkan lagi cerita-cerita dari thread yang menurutnya kurang kuat jika divisualisasikan ke film.

"Jadi di thread itu banyak terornya, tapi secara ceritanya ada yang kurang kuat kalau untuk filmkan."

2. Berusaha memberikan sentuhan horor yang berbeda agar penonton merasa dekat dengan cerita

press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Upi kemudian menjelaskan, berusaha memberikan nuansa yang berbeda untuk debut film horornya tersebut dengan menggunakan pendekatan realis. Alasannya, agar penonton tetap bisa merasa dekat dengan cerita film.

"Karena film ini merupakan film horor pertama saya, saya berusaha untuk memberikan warna dan style horor tersendiri. Jadi saya menggunakan pendekatan yang lebih realis, biar penonton tuh kayak apa yang mereka lihat sehari-hari. Gak begitu jumpscare, tapi kayak horor slow pace, tapi tetap nakutin, tapi bukan yang dar der der," lanjutnya.

Meski mengaku tak memiliki referensi khusus, namun Upi menegaskan bahwa dirinya menghindari tone warna cokelat, karena sudah sering digunakan dalam banyak film horor. 

"Saya gak ada referensi khususnya, tapi yang pasti saya menghindari warna cokelat, karena sudah kebanyakan film horor menggunakan warna cokelat. Nah, di sini saya hindari, pokoknya gak boleh ada warna cokelat, tone cokelat, atau tone kuning."

3. Syuting di set rumah yang sudah dibangun sejak 1800-an

press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
press screening film Sorop di XXI Epicentrum, Jumat (13/12/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Meski film Sorop diadaptasi dari thread, Upi tetap melakukan perubahan untuk beberapa hal, terutama set. Alih-alih berpegang pada desa dan rumah kayu khas SimpleMan, Upi justru memilih untuk menampilkan yang lain agar cerita film menjadi horor berbeda.

"Kalau secara cerita, film ini kan kayak cerita-cerita SimpleMan pada umumnya, kayak desa, rumah kayu, desa-desa kayak gitu, kan. Tapi kan udah banyak, makanya saya bikinnya gak terlalu yang desa-desa banget. Jadi kalau dilihat jadinya kayak horor yang beda," pungkas Upi.

Meski tidak menggunakan rumah kayu seperti cerita asli yang ditulis SimpleMan, film ini tetap menawarkan kengerian dengan melakukan syuting di sebuah rumah tua yang sudah dibangun sejak 1800-an. Sebagai pemain, Hana Malasan menceritakan pengalamannya saat pertama kali menginjakkan kakinya di sana.

"Ini filmnya kan set rumahnya sudah dibangun sejak tahun 1800-an ya, jadi kira-kira pastinya ada banyak hal lain juga yang ada di rumah itu. Cuman, karena kita sudah punya persiapan dan niatnya baik, jadi alhamdulillah semuanya lancar."

Film Sorop tayang di bioskop mulai Kamis (19/12/2024). Selain Hana Malasan, film ini juga dibintangi oleh Yasamin Jasem, Ratu Felisha, hingga Egy Fedly.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rani Asnurida
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us