6 Film tentang Pergosipan Kota Kecil, Ternyata Problem Universal

- The Unbelievable Truth (1989): Kisah Josh yang baru bebas dari penjara di kota kecil Long Island, New York, mempertanyakan moral dan masa lalu.
- The Bare Necessity (2019): Komedi romantis polisi Prancis dengan pergosipan khas kota kecil dan latar musim gugur.
- Stand by Me (1986): Persahabatan 4 bocah di kota kecil Maine, AS, membahas trauma dan reputasi keluarga.
Di mana saja kita tinggal, risiko dan konsekuensi pasti mengikuti. Kalau di kota besar, kamu dikepung kemacetan dan individualisme, di kota kecil kamu mungkin menemukan masalah lain. Salah satunya pengorbanan sosial, seperti keharusan untuk aktif di kegiatan masyarakat, kurangnya privasi, sampai pergosipan yang kadang bikin nyali ciut. Kesalahan sedikit bisa berimbas ke reputasimu seumur hidup. Apesnya lagi, gak jarang kesalahan itu dibesar-besarkan sampai menyimpang jauh dari kenyataan yang sebenarnya.
Bukan masalah khas Indonesia, ternyata pergosipan kota kecil adalah masalah internasional. Enam rekomendasi film berikut buktinya. Coba simak ulasan singkatnya berikut, siapa tahu tertarik menambahkannya ke daftar tonton.
1. The Unbelievable Truth (1989)

The Unbelievable Truth berpusat pada cerita Josh (Robert John Burke), pria yang baru bebas dari penjara dan pulang ke kampung halamannya di sebuah kota kecil di Long Island, New York. Kehadirannya jadi perbincangan di kota itu. Kejelasan kasusnya masih simpang siur sampai bikin penonton ikut mempertanyakan moral Josh.
Di sisi lain, seorang remaja yang masih bimbang bakal lanjut kuliah atau tidak menaruh hati padanya. Sesuatu yang jelas ditentang sang ayah mengingat masa lalu Josh. Mengkategorikan film ini sebagai romcom agaknya terlalu simplistis. Ia bisa masuk genre dark comedy, tragikomedi, dan psikodrama.
2. The Bare Necessity (2019)

Kalau suka film komedi romantis dengan pendekatan unik layaknya film sebelumnya, The Bare Necessity bisa jadi opsi menarik. Film mengikuti perubahan hidup seorang polisi di sebuah kota kecil di Prancis yang terjadi gara-gara sebuah laporan tindak pencurian. Pelapornya adalah perempuan nomaden yang mobilnya dicuri kelompok kultus sesat saat ia sedang beristirahat di kota itu. Kocak, absurd, tetapi pergosipan khas kota kecilnya nampol. Berlatar bulan Oktober, latar musim gugurnya menambah estetika film.
3. Stand by Me (1986)

Pergosipan kota kecil yang bikin gereget juga bisa kamu temukan dalam film lawas Stand By Me. Film ini berlatar kota kecil fiktif di negara bagian Maine, AS dan mengikuti persahabatan 4 bocah yang nekat mencari keberadaan jenazah salah satu tetangga mereka.
Berlatarkan beberapa hari sebelum libur musim panas berakhir, petualangan itu jadi sebuah perjalanan yang mengubah hidup mereka. Meski lakonnya anak-anak praremaja yang bersiap masuk SMP, film ini membahas isu yang cukup serius seperti trauma sampai parentifikasi. Belum lagi identitas mereka yang masih lekat dengan reputasi keluarga masing-masing, bikin mereka ingin memberontak, tetapi tak punya banyak kuasa.
4. Bullhead (2011)

Berlatarkan sebuah kota kecil bernama Sint-Truiden di Belgia, Bullhead bakal membawamu menyelami pergumulan batin pemuda yang pernah jadi korban perundungan fatal. Kejadian belasan tahun lalu membuatnya cenderung mengisolasi diri dan kecanduan steroid. Ia juga tak pernah pindah dari kota kelahirannya itu, membiarkannya terus dihantui kejadian traumatis dan pandangan miring tetangganya.
Sampai satu hari, ia terlibat dalam sebuah insiden yang tak terduga. Film ini berhasil dapat nominasi Oscar 2012 pada kategori Film Fitur Internasional Terbaik bersanding dengan A Separation.
5. Bring Them Down (2024)

Sebuah insiden pada masa remaja Michael (Christopher Abott) menghantui hidupnya seumur hidup. Hubungan dengan kekasihnya kandas dan ia diliputi rasa bersalah. Michael dan para tetangga memilih melupakan insiden itu dan melanjutkan hidup.
Namun, semua berubah ketika Michael terpaksa berurusan lagi dengan masa lalunya saat sang mantan terlilit masalah finansial. Putra remaja sang mantan nekat mencuri hewan ternak Michael untuk membantu keluarganya keluar dari jerat utang, tetapi justru kepelikan demi kepelikan muncul perlahan sejak itu.
6. Three Billboards, Outside Ebbing, Missouri (2017)

Seorang ibu tak bisa menerima fakta bahwa aparat setempat gagal menyelesaikan kasus pembunuhan putrinya. Kesal dengan aksi protes konvensional, ia akhirnya memutuskan membeli tiga papan iklan raksasa untuk menyindir polisi dan pejabat setempat. Aksinya menuai pro dan kontra dari penduduk yang akhirnya mau tak mau bikin polisi kembali bergerak menyelesaikan kasus itu. Dikemas dengan balutan satir, pergosipan khas kota kecilnya nampol!
Enam film tadi hanya sebagian kecil dari banyaknya sinema yang pakai kota kecil sebagai latar. Bukti kalau kota kecil punya intrikasi sendiri saat dikembangkan jadi latar film. Ada yang mirip pengalaman pribadimu?


















