5 Film Barat yang Rasanya seperti Live Action Studio Ghibli

Studio Ghibli jadi salah satu nama besar dalam dunia animasi global. Karya-karya mereka, seperti Spirited Away (2001) dan My Neighbor Totoro (1988), dikenal karena estetika visual yang memikat, cerita yang humanis, dan kedalaman emosional yang terus digandrungi penonton lintas generasi.
Saking populernya, banyak penggemar yang penasaran bagaimana jadinya jika film-film ikonik ini diadaptasi menjadi live action? Meski hingga kini belum ada rencana resmi, pesona khas Ghibli nyatanya telah menginspirasi banyak sineas Barat. Beberapa film bahkan dianggap mampu menangkap vibes Ghibli, baik dari segi visual, tema, maupun atmosfer yang magis.
Jika kamu penasaran bagaimana karya Ghibli akan terlihat dalam versi live action, lima film Barat berikut ini layak masuk watch list kamu. Yuk, kita lihat rekomendasinya dan berandai-andai seperti apa dunia Ghibli di tangan sutradara Hollywood!
1. Pan's Labyrinth (2006)

Ketika ada yang bertanya tentang rekomendasi film live action serupa Spirited Away (2001), mudah untuk menyodorkan judul-judul seperti seri Narnia atau Alice in Wonderland. Namun, tak banyak yang tahu kalau ada film yang jauh lebih dekat dalam hal imajinasi dan keajaibannya, yaitu Pan’s Labyrinth. Film ini menawarkan elemen fantasi yang lebih substansial, mirip dengan perjalanan magis yang dialami Chihiro dalam Spirited Away.
Disutradarai oleh Guillermo del Toro, Pan’s Labyrinth mengikuti Ofelia (Ivana Baquero), seorang gadis muda yang menemukan labirin misterius di tengah hutan setelah pindah ke rumah baru bersama ibunya. Ia harus berhadapan dengan makhluk-makhluk aneh dan menyelesaikan berbagai tantangan dari Faun, penjaga labirin, untuk membuktikan dirinya sebagai putri dari dunia bawah tanah. Selain menampilkan petualangan fantastis, film ini juga menggambarkan perjuangan Ofelia dalam menghadapi kenyataan hidup yang keras.
Persamaan antara Pan’s Labyrinth dan Spirited Away terlihat jelas dalam cara keduanya mengeksplorasi perjalanan karakter masing-masing. Ofelia dan Chihiro, tokoh utama masing-masing film, sama-sama menjalani rintangan serta belajar tentang tanggung jawab, keberanian, sekaligus kekuatan diri sendiri. Mereka juga harus menghadapi karakter-karakter yang ambigu, seperti Faun dan Yubaba, yang mewakili sisi gelap dari dunia dewasa.
2. Avatar (2009)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam pembuatan Avatar, James Cameron, sang sutradara, terinspirasi dari karya-karya Studio Ghibli. Salah satu film Ghibli yang paling sering dibandingkan dengan Avatar adalah Princess Mononoke (1997). Kedua film ini memiliki kesamaan dalam menggambarkan konflik antara manusia dan alam.
Dalam Avatar, manusia dari Bumi mengeksploitasi Pandora, sebuah planet yang kaya akan sumber daya alam. Sementara itu, dalam Princess Mononoke, ambisi manusia menebang hutan untuk membangun kota industri menyulut perang dengan makhluk hutan. Kedua film ini menyoroti dampak negatif industrialisasi terhadap lingkungan.
Meski memiliki banyak kesamaan, keduanya juga memiliki perbedaan yang signifikan. Avatar adalah film aksi petualangan yang penuh dengan efek visual spektakuler, sedangkan Princess Mononoke lebih berfokus pada karakter dan cerita. Namun, visual yang indah, cerita yang menarik, dan pesan kuat yang diusung keduanya sama-sama berhasil memikat penonton.
3. Flipped (2010)

Sebagai penggemar karya Studio Ghibli, kamu tentu paham bahwa pada awal kemunculannya, studio ini terkenal dengan cerita coming of age sederhana yang dibalut romansa manis. Only Yesterday (1991), Ocean Waves (1993), dan Whisper of the Heart (1995) jadi beberapa contohnya. Nah, Flipped, film garapan sineas legendaris Rob Reiner, juga menghadirkan tema serupa.
Film ini mengisahkan kisah cinta dua remaja yang bertetangga, Juli Baker dan Bryce Loski (Madeline Carroll dan Callan McAuliffe). Sejak kecil, Juli sudah menyukai Bryce dan selalu berusaha menarik perhatiannya. Sementara, Bryce merasa risi dengan kepolosan Juli. Namun, seiring bertambahnya usia, pandangan mereka mulai berubah.
Menariknya, kisah mereka disajikan dari dua sudut pandang, yakni Juli dan Bryce. Hal ini memungkinkan penonton melihat perbedaan persepsi mereka terhadap satu sama lain. Film ini dijamin hangat dan menggemaskan, deh!
4. Tuesday (2023)

Film live action yang seperti lahir dari imajinasi Studio Ghibli selanjutnya adalah Tuesday. Film ini mengisahkan Zora (Julia Louis-Dreyfus) dan putrinya yang berusia 15 tahun, Tuesday (Lola Petticrew), yang sedang menghadapi penyakit terminal. Suatu hari, Tuesday bertemu dengan Kematian yang muncul dalam bentuk burung beo raksasa yang bisa berbicara. Burung ini kemudian menjadi teman terdekatnya dan membantu Tuesday dalam menghadapi takdirnya.
Jika ditelaah lebih dalam, Tuesday bagaikan perpaduan unik antara My Neighbor Totoro (1988) dan film terbaru Studio Ghibli, yakni The Boy and the Heron (2023). Ketiga film ini sama-sama mengangkat tema tentang kematian dan kehidupan serta menggunakan elemen realisme magis untuk menyampaikan pesan tersebut. Apakah ketiganya juga menjadi favoritmu?
5. Blitz (2024)

Masih ingat kisah pilu dua anak yang bertahan hidup di tengah reruntuhan perang dalam Grave of the Fireflies (1988)? Atau kisah inspiratif seorang perancang pesawat yang mengejar mimpi di tengah konflik dunia dalam The Wind Rises (2013)? Judul-judul ini menunjukkan bahwa Studio Ghibli juga bisa menyajikan kisah perang yang menyentuh hati, selain fantasi.
Jika kamu menyukai sisi lain Ghibli tersebut, kamu mungkin akan menyukai Blitz. Film karya Steve McQueen ini menceritakan George (Elliott Heffernan), seorang bocah yang dikirim ibunya, Rita (Saoirse Ronan), ke pedesaan untuk menghindari perang. Namun, ketika memutuskan untuk kembali ke rumah, ia harus menghadapi berbagai rintangan dan bahaya di Kota London akibat serangan udara.
Selain menggambarkan kengerian perang seperti dua judul di atas, Blitz juga menyampaikan pesan moral yang kuat. Setiap pertemuan George dengan karakter yang ia temui di sepanjang perjalanan membawa pelajaran hidup yang berharga, seperti pentingnya berbagi, menghargai perbedaan, dan refleksi diri. Khas Ghibli banget, kan?
Dari kisah coming of age yang manis hingga drama perang yang menyayat hati, film-film ini membuktikan bahwa tema-tema universal yang diangkat Studio Ghibli selalu relevan, bahkan dalam bentuk live action. Apakah kamu punya rekomendasi film lain yang menurutmu memiliki vibes Ghibli? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!