5 Film tentang Reuni Teman Lama yang Kontemplatif

Amanda adalah film indie Italia yang berlakonkan perempuan 24 tahun. Bertahun-tahun tinggal di luar negeri untuk kuliah, Amanda (Benedetta Porcaroli) akhirnya pulang ke kampung halamannya. Di sini, ia mulai merasakan kesepian akut, diperparah pula dengan kegagalannya mencari pacar. Satu hari, ia tak sengaja bertemu teman masa kecilnya. Tahu kalau mereka sudah berjarak, batinnya memberontak, Amanda yakin sang sobat bisa jadi solusi untuk rasa kesepiannya.

Mirip dengan film sebelumnya, sinema indie Irlandia ini berorbit pada perempuan muda bernama Mary (Seana Kerslake). Baru keluar dari penjara karena sebuah kasus kriminal, Mary berusaha kembali ke kehidupan lamanya. Namun, tanpa ia sadari, orang-orang di sekitarnya berubah, termasuk sobat dekatnya semasa sekolah. Sang sobat bahkan awalnya enggan melibatkan Mary dalam persiapan pernikahannya. Tak secara buta memotret si sobat sebagai antagonis, ini tipe film yang mengajakmu melihat para karakternya dari berbagai sisi sekaligus.

Kings cukup menyesakkan. Film ini memotret kehidupan sejumlah pemuda Irlandia yang merantau ke Inggris pada 1970-an untuk bekerja. Tiga puluh tahun kemudian, para pria itu dipertemukan kembali dalam acara pemakaman salah satu rekan mereka. Di sinilah fakta pahit tentang kehidupan sulit mereka di Inggris dibongkar. Pedih, tetapi penuh pelajaran hidup. Menarik pula membandingkan situasi ekonomi Irlandia dan Inggris pada era itu dengan masa sekarang.

The Ritual memang horor, tetapi banyak unsur psikologis dan momen kontemplasi yang bisa kamu dapat. Film ini mengikuti persahabatan beberapa pria yang pernah dekat semasa kuliah. Bertahun-tahun kemudian, mereka sepakat untuk kamping di sebuah hutan di negara Skandinavia. Namun, beberapa bulan sebelum itu terlaksana, salah seorang dari mereka terbunuh dalam sebuah insiden. Ini meninggalkan luka yang dalam dan mengubah hubungan mereka selamanya. Selain misteri dan kengerian hutannya, bagaimana mereka berinteraksi dan pendekatan penyelesaian masalahnya yang beragam tak kalah menarik diikuti.

Diner juga memotret pertemuan teman lama yang sarat kontemplasi. Mereka adalah 5 sekawan yang sudah kenal sejak kecil, tetapi akhirnya berpisah karena pekerjaan dan lain-lain. Kelima pria itu bertemu kembali ketika salah satu dari mereka mengumumkan pernikahan. Pertemuan ini secara tak langsung memaksa mereka menyelesaikan masalah personal yang masih tersisa di kampung halaman mereka di Baltimore, Amerika Serikat. Dengan tepat, Diner memotret dinamika hubungan dalam sirkel pertemanan laki-laki.

Dengan pendekatan kontemplatif, film-film tentang reuni jadi lekat dengan pengalaman banyak orang. Ada kompetisi yang berlangsung dalam diam, rasa iri dan tak percaya diri, tetapi juga afeksi dan nostalgia yang menghangatkan hati. Selalu ada yang bisa kita petik dari sebuah pertemuan memang benar adanya.