7 Film Terbaik Andrei Tarkovsky, Mahakarya yang Sarat Akan Filosofi 

Film panjang pertama Tarkovsky, Ivan’s Childhood, menjadi penanda debutnya sebagai sutradara sekaligus menjadi salah satu film klasik terbaik yang pernah dibuat. Dibanding dengan filmnya yang lain, Ivan’s Childhood bisa dibilang lebih ringkas dan lebih mudah untuk dinikmati.

Ivan’s Childhood mengisahkan tentang perjalanan hidup bocah yatim piatu bernama Ivan. Ia menggambarkan potret seseorang yang mencoba bertahan hidup di tengah-tengah trauma pasca kehilangan keluarga akibat serangan pasukan Jerman dan situasi Perang Dunia II yang kelam dan mencekam.

Penggambaran sosok Andrei Rublev, pelukis legendaris di Rusia, bisa dibilang kreatif dan memiliki sinematografis mengagumkan. Apresiasi khusus untuk sinematografer Vadim Yusov atas sajian yang begitu memanjakan mata.

Andrei Rublev merupakan film biopik yang mengangkat kisah seorang pelukis sekaligus pendeta terkenal di Rusia yang hidup di abad ke 15. Tarkovsky lebih menyorot pergolakan batin dan yang dialami oleh Andrei Rublev mengenai apa yang dipercayainya selama ini. Karena kental akan nuansa religi dan membicarakan keyakinan yang mana bertentangan dengan ideologi Soviet kala itu, film ini pun dilarang tayang hingga tahun 1988.

Mengusung genre sci-fi, Solaris disadur dari novel berjudul sama karya Stanislaw Lem yang dirilis pada 1961 silam. Berkat film ini pula Tarkovsky mendapatkan penghargaan Grand Prix dalam ajang penghargaan Cannes sebagai visioner dalam sinema fiksi ilmiah.

Solaris menceritakan tentang psikolog bernama Kris Kelvin (Donatas Banionis). Ia dikirim ke sebuah stasiun ruang angkasa di planet asing bernama Solaris untuk menganalisis tingkah laku para kru setelah sebelumnya mengalami peristiwa aneh.

Dalam proses penulisan naskah Mirror, Tarkovsky menyisipkan banyak puisi yang ditulis dan dibacakan oleh sang ayah, Arseny Tarkovsky. Dipadukan dengan gaya penyampaian yang mengalir bebas dan tidak terpaku dengan struktur yang ada, film ini memberikan efek penuh akan teka-teki yang membuat siapa saja rela menontonnya berulang kali untuk memecahkan misterinya.

Mirror sendiri menceritakan tentang alter ego Tarkovsky bernama Alexei (Ignat Daniltsev) yang mengingat kembali akan kenangan dalam hidupnya. Mulai dari keluarga, pertempurannya di medan perang Perang Dunia II, hingga perceraian orangtuanya yang masih menyisakan luka.

Sama seperti Solaris, Tarkovsky kembali mengusung genre fiksi ilmiah dan turut menyelipkan filosofi akan hidup dan waktu. Lebih dari cukup untuk menjadikan Stalker sebagai salah satu film sci-fi klasik terbaik sekaligus karya terbaiknya sebagai seorang sineas.

Memiliki latar waktu dan tempat yang tidak jelas, Stalker mengisahkan tentang seorang pemandu ilegal (Aleksandr Kajdanovsky) yang membawa seorang penulis (Anatoliy Solonitsyn) dan seorang ilmuwan (Nikolay Grinko) ke area terlarang bernama The Zone untuk mencari The Room. Konon, siapapun yang memasukinya, maka keinginannya akan terwujud.

Nostalghia adalah film pertama Andrei Tarkovsky yang proses pengambilan gambarnya dilakukan di luar Soviet. Rasanya tidak berlebihan jika menyebut film ini adalah gambaran sempurna nan menyentuh tentang kerinduan mendalam akan suasana rumah. Mengusung nuansa yang hangat dan diselingi dengan beberapa gagasan Tarkovsky mengenai homesick atau kerinduan terhadap rumah.

Dibintangi oleh Oleg Yankovsky, Nostalghia mengisahkan seorang penulis Rusia yang melakukan perjalanan ke Italia untuk mempelajari kehidupan seorang komposer Rusia yang menghabiskan masa tuanya dengan tinggal di sana.

Offret atau lebih dikenal dengan judul The Sacrifice adalah film terakhir yang disutradarai oleh Tarkovsky sebelum meninggal akibat kanker paru-paru yang dideritanya. Karya terakhirnya berhasil mendapatkan Grand Prix keduanya di Cannes bersamaan dengan Film Bahasa Terbaik di ajang penghargaan BAFTA.

The Sacrifice menyorot kesungguhan usaha Alexander (Erland Josephson) dalam mencegah terjadinya Perang Dunia III dengan mengorbankan segala hal berharga yang dimilikinya termasuk rumah dan anaknya pada Tuhan.

Sepanjang karirnya dalam industri film, Tarkovsky mengeksplor kejeniusannya dalam membuat film dengan menggarap berbagai macam genre mulai dari sci-fi hingga drama. Jadi, film mana yang mau kamu tonton pertama kali?