6 Film Terbaik Pemenang Best Supporting Actress Oscar

12 Years a Slave memaparkan perjalanan hidup Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor), laki-laki Afrika/Amerika yang mengalami nasib tragis ketika diculik dan dijual sebagai budak. Dengan narasi menggugah dan akting memukau, film ini berhasil menyampaikan kisah nyata yang sarat emosi. Pengakuan dan pujian yang diterima oleh film ini, termasuk penghargaan Best Picture di Oscar 2014, membuktikan kualitasnya yang luar biasa.

Penampilan Lupita Nyong’o sebagai Patsey, budak yang menghadapi kekejaman yang tak terbayangkan, merupakan salah satu momen paling mengesankan. Nyong’o menghidupkan karakternya dengan kedalaman emosi yang luar biasa, yang mengantarkannya meraih Oscar untuk Best Supporting Actress. Performa mengagumkannya meninggalkan kesan yang kuat bagi penonton, sekaligus menandai dirinya sebagai salah satu bakat terbaik di Hollywood.

Menggali kedalaman emosi dan konflik keluarga, Fences membawa kita ke era segregasi rasial dengan cerita yang kuat dan penuh nuansa. Film ini mengisahkan Troy Maxson (Denzel Washington), seorang ayah kulit hitam yang berjuang keras dalam keterbatasan hak-hak sipil, sambil berusaha memberikan masa depan yang lebih baik bagi keluarganya. Dengan akting yang mendalam dari para pemainnya, Fences berhasil mengajak penonton untuk merasakan setiap emosi yang disajikan, dari harapan hingga kekecewaan.

Viola Davis brilian dalam perannya sebagai Rose Maxson, istri Troy, menghidupkan setiap lapisan emosi seorang wanita yang tegar di tengah badai kehidupan. Penampilannya yang begitu nyata dan emosional tak hanya menggugah hati penonton, tetapi juga mengantarkannya pada puncak prestasi dengan meraih Best Supporting Actress di Oscar 2017. Kekuatan karakter Rose, yang diperankan dengan begitu sempurna oleh Davis, menjadi simbol harapan yang tak lekang oleh waktu.

I, Tonya mengungkap sudut pandang yang belum pernah terjamah mengenai skandal olahraga yang sempat menggemparkan publik. Dengan penjiwaan karakter Tonya Harding yang dilakoni oleh Margot Robbie, film ini berhasil memvisualisasikan kompleksitas dalam arena olahraga es. Di sisi lain, Allison Janney, penerima Best Supporting Actress di Oscar 2018, memberikan penampilan yang kuat sebagai LaVona, ibu Tonya yang tegas dan memiliki pendekatan unik dalam mendidik putrinya.

Dalam narasi I, Tonya, berbagai perspektif yang saling bertolak belakang disajikan dengan metode yang inovatif. Gaya bercerita ini memperkaya kisah yang telah dipenuhi dengan elemen drama dan humor satire. Lebih dari sekadar biopik, film ini menawarkan kritikan sosial yang mendalam terhadap obsesi media akan skandal, serta pandangan masyarakat seputar konsep kesuksesan dan kegagalan.

Marriage Story menampilkan dinamika rumit dari sebuah perceraian. Dengan penampilan yang memukau dari Scarlett Johansson dan Adam Driver, pemeran Nicole dan Charlie, film ini mengajak penonton merasakan setiap gelombang konflik dan resolusi. Sementara Laura Dern, dalam perannya sebagai pengacara cerdas dan tegas, berhasil memenangkan Best Supporting Actress di Oscar 2020, menambahkan dimensi lain pada narasi yang sudah kaya.

Film ini tak hanya menyajikan kisah hitam putih tentang perceraian, tetapi juga mengeksplorasi area abu-abu yang kompleks dari hubungan manusia. Noah Baumbach, selaku sutradara, dengan cermat memperlihatkan bagaimana perceraian dapat mengubah orang menjadi versi diri mereka yang tak pernah mereka duga sebelumnya. Marriage Story adalah cerminan dari realitas yang sering kali tak sesuai dengan harapan, dan film ini berhasil menangkap esensi tersebut dengan cara yang sangat autentik.

Dalam Everything Everywhere All at Once, kita menyaksikan kisah seorang perempuan yang terjebak dalam petualangan lintas dimensi yang luar biasa, di mana ia harus menyelamatkan dunia dari kehancuran. Film karya Daniel Kwan dan Daniel Scheinert ini memadukan genre dengan cerdas, menyajikan adegan aksi yang mendebarkan dan momen komedi yang menghibur. Pun, drama keluarga yang disajikan juga berhasil menyentuh hati penonton.

Keberhasilan film ini diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk kemenangan di Oscar 2023. Michelle Yeoh, Jamie Lee Curtis, dan Ke Huy Quan masing-masing memenangkan kategori Best Actress, Best Supporting Actress, dan Best Supporting Actor. Jamie Lee Curtis menerima penghargaan tersebut setelah 46 tahun berkarier lewat perannya sebagai Deirdre Beaubeirdre, seorang agen IRS yang menjadi rival karakter utama, Evelyn Wang (Yeoh).

Meski gagal membawa pulang Best Picture di Oscar 2024, film garapan Alexander Payne, The Holdovers, telah mendapatkan pengakuan yang signifikan. Da'Vine Joy Randolph, dengan penampilan yang mengesankan, berhasil memenangkan penghargaan Oscar untuk Best Supporting Actress, mengalahkan empat pesaing lainnya. Prestasi ini menegaskan posisi The Holdovers sebagai karya seni yang memengaruhi emosi dan perspektif penonton.

Dengan latar belakang asrama sekolah selama liburan, film ini menggali dinamika antara seorang guru sejarah yang tegas dan seorang siswa yang bermasalah. Mereka, bersama dengan seorang koki yang sedang berduka, mengalami serangkaian peristiwa yang pada akhirnya membawa mereka ke sebuah ikatan emosional yang lebih dalam. Berbekal interaksi antar tokoh yang menarik, rasanya tak berlebihan jika menyebut The Holdovers sebagai salah satu film bertema liburan terbaik yang pernah dibuat.

Aktris-aktris yang memenangkan Best Supporting Actress Oscar telah membuktikan bahwa setiap peran, tak peduli seberapa kecil, memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan mengubah perspektif. Mereka mengingatkan kita bahwa di balik setiap karya besar, ada kolaborasi, dedikasi, dan talenta yang luar biasa. Semoga film-film yang disoroti dalam artikel ini menginspirasimu untuk menemukan kekuatan dalam cerita yang mungkin belum kamu perhatikan sebelumnya, ya!