6 Film Terbaik Emily Watson, Pemeran Valya Harkonnen di Dune: Prophecy

Breaking the Waves adalah film drama psikologis yang disutradarai oleh Lars von Trier dan dibintangi oleh Emily Watson dalam debut filmnya. Ini adalah film pertama dalam trilogi Golden Heart von Trier, yang juga meliputi The Idiots (1998) dan Dancer in the Dark (2000). Alurnya menceritakan kisah cinta antara Bess McNeil (Watson), wanita muda yang religius dan naif, dengan Jan Nyman (Stellan Skarsgård), pekerja tambang minyak yang ateis.

Emily Watson mendapat pujian kritis atas aktingnya sebagai Bess McNeil, yang menunjukkan ketulusan, kegilaan, dan pengorbanan dalam mencintai suaminya. Ia dinominasikan dalam Best Actress di Academy Awards 1997 untuk perannya ini. Breaking the Waves juga memenangkan Grand Prix di Cannes Film Festival 1996, dan dianggap sebagai salah satu film terbaik di tahun 1990-an.

Dua tahun setelah meraih nominasi Best Actress di Oscar 1997, Emily Watson kembali mendapat nominasi serupa di Oscar 1999 lewat film biopik bertajuk Hilary and Jackie. Film ini menggambarkan perjalanan dua saudara, Hilary dan Jackie, yang sama-sama dianugerahi bakat musik yang luar biasa, namun terpisah oleh takdir yang berbeda. Watson memerankan Jacqueline du Pré, alias Jackie, pemain selo berbakat yang kariernya meroket hingga melampaui ekspektasi.

Kisah mereka semakin dramatis ketika Jackie menghadapi tekanan yang luar biasa dalam dunia musik klasik yang penuh persaingan. Tak mampu lagi menangani beban tersebut, Jackie mencari tempat berlindung dan dukungan dari Hilary (Rachel Griffiths). Lewat berbagai momen yang mengharukan, Hilary and Jackie mengajak penonton untuk menyelami kedalaman hubungan yang penuh cinta dan persaingan antara dua saudari musisi klasik asal Inggris tersebut.

Buat penyuka film komedi misteri, Gosford Park karya Robert Altman adalah perpaduan sempurna antara humor tajam dan misteri pembunuhan yang memikat. Film ini mampu menghidupkan suasana era 1930-an lewat kisah yang berlapis dan dialog yang cerdas. Sejumlah bintang ternama, seperti Maggie Smith, Michael Gambon, Kristin Scott Thomas, Helen Mirren, dan tentu saja Emily Watson, didapuk sebagai penghuni dan staf dari sebuah wastu yang megah dan penuh rahasia.

Watson berperan sebagai Elsie, kepala pelayan wanita yang menjalin hubungan gelap dengan tuan rumah, Sir William McCordle (Gambon). Elsie adalah karakter yang cerdas, berani, dan berapi-api, yang tak takut mengungkapkan pendapatnya. Peran ini tak hanya menegaskan kemampuan akting Watson, tetapi juga menambah daftar panjang prestasi yang telah ia raih dalam kariernya, termasuk nominasi Best European Actress di European Film Awards 2002.

Film garapan Paul Thomas Anderson ini sangat direkomendasikan untuk kamu yang butuh asupan film komedi romantis yang antimainstream. Film ini mengisahkan tentang Barry Egan (Adam Sandler), pria dengan gangguan kecemasan sosial yang jatuh cinta dengan Lena Leonard, rekan kerja saudarinya. Dalam film ini, karakter Lana Leonard diperankan dengan sangat memukau oleh Emily Watson.

Watson memberikan akting yang lembut, manis, dan menyentuh, sebagai kontras dengan karakter Barry yang kasar, gelisah, dan meledak-ledak. Watson juga berhasil menunjukkan kedinamisan hubungan antara Lena dan Barry, yang penuh dengan ketegangan, keintiman, dan absurditas. Punch-Drunk Love adalah salah satu film terbaik Watson yang menampilkan kemampuannya beradu peran dengan aktor komedi seperti Adam Sandler.

Oranges and Sunshine disutradarai oleh Jim Loach, putra dari sineas kenamaan Ken Loach. Film ini diadaptasi dari buku berjudul Empty Cradles karya Margaret Humphreys, pekerja sosial dari Nottingham yang mengungkap skandal deportasi anak-anak dari Inggris ke Australia dan Kanada. Emily Watson berperan sebagai Margaret Humphreys yang berjuang untuk menyatukan kembali keluarga-keluarga yang terpisah akibat praktik kejam tersebut.

Film ini mendapat pujian dari kritikus dan penonton, terutama untuk penampilan Watson yang menggambarkan karakter Humphreys dengan kuat dan emosional. Watson dinominasikan untuk berbagai penghargaan, termasuk Best Actress di Satellite Awards dan AACTA Awards. Selain Watson, film ini juga dibintangi oleh Hugo Weaving sebagai salah satu korban deportasi yang membantu Humphreys dalam penyelidikannya.

God’s Creatures tayang perdana di sesi Directors’ Fortnight di Cannes Film Festival 2022 dan mendapat pujian atas penggambaran karakter yang kompleks serta narasi yang menggugah. Film ini mengisahkan tentang seorang ibu yang berbohong untuk melindungi anaknya dan dampak yang ditimbulkan oleh pilihan tersebut bagi komunitas, keluarga, dan dirinya sendiri.

Emily Watson berperan sebagai Aileen, manajer pabrik pengolahan makanan laut di sebuah desa nelayan yang terpencil. Ketika anaknya yang terasing, Brian (Paul Mescal), kembali dari Australia tanpa penjelasan, Aileen sangat senang dan berusaha menyatukan kembali keluarganya. Namun, kebohongan yang ia ucapkan untuk Brian merobek hubungan mereka dan mengganggu ketenangan desa.

Watson memberikan penampilan yang mengesankan sebagai seorang ibu yang mencintai anaknya, tetapi juga memiliki pemahaman yang kuat tentang benar dan salah. Paul Mescal, di sisi lain, memberikan impresi yang memukau sebagai seorang anak yang pemberontak, idealis, sekaligus rapuh. Film ini mengeksplorasi sejumlah tema krusial, seperti keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan moralitas, dengan cara yang mendalam dan emosional.

Emily Watson tak hanya memikat hati penonton melalui peran-peran kompleksnya, tetapi juga terus mengukir prestasi di panggung dunia. Kemenangannya di Berlinale 2024 untuk peran pendukung terbaik dalam Small Things Like These (2024) beberapa waktu lalu membuktikan hal tersebut. Mari kita nantikan kejutan apa lagi yang akan dibawa oleh Watson dalam perannya sebagai Valya Harkonnen di Dune: Prophecy!