Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Terbaik Karya Joe Wright, Spesialis Adaptasi

Pride and Prejudice (dok. Focus Features/Pride and Prejudice)
Intinya sih...
  • Joe Wright terkenal dengan adaptasi film drama sejarah.
  • Pride and Prejudice dan Atonement adalah dua film adaptasi novel klasik yang sukses disutradarai oleh Joe Wright.
  • Darkest Hour dan Cyrano de Bergerac adalah film-film lain yang berhasil meraih kesuksesan dengan pengarahan dari Joe Wright.

Lebih sering bikin film drama sejarah (period drama), Joe Wright tak bisa dibilang setenar Martin Scorsese dan Christopher Nolan yang identik dengan sinema-sinema aksi-epik. Namun, jangan sekali-kali meremehkan Joe Wright. Kenapa?

Dengan pendekatan melankolisnya, ia berhasil mengadaptasi karya sastra klasik favorit banyak orang ke dalam karya audiovisual yang memikat. Penasaran seperti apa? Mari, bahas lebih jauh lewat lima film terbaiknya berikut. 

1. Pride and Prejudice (2005)

Pride and Prejudice (dok. Focus Features/Pride and Prejudice)

Bukan perkara mudah mengadaptasi novel setenar Pride and Prejudice. Apalagi, pada 1995, BBC sudah pernah menyadurnya jadi miniseri yang sukses berat. Namun, Joe Wright ternyata menjawab keraguan itu dengan strategis. Wright Keira Knightley dan Matthew Macfadyen memerankan dua sejoli Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy.  

Dengan detail menawan dan pendekatan realismenya, film ini dianggap mampu menampakkan kompleksitas karakter dengan brilian layaknya naskah novel Jane Austen. Sampai sekarang, Pride and Prejudice versi Joe Wright masih jadi film adaptasi novel klasik terbaik. Ia bersaing ketat dengan versi adaptasinya BBC yang diperankan Colin Firth dan Jennifer Ehle. 

2. Atonement (2007)

Atonement (dok. Universal Pictures/Atonement)

Atonement menandai kerja sama kedua Joe Wright dengan aktris Keira Knightley. Mengadaptasi novel klasik legendaris, Wright mengemban beban berat. Namun, lagi-lagi, ia berhasil menjawab ekspektasi penggemar. Ia berhasil menyusun cast yang ideal untuk tiap karakter yang ada.

Selain Knightley, performa Saoirse Ronan dan James McAvoy pun menuai pujian. Bahkan, gak sedikit yang menganggap film adaptasi Atonement ini lebih nyaman dinikmati ketimbang novel aslinya. Klaim itu jelas sebuah penghormatan untuk seorang sutradara. 

3. Anna Karenina (2012)

Anna Karenina (dok. Focus Features/Anna Karenina)

Joe Wright menasbihkan dirinya jadi sutradara spesialis adaptasi dengan merilis Anna Karenina pada 2012. Ia kembali memasangkan Keira Knightley dan Matthew Macfadyen sebagai pasutri. Bedanya, terlihat jelas mereka tak memiliki chemistry dan ikatan layaknya dalam Pride and Prejudice. Ini menunjukkan versatilitas dan kemampuan akting mumpuni keduanya. 

Sebagai Anna, Knightley justru lebih banyak beradu akting dengan Aaron Taylor Johnson yang memerankan kekasih gelapnya. Pendekatan yang dipakai Wright juga berbeda dengan dua film adaptasi sebelumnya. Ia lebih banyak menyertakan unsur teatrikal yang mencerabut kesan realisme dalam film tersebut.

4. Darkest Hour (2017)

Darkest Hour (dok. Focus Features/Darkest Hour)

Pada 2017, Wright kembali memukau penikmat film dengan membuat Darkest Hour. Ini adalah kedua kalinya Wright mengadaptasi kisah hidup tokoh nyata. Sebelumnya, ia pernah merilis The Soloist yang mengisahkan balada musisi dengan skizofrenia, Nathaniel Ayers. Dalam Darkest Hour, giliran politisi Winston Churchill yang ia hidupkan. 

Film ini mengikuti sekilas hidup Churchill selama menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Berdinas menjelang Perang Dunia II, itu jadi hari-hari tersulit dan menguras emosi untuk Churchill. Hasil kolaborasinya dengan Gary Oldman berhasil mengantarkan film ini meraih beberapa penghargaan bergengsi. 

5. Cyrano (2021)

Cyrano (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/Cyrano)

Joe Wright belum berhenti berkarya. Pada 2021, giliran naskah drama Cyrano de Bergerac yang ia adaptasi jadi film fitur. Mengekor perspektif seorang pria dengan dwarfisme yang menaruh hati pada sobat masa kecilnya, film adaptasi Wright berhasil memotret perasaan mendamba dengan sempurna. Ia merekrut Peter Dinklage jadi Cyrano.

Dibuatnya dengan format musikal, film ini sukses bikin kita ikut meresapi apa yang dirasakan Cyrano yang patah hati, tetapi tetap ingin menjaga perasaan pujaan hatinya. Kalau suka film-film period drama Joe Wright, Cyrano wajib kamu pantengi. Ini salah satu karya terkuatnya sejauh ini. 

Mengadaptasi sebuah karya sastra legendaris bukan perkara mudah, apalagi biasanya karya-karya itu sudah punya basis penggemar yang besar. Namun, Joe Wright berhasil membuktikan kalau dirinya punya kejelian dan kemampuan untuk menjawab ekspektasi penonton. Kalau boleh memberi saran, naskah klasik apa yang ingin kamu ajukan untuk diolah Joe Wright jadi film?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us