Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Evil Does Not Exist (dok. Toronto International Film Festival/Evil Does Not Exist)

Selain Hirokazu Koreeda, Jepang punya Ryusuke Hamaguchi yang sering berkompetisi di berbagai ajang internasional. Ia sosok di balik film pemenang Oscar 2022, Drive My Car. Gaya sinematiknya yang khas, yakni kontemplatif, minim dialog, dan kaya static-shot serta long-takes, Hamaguchi jadi idola untuk penikmat slow cinema alias film berlaju lambat. 

Selain jadi sutradara, Hamaguchi juga andal dalam menulis naskah. Caranya meramu cerita dengan gaya minimalis, tapi kaya makna akan mengingatkanmu pada Hong Sang Soo hingga Robert Bresson. Untuk mengenalnya lebih jauh, langsung saja tonton lima film terbaik Ryusuke Hamaguchi berikut ini. 

1. Happy Hour (2015)

Happy Hour (dok. Icarus Film/Happy Hour)

Happy Hour salah satu proyek paling ambisius dari Ryusuke Hamaguchi. Berdurasi hampir 5 jam, film ini mengikuti kehidupan empat sekawan yang sudah memasuki pertengahan usia 30-an.

Jun (Rira Kawamura), Sakurako (Hazuki Kikuchi), Fumi (Maiko Mihara), dan Akari (Sachie Tanaka) diceritakan sebagai bagian dari kelas menengah atas di Kobe, Jepang dengan masalah kehidupan masing-masing. Baik terkait dengan pasangan, mertua, dan anak.

2. Asako I & II (2018)

Asako I & II (dok. Grasshopper Film/Asako I & II)

Asako I & II  berkutat pada kehidupan percintaan seorang perempuan muda bernama Asako. Setelah ditinggalkan kekasih yang ia cintai, Asako (Erika Karata) bertemu seorang pemuda yang mirip secara fisik dengan mantannya, hanya berbeda kepribadian.

Hamaguchi kembali mengeksplor keresahan manusia dalam film minimalisnya ini. Bedanya ia mencoba mengusung genre pop-romance yang lebih memikat dari segi komersial. 

3. Drive My Car (2021)

Drive My Car (dok. Criterion Collection/Drive My Car)

Disadur dari salah satu cerpen tulisan Haruki Murakami, Drive My Car jadi film Jepang pertama yang berhasil meraih nominasi Best Picture di Oscar. Meski tak berhasil memenangkannya, film Ryusuke Hamaguchi ini berhasil meraih piala pada kategori Film Fitur Internasional Terbaik.

Masih mengusung konsep minimalisme dan setia pada penggunaan long-takes, kamu akan diajak mengarungi perjalanan darat seorang aktor bernama Yusuke (Hidetoshi Nishijima) dan sopirnya. Sama dengan Asako dalam film sebelumnya, Yusuke diceritakan sebagai sosok yang masih dihantui masa lalunya. 

4. Wheel of Fortune and Fantasy (2021)

Wheel of Fortune and Fantasy (dok. Modern Films/Wheel of Fortune and Fantasy)

Wheel of Fortune and Fantasy adalah antologi tiga cerita cinta modern dari sudut pandang tiga perempuan yang berbeda. Cerita pertama soal cinta segitiga tak terduga. Dilanjut dengan seorang perempuan yang diminta kekasihnya untuk menjebak seseorang. Terakhir adalah pertemuan dua orang yang salah paham, tetapi berujung melegakan untuk keduanya. 

5. Evil Does Not Exist (2023)

Evil Does Not Exist (dok. Toronto International Film Festival/Evil Does Not Exist)

Evil Does Not Exist adalah film terbaru Ryusuke Hamaguchi yang tayang perdana di Venice International Film Festival 2023. Sedikit berbeda dengan beberapa film sebelumnya, Hamaguchi mengangkat isu konflik agraria yang menghantui penduduk sebuah desa.

Cerita dimulai dengan kehidupan sebuah keluarga yang tenang dan cenderung biasa-biasa saja. Hingga sebuah proyek pembangunan glamping mengusik sumber penghidupan mereka selama ini. 

Karya sinematik Hamaguchi bisa dibilang epitome film kontemporer Jepang. Gaya berceritanya yang cenderung observasional dan kesetiannya pada long-takes jadi ciri khas yang lekat dengan film-film asal negeri itu. Kalau suka Hirokazu Koreeda, coba juga karya-karya Ryusuke Hamaguchi, deh. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team