5 Film Terkenal yang Justru Jadi Awal Kehancuran Hollywood

- Star Wars (1977) - Star Wars memperkuat formula film dengan efek CGI, merchandising masif, dan potensi franchise tak ada habisnya.
- Iron Man (2008) - Iron Man membuka jalan bagi puluhan film superhero seragam yang dibangun demi profit daripada kualitas cerita.
- Jurassic Park (1993) - Kesuksesan Jurassic Park mendorong Hollywood untuk bergantung pada CGI dalam film-film besar hingga menggantikan narasi dan karakter kuat.
Ada film-film yang begitu berpengaruh hingga mengubah arah industri secara keseluruhan. Mereka dianggap revolusioner dan membuka jalan baru dalam genre atau cara bercerita. Namun pengaruh besar itu tidak selalu membawa dampak positif. Terkadang film yang sangat sukses justru menciptakan tren yang kemudian menjadi alasan merosotnya kualitas perfilman.
Beberapa film berikut bukanlah karya buruk, bahkan beberapa di antaranya adalah mahakarya. Namun, efek domino dari kesuksesan mereka justru melahirkan era baru yang penuh franchise berlebihan hingga parodi murahan tanpa naskah kuat. Berikut sederet film terkenal yang justru dinilai jadi awal kehancuran Hollywood.
1. Star Wars (1977)

Tak diragukan lagi, Star Wars adalah film ikonik yang menjadi bagian masa kecil banyak orang. Namun di balik status legendarisnya, film ini juga menjadi tonggak awal perubahan besar dalam industri perfilman. Star Wars memperkuat formula film dengan efek CGI, merchandising masif, dan potensi franchise yang tak ada habisnya.
Sejak saat itu, Hollywood tampaknya tak mampu lagi membiarkan sebuah film berdiri sendiri. Setiap kisah sukses harus dikembangkan jadi trilogi, prekuel, spin-off, bahkan taman hiburan. Star Wars memang memperluas imajinasi penonton, tapi juga menjadi simbol matinya era New Hollywood yang dulu lebih berani dan artistik.
2. Iron Man (2008)

Saat Iron Man dirilis, banyak yang kagum dengan penampilan Robert Downey Jr. dan awal yang menjanjikan bagi Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun dari sinilah banjir superhero dimulai. Satu film membuka jalan untuk puluhan film lain yang nyaris seragam, dibangun lebih untuk kepentingan profit daripada kualitas cerita.
Banyak film superhero setelahnya terasa seperti produk pabrik yakni cepat jadi, penuh efek, dan minim kedalaman emosional. MCU menciptakan budaya film yang tidak lagi memberi ruang bagi genre lain untuk berkembang. Penonton dipaksa menerima format yang sama berulang-ulang dan industri pun ikut terlena dalam pola yang stagnan.
3. Jurassic Park (1993)

Siapa sangka film tentang dinosaurus bisa jadi salah satu penyebab merosotnya kualitas blockbuster? Jurassic Park mengagumkan dari sisi teknologi dan visual, tapi kesuksesannya justru mendorong Hollywood untuk makin bergantung pada CGI dalam film-film besar. Sejak saat itu, efek visual mulai menggantikan narasi dan karakter kuat.
Yang menyedihkan, banyak pembuat film mulai menganggap CGI sebagai pengganti naskah dan ide orisinal. Film tidak lagi menyentuh karena manusiawi, melainkan karena spektakulernya layar. Spielberg sendiri membuktikan kapasitasnya lewat Schindler’s List di tahun yang sama. Sayangnya, warisan Jurassic Park lebih berdampak pada sisi yang salah dari industri.
4. The Sixth Sense (1999)

Siapa yang bisa lupa plot twist besar di akhir The Sixth Sense? Film ini menciptakan fenomena dan para penonton terpukau oleh kejeniusannya. Namun, sukses besar ini memunculkan tren berbahaya yaitu twist ending sebagai alat jual utama, bukan sebagai elemen naratif yang organik.
Sejak itu, banyak film thriller dan horor yang mengandalkan kejutan semata untuk menarik perhatian, meski kualitas ceritanya dangkal. Hollywood mulai mengejar twist alih-alih membangun atmosfer atau karakter yang kuat. Alhasil, banyak film yang terasa dipaksakan hanya agar bisa membuat penonton berkata, “Wah, nggak nyangka!”
5. Scary Movie (2000)

Sebagai parodi Scream, Scary Movie sempat mengundang tawa. Namun sayangnya, film ini juga membuka gerbang bagi banyak parodi murahan era 2000-an. Film seperti Epic Movie dan Disaster Movie muncul setelahnya, membawa humor rendahan dan konten yang terasa seperti lelucon SMA kelas bawah.
Alih-alih meneruskan warisan parodi cerdas seperti milik Mel Brooks, genre ini berubah menjadi ajang lelucon kasar dan visual yang menjijikkan. Scary Movie memang lucu pada masanya, tapi warisannya melahirkan era komedi Amerika yang miskin nalar dan terlalu bergantung pada kejutan tak senonoh. Apakah semua ini sebanding dengan beberapa tawa sesaat?
Kelima film Hollywood ini mungkin sangat dicintai dan sukses besar, tapi masing-masing secara tidak sengaja meninggalkan jejak yang mengubah wajah perfilman selamanya, dan tidak selalu ke arah yang lebih baik. Jadi, ketika sebuah film jadi fenomenal, apakah itu berkah atau kutukan tersembunyi?