5 Film Thriller Klasik 80-an Paling Underrated yang Layak Ditonton

Sebelum karakter Hannibal Lecter terkenal lewat The Silence of the Lambs, Manhunter menjadi film pertama yang menampilkan karakter tersebut. Disutradarai Michael Mann, film ini mengikuti agen FBI Will Graham yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami pikiran pembunuh berantai.

Will kembali dari masa pensiunnya untuk menangkap seorang pembunuh misterius yang dijuluki "The Tooth Fairy." Dengan bantuan Dr. Hannibal Leckter, seorang psikopat cerdas yang telah ia tangkap sebelumnya. Film ini menyajikan visual neon khas era 80-an dan pendekatan psikologis yang intens terhadap kejahatan.

Meskipun tidak sesukses sekuel-sekuelnya secara komersial, Manhunter tetap menjadi karya yang sangat dihargai oleh para pecinta film thriller. Akting William Petersen dan Brian Cox memberikan kedalaman yang kuat dan membuat film ini layak ditonton kembali.

Cutter’s Way adalah kisah tentang konspirasi dan ketidakpercayaan yang dibalut dalam atmosfer suram khas era pasca-Vietnam. Film ini mengisahkan Richard Bone (Jeff Bridges), seorang pria yang secara tak sengaja menjadi saksi pembunuhan. Bersama sahabatnya, Alex Cutter (John Heard), mereka mencoba mengungkap kebenaran yang disembunyikan oleh orang-orang berkuasa.

John Heard tampil memukau sebagai Cutter, seorang veteran yang sarkastik, pemarah, namun tetap berdedikasi terhadap keadilan. Nuansa kelam dan penuh kegelisahan membuat film ini menjadi refleksi sosial yang kuat. Meskipun tidak terlalu dikenal, Cutter’s Way merupakan salah satu film thriller paling bernuansa dan emosional dari era 80-an.

The Bedroom Window menampilkan Steve Guttenberg sebagai pria yang berselingkuh dengan istri bosnya. Suatu malam, ia menyaksikan dari jendela apartemennya seorang perempuan diserang. Namun, karena tidak bisa menjelaskan keberadaannya tanpa membuka perselingkuhannya, ia malah menyamar sebagai saksi. Keputusannya ini justru menjerumuskannya ke dalam jaringan berbahaya.

Dibintangi juga oleh Elizabeth McGovern dan Isabelle Huppert, The Bedroom Window adalah thriller yang perlahan membangun ketegangan dan kecemasandengan plot berliku dan tak terduga. Film ini menggambarkan bagaimana kebohongan kecil bisa berakibat besar, dan menyajikan atmosfer penuh kecurigaan yang memikat.

Disutradarai Steve De Jarnatt, Miracle Mile adalah thriller romantis dengan latar waktu sangat terbatas. Film mengikuti Harry yang secara tak sengaja menerima telepon di tengah malam berisi informasi bahwa perang nuklir akan terjadi dalam waktu 70 menit. Dari sana, ia berusaha menemukan kekasihnya dan menyelamatkan dari kehancuran.

Film ini unik karena memadukan unsur romansa, paranoia, dan kepanikan dalam waktu nyata. Anthony Edwards menyajikan performa yang emosional dan manusiawi, menjadikan film ini bukan hanya soal ketegangan, tapi juga pilihan dan keberanian di tengah kekacauan. Meski jarang disebut, Miracle Mile merupakan thriller yang intens dan berbeda dari film sejenisnya.

Disutradarai Brian De Palma, Blow Out menggabungkan elemen misteri dan politik dengan gaya visual khas. Film ini dibintangi John Travolta sebagai teknisi suara film yang secara tak sengaja merekam kecelakaan mobil misterius. Setelah menyelidiki lebih lanjut, ia mulai mencurigai bahwa kejadian tersebut bukan kecelakaan biasa, melainkan pembunuhan melibatkan tokoh penting.

Travolta tampil kuat sebagai protagonis yang terus-menerus dihantui oleh rasa bersalah dan kecurigaan. Dengan plot yang gelap dan ending yang tragis, Blow Out menjadi salah satu film paling cerdas dan penuh intrik dari era 80-an. Sayangnya, film ini tidak mendapat perhatian besar pada masanya, padahal kualitasnya sangat mumpuni.

Apabila kamu penggemar thriller yang penuh ketegangan dan misteri tanpa harus melulu menonton yang mainstream, film-film ini bisa jadi pilihan tepat. Jadi, dari kelima judul klasik ini, mana yang paling membuatmu penasaran?