Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Thriller Netflix Mirip A Normal Woman, Sarat Ambiguitas!

adegan dalam film A Normal Woman. (dok. Netflix/A Normal Woman)
adegan dalam film A Normal Woman. (dok. Netflix/A Normal Woman)
Intinya sih...
  • I'm Thinking of Ending Things (2020): Film thriller Netflix yang menggali kegelisahan eksistensial melalui kesehatan mental tokoh utamanya.
  • Gerald's Game (2017): Dikenal dengan body horror dan ambiguitas psikologis yang menyimpan banyak makna.
  • The Woman in the Window (2021): Menyoroti gaslighting dan rasa percaya diri lewat akting solid Amy Adams.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap sineas punya caranya sendiri mengemas film thriller. Ada yang memilih jalur lugas, memacu adrenalin penonton dengan kejutan dan ketegangan tanpa henti. Namun, tak sedikit pula yang lebih senang bermain di ranah tersirat dan ambigu, meninggalkan ruang bagi penonton untuk menginterpretasikan sendiri kisahnya.

Pendekatan terakhir ini terasa kuat dalam A Normal Woman, film thriller Indonesia yang tayang di Netflix sejak Kamis (24/7/2025). Kisahnya mengikuti Milla (Marissa Anita), perempuan sukses yang merasa tubuh dan pikirannya dikendalikan oleh sesuatu yang misterius, sementara orang-orang terdekatnya justru meragukan kewarasannya. Lewat tema tekanan sosial, krisis identitas, body horror, hingga gaslighting dalam lingkup keluarga, film ini menyuguhkan ketegangan yang membekas dan penuh teka-teki.

Kalau kamu menikmati thriller dengan lapisan psikologis dan akhir cerita yang bikin mikir, ada lima rekomendasi film thriller Netflix mirip A Normal Woman. Sama seperti film karya Lucky Kuswandi tersebut, film-film ini tak memberi jawaban pasti, melainkan mengajakmu menyusun sendiri puzzle yang berserakan!

1. I'm Thinking of Ending Things (2020)

adegan dalam film I'm Thinking of Ending Things. (dok. Netflix/I'm Thinking of Ending Things)
adegan dalam film I'm Thinking of Ending Things. (dok. Netflix/I'm Thinking of Ending Things)

I'm Thinking of Ending Things tentu yang pertama terlintas di benak ketika membicarakan film thriller Netflix yang penuh ambiguitas. Seperti A Normal Woman, film garapan Charlie Kaufman ini menjadikan kesehatan mental tokoh utamanya sebagai inti dari misteri dan ketegangan. Namun alih-alih fokus pada horor tubuh atau trauma masa lalu, I'm Thinking of Ending Things menggali kegelisahan eksistensial yang mengusik.

Ceritanya mengikuti Lucy (Jessie Buckley), wanita muda yang sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jake (Jesse Plemons). Meski begitu, ia tetap ikut perjalanan ke rumah orangtua Jake (David Thewlis dan Toni Collette) di sebuah peternakan terpencil di tengah badai salju. Namun, sejak mereka tiba, waktu, tempat, dan identitas mulai terasa aneh dan membingungkan!

2. Gerald's Game (2017)

adegan dalam film Gerald's Game. (dok. Netflix/Gerald's Game)
adegan dalam film Gerald's Game. (dok. Netflix/Gerald's Game)

Disutradarai Mike Flanagan dan diadaptasi dari novel Stephen King, Gerald’s Game dikenal dengan body horror dan atmosfer klaustrofobiknya yang bikin sesak. Ceritanya mengikuti Jessie (Carla Gugino), wanita yang terjebak setelah permainan seksual dengan suaminya, Gerald (Bruce Greenwood), berakhir tragis. Terborgol di ranjang sebuah rumah terpencil, Jessie harus bertahan hidup sambil menghadapi bisikan-bisikan dari dalam pikirannya sendiri.

Apa yang membuat Gerald’s Game cocok disandingkan dengan A Normal Woman adalah ambiguitas psikologisnya yang kental. Jessie tak hanya berjuang secara fisik untuk melepaskan diri dari borgol, tapi juga secara mental untuk lepas dari jerat kekerasan dan manipulasi yang menghantuinya sejak kecil. Sebuah tontonan yang mengguncang, sekaligus menyimpan banyak makna.

3. The Woman in the Window (2021)

adegan dalam film The Woman in the Window. (dok. Netflix/The Woman in the Window)
adegan dalam film The Woman in the Window. (dok. Netflix/The Woman in the Window)

Salah satu tema yang diangkat di A Normal Woman adalah bagaimana gaslighting dapat melumpuhkan rasa percaya diri dan kewarasan seseorang. The Woman in the Window juga menyoroti hal serupa lewat kisah seorang perempuan yang terus-menerus dibuat ragu akan kenyataan yang ia lihat dan rasakan. Diadaptasi dari novel laris karya A.J. Finn, film ini menampilkan akting solid Amy Adams yang pantang untuk dilewatkan.

Adams memerankan Anna Fox, mantan psikiater penderita agorafobia parah yang tak pernah keluar rumah selama hampir setahun. Hidupnya diisi dengan rutinitas minum anggur, menelan obat-obatan, menonton film klasik Hitchcock, dan mengintip aktivitas tetangga dari balik jendela. Suatu hari, semua berubah ketika ia menyaksikan insiden yang diduganya sebagai pembunuhan di rumah seberang.

4. Horse Girl (2020)

adegan dalam film Horse Girl. (dok. Netflix/Horse Girl)
adegan dalam film Horse Girl. (dok. Netflix/Horse Girl)

Selanjutnya, yang tak kalah direkomendasikan untuk fans A Normal Woman adalah Horse Girl, thriller psikologis Netflix yang penuh nuansa surealis. Film ini mengikuti Sarah (Alison Brie), perempuan penyendiri yang bekerja di toko kerajinan dan punya hubungan emosional dengan kuda bernama Willow. Awalnya tampak seperti potret kehidupan wanita introver, kisahnya lalu berubah jadi perjalanan psikologis yang mind blowing.

Sarah mulai mengalami kejadian-kejadian aneh. Ia merasa dikejar bayangan alien, yakin dirinya adalah hasil kloning, dan semakin sulit membedakan antara mimpi dan kenyataan. Orang-orang di sekitarnya, termasuk teman kerja dan pasangan barunya, mulai bertanya-tanya. Apakah Sarah memang tak waras, atau justru melihat sesuatu yang tak bisa dijangkau orang lain?

5. Luckiest Girl Alive (2022)

adegan dalam film Luckiest Girl Alive. (dok. Netflix/Luckiest Girl Alive)
adegan dalam film Luckiest Girl Alive. (dok. Netflix/Luckiest Girl Alive)

Daftar ini ditutup dengan Luckiest Girl Alive yang menampilkan Mila Kunis sebagai Ani FaNelli, perempuan ambis yang menjalani hidup nyaris sempurna. Ia punya karier cemerlang, tunangan dari keluarga elite, dan rencana pernikahan yang diidamkan banyak orang. Namun, masa lalu kelam yang selama ini dikuburnya kembali menghantui saat sebuah film dokumenter berniat mengangkat kisahnya.

Luckiest Girl Alive punya banyak elemen yang sejalan dengan A Normal Woman. Film ini memakai alur non-linier, menampilkan tokoh utama yang terus dibuat meragukan dirinya sendiri, dan menyentil keras soal tuntutan sosial terhadap perempuan. Menonton keduanya secara berurutan bisa bikin kamu lihat trauma dan pencitraan dari sudut pandang yang berbeda.

A Normal Woman dan lima film di atas buktikan kalau thriller tak melulu harus penuh aksi atau darah. Terkadang, nuansa sunyi dan teka-teki psikologis bisa lebih mengguncang. Kalau kamu suka cerita yang bikin bertanya-tanya bahkan setelah kredit bergulir, deretan judul ini dijamin bikin kamu betah berpikir panjang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us