7 Film ini Tunjukkan Bahwa Berbuat Benar Belum Tentu Menang

Akan sangat menyebalkan jika kita sudah memperingatkan semua orang bahwa dunia akan kiamat, tapi mereka tetap tidak percaya. Itulah premis utama yang ditawarkan dalam film Don’t Look Up.

Cerita bermula ketika Kate (Jennifer Lawrence) menemukan asteroid yang akan menabrak bumi. Ia dan Profesor Randal melakukan segala cara untuk memperingatkan semua orang. Namun yang terjadi sebaliknya. Para pejabat malah menggiring opini publik dan mereka lebih mempercayai hoax daripada para ilmuwan.

Sisi kemanusiaan tokoh utama Would You Rather ternyata berakhir sia-sia. Film ini menceritakan tentang Iris (Brittany Snow), wanita yang memutuskan ikut permainan karena tekanan ekonomi.

Tidak disangka, permainan para orang kaya tersebut bisa membahayakan nyawanya sendiri. Iris mencari jalan keluar dengan memanipulasi permainan tersebut. Namun, saat kembali ke rumah, ia menemui saudaranya telah tiada.

Berhasil memberantas satu eksperimen jahat belum tentu menang jika eksperimen tersebut hanya salah satu dari sekian banyak eksperimen serupa lainnya. Itulah cerita yang ditawarkan di film They Cloned Tyrone.

Cerita bermula ketika Fontaine, Slick dan Yo-Yo menemukan laboratorium bawah tanah milik pemerintah AS. Ternyata lab tersebut bertujuan mengkloning orang-orang kulit hitam.

Dengan tekad penuh, mereka berupaya membebaskan orang-orang yang terperangkap di sana. Setelah berhasil, mereka baru menyadari bahwa seluruh negara bagian AS memiliki eksperimen yang serupa.

The Hunt adalah film apik yang mengajarkan kita bahwa orang tertuduh, belum tentu dipandang dengan cara yang sama setelah orang tersebut tidak terbukti bersalah. Kisahnya mengikuti guru yang memiliki banyak teman bernama Lucas (Mads Mikkelsen).

Suatu ketika, anak didiknya mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari Lucas. Tentu kabar itu membuat Lucas dikucilkan dari lingkungannya. Segala cara Lucas usahakan untuk memperbaiki reputasinya. Namun, setelah ia berhasil membuktikan bahwa ia tidak bersalah, penduduk setempat masih memandangnya sebagai pria tidak bermoral.

Memperbaiki hidup tidak akan berhasil jika tidak didukung dengan lingkungan yang suportif. Itulah hikmah yang diselipkan dalam film Requiem for a Dream.

Film ini mengisahkan tentang beberapa penduduk Coney Island dengan masalahnya tersendiri. Ada janda kesepian yang bermimpi tampil di reality show. Lalu ada Harry, putranya yang memiliki tujuan baik meskipun kecanduan narkoba. Alih-alih semakin membaik, kehidupan mereka semakin terpuruk karena terjerumus obat-obatan. Akhirnya, potensi dan mimpi mereka terkubur hingga akhir cerita.

You’re Next menekankan bahwa pembelaan diri yang kita rasa benar belum tentu membuat kita menang. Kisahnya berfokus ketika Erin diundang oleh orangtua pacarnya dalam pesta makan malam.

Tidak ada yang aneh, hingga akhirnya mereka diserang oleh sekelompok orang bertopeng. Erin mempertahankan diri dengan menyerang balik, tapi saat penjahat terakhir mati, ia malah ditangkap polisi dan dijadikan tersangka.

Akhir cerita The Mist memang sangat mengecewakan, tapi dari sinilah penonton dapat mengambil hikmah untuk tidak terburu-buru membuat keputusan. Ceritanya bermula ketika David melihat kabut di halaman rumah. Ia dan putranya pergi ke kota yang ternyata telah kacau balau karena serangan makhluk aneh di balik kabut. Mereka akhirnya mengungsi di toserba bersama penduduk lainya yang selamat.

Saat serangan monster itu semakin ganas, David mengambil keputusan yang akan disesalinya seumur hidup. Terlebih lagi, bala bantuan datang sedetik setelah ia hendak mengakhiri hidup.

Beberapa ending film di atas secara realistis memperlihatkan bahwa berbuat benar tidak menjamin kita mendapatkan kemenangan. Namun, bukan berarti kamu berhenti jadi orang baik, ya!