10 Film Underrated Bertema Disaster, Gak Kalah Menegangkan!

- Rollercoaster (1977) - Film ini menampilkan adegan bencana rollercoaster yang mendebarkan di awal cerita, dengan fokus membuat ketegangan dan geregetan.
- The Swarm (1978) - Meskipun dinilai buruk oleh kritikus, film ini tetap menyajikan adegan serangan lebah yang mengerikan dan menegangkan.
- City On Fire (1979) - Dengan bintang terkenal, film ini menggambarkan kebakaran kota yang menegangkan meskipun dikritik karena efeknya yang dianggap jelek.
Banyak banget film disaster atau bencana yang bisa menjadi daftar tontonan kamu. Soalnya, genre ini sangat populer di era 1970-an. Contohnya saja film klasik seperti The Towering Inferno (1974) dan The Poseidon Adventure (1972).
Film genre disaster juga populer di era 90-an, berkat film-film hits seperti Armageddon (1998) dan Dante's Peak (1997). Nah, di era saat ini, film disaster semakin diminati berkat film Skyscraper (2018) dan San Andreas (2015), yang keduanya dibintangi The Rock. Yap, aktor-aktor besar sering kali digaet untuk membintangi film genre ini.
Namun, entah karena gagal di box office atau apa, ternyata ada juga film bertema disaster yang gak terlalu dikenal atau underrated. Namun, film-film ini masih layak untuk ditonton, kok. Tertarik gak, nih, buat menyaksikan keseruan dan ketegangan dari film yang mengangkat tema tragedi?
1. Rollercoaster (1977)

Di satu sisi, film Rollercoaster agaknya terdengar anti-mainstream, kan. Memang gak seperti kebanyakan film bencana lain yang sering menegangkan di akhir film, Rollercoaster justru menampilkan adegan bencana terbesarnya di awal cerita. Yap, adegan ketika rollercoaster tergelincir dari jalurnya memang terlihat sangat mendebarkan. Mengingat adegan ini dipenuhi dengan teriakan para korban.
Film Rollercoaster punya penggambaran yang mengesankan, yang bikin kamu merasakan langsung tragedi tersebut. Nah, disisa filmnya, kamu akan diajak bermain kucing-kucingan, terutama saat para detektif berusaha menghentikan orang gangguan jiwa (diperankan Timothy Bottoms) yang berniat merusak lebih banyak wahana di taman hiburan. Adapun, para pemain dalam film Rollercoaster adalah bintang terkenal seperti George Segal, Richard Widmark, dan Henry Fonda. Bahkan ada penampilan Helen Hunt saat muda, dan Rollercoaster menjadi debut film panjangnya.
Alih-alih menjadi seperti kebanyakan film disaster, Rollercoaster lebih fokus membuat ketegangan. Pasalnya, kamu akan dibuat geregetan sekaligus tegang dengan kelakuan si pembunuh yang diperankan Timothy Bottoms. Ia sangat piawai membuat penonton ketakutan. Saat pihak berwenang bergegas menggagalkan rencana jahatnya, pengunjung taman hiburan masih merasakan ancaman, lho.
2. The Swarm (1978)

Dalam film The Swarm, produser Irwin Allen bertekad untuk menyutradarai film ini. Produser kondang tersebut sukses berkat film-film disaster legendaris, seperti The Towering Inferno dan The Poseidon Adventure. Irwin Allen pun menggandeng aktor-aktor ternama seperti Henry Fonda, Michael Caine, Olivia De Havilland, Patty Duke, dan lainnya.
Sayangnya, film tentang serbuan serangga ini dinilai buruk oleh kritikus. Yap, para kritikus kesal karena durasi film The Swarm dianggap terlalu panjang. Apalagi banyak durasi yang kebuang percuma dengan adegan perdebatan antara para ilmuwan dan militer.
Selain itu, akting Michael Caine dianggap sangat buruk. Ia terlihat sering menjerit dengan ekspresi datar. Ada pula subplot yang gak dijelaskan ketika para penyintas melihat lebah-lebah yang melayang-layang.
Namun, bukan berarti The Swarm gak seru buat ditonton, lho. Pasalnya, banyak adegan yang bikin kamu ketakutan, seperti serangan lebah yang memakan banyak korban jiwa. Selain lebah, ada rangkaian adegan mengerikan ketika kereta api lepas kendali, bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir, dan kebakaran dahsyat yang menghancurkan kota.
3. City On Fire (1979)

Seperti kebanyakan film bencana, City on Fire juga bertabur bintang terkenal. Dalam film ini, ada Leslie Nielsen (sebagai wali kota), Henry Fonda (sebagai kapten pemadam kebakaran), Ava Gardner (sebagai pembawa acara), Shelley Winters (sebagai perawat), dan Barry Newman (sebagai dokter). Bencana dalam film ini dipicu oleh sekelompok anak yang merokok di rumah pohon. Nah, salah satu dari mereka membuang puntung rokoknya ke tumpukan sampah yang berada di bawah rumah pohon itu. Hmm, hal itulah yang memicu kebakaran rumah yang hampir merenggut nyawa adik perempuannya. Pada saat yang sama, seorang laki-laki gila meledakkan kilang minyak di pinggir kota. Alhasil, api dari gas alam ini merembes ke saluran pembuangan. Gak lama kemudian, api melahap seluruh kota.
Sayangnya, film City on Fire dikritik karena efeknya yang dianggap jelek. Apalagi adegan ketika wali kota menyaksikan kehancuran dari atap rumah sakit. Yap, efek kebakarannya agak konyol.
Meskipun begitu, aksi akrobatnya cukup fenomenal, nih. Ada beberapa adegan dalam film City on Fire yang terasa menegangkan. Seperti adegan ketika para pasien ketakutan dan mencoba melarikan diri dari rumah sakit yang terbakar. Sudah gitu, ada adegan yang bikin kamu meringis karena melihat banyak orang menangis, menjerit, dan berlarian dengan tubuh yang terbakar.
4. Meteor (1979)

Sebelum adanya film Armageddon, ternyata ada film Meteor. Dalam film bencana yang digarap Ronald Neame ini, sebuah komet dikisahkan menabrak asteroid besar dan akan menabrak Bumi. Satu-satunya kesempatan umat manusia untuk bertahan hidup adalah bersatunya Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dua negara besar ini diminta mengarahkan sistem pertahanan luar angkasa mereka ke asteroid, dan bekerja sama untuk meledakkan meteor itu agar keluar jalur. Sean Connery berperan sebagai ilmuwan NASA, sementara Natalie Wood berperan sebagai penerjemah Rusia. Selain itu, ada bintang-bintang terkenal seperti Henry Fonda, Karl Malden, dan Martin Landau.
Kenapa, sih, film Meteor layak kamu tonton? Yap, jika kamu pernah menonton Armageddon dan Don't Look Up (2021), Meteor gak kalah bikin kamu geregetan dengan masyarakat yang gak menggubris peringatan para ilmuwan. Nah, Meteor sendiri dirilis pada tahun 1979, tepat di tengah-tengah Perang Dingin. Pasti kamu bakal dibikin penasaran bagaimana AS dan Uni Soviet bekerja sama. Jadi alih-alih saling berperang, Meteor malah menyatukan kedua negara besar tersebut dalam sebuah bencana besar.
Adegan bencana dalam film Meteor juga sepadan dengan anggarannya. Asteroid yang disebut "splinter" itu mencapai Bumi sebelum terjadinya masalah yang lebih besar. Jadi, ada gambaran longsoran salju, gelombang pasang, dan kota-kota yang berubah menjadi kobaran api.
5. The Concorde ... Airport '79 (1979)

Pada 1980, film Airplane! meniru genre film kecelakaan pesawat. Yap, Airplane! menyindir waralaba Airport, serangkaian film bencana tentang pesawat yang menghadapi berbagai bencana saat terbang. Setiap filmnya gak selalu sukses, apalagi ketika dirilisnya film The Concorde... Airport '79. Penonton agaknya gak tertarik lagi dengan genre tersebut.
Namun, The Concorde ... Airport '79 ini masih layak tonton, kok. Seperti kebanyakan film disaster di era 70-an, The Concorde ... Airport '79 menampilkan para pemain populer' seperti Robert Wagner, Alain Delon, dan George Kennedy. Aktor-aktor ini kembali memerankannya film ini dari tiga film Airport sebelumnya.
Dikritisi penonton, semua film Airport memang agak konyol. Namun, dalam film The Concorde ... Airport '79, pesawatnya diganti pesawat jet supersonik (Concorde) yang mencoba menghindari uji coba rudal yang gak tepat sasaran. Pesawat itu ditumpangi oleh karakter-karakter yang unik, seperti pecandu ganja yang memainkan saksofon, seorang atlet Rusia dan putrinya yang tuli, serta seorang reporter yang mengungkap rencana jahat.
6. Into the Storm (2014)
Pada tahun 2014, penonton sepertinya bosan dengan film-film found-footage. Waralaba Paranormal Activity, misalnya, yang terus mengalami penurunan jumlah penonton. Nah, film Into the Storm yang menggabungkan film found-footage dengan genre disaster juga gagal di mata kritikus dan penonton. Namun, Into the Storm wajib ditonton bagi kamu yang suka film genre disaster.
Into the Storm sendiri mengikuti beberapa kelompok yang saling berjuang dalam badai besar dan tornado. Film ini berkisah tentang sebuah keluarga yang bergabung dengan kelompok yang dipimpin oleh Matt Walsh dan Sarah Wayne Callies. Kedua kelompok tersebut terobsesi untuk merekam tornado.
Yap, Into the Storm bukan hanya sekadar found-footage. Konsep film ini gak sama seperti kebanyakan film pada masa itu. Sutradara Steven Quale (yang menggarap Final Destination 5) juga gak menjelaskan secara mendalam karakter-karakter dalam film ini. Jadi kamu bakal dikasih kejutan terus. Dalam Into the Storm, kekuatan alam digambarkan sangat dasyat. Itulah sebabnya' adegan aksinya jadi sangat mendebarkan. Bagi kamu penggemar film Twister (1996), kamu wajib nonton film ini.
7. Everest (2015)
Banyak film disaster yang menggambarkan banyaknya korban jiwa. Orang-orang berlarian, menjerit, tertimpa reruntuhan, dan mati. Yap, itulah salah satu daya tariknya' dengan menyaksikan kepanikan mereka ini. Di sisi lain, film Everest karya Baltasar Kormákur justru punya tema yang lebih kalem.
Didasarkan pada buku John Krakauer berjudul Into Thin Air, Everest berkisah tentang bencana atau tragedi di dunia nyata yang menimpa pendaki Gunung Everest pada tahun 1996. Butuh waktu untuk membangun karakternya. Namun, saat tragedi itu melanda, kamu seperti punya kedekatan dengan para karakternya. Dalam film ini, kamu juga disajikan pemandangan mengerikan ketika mereka membeku, jatuh, panik, dan mati.
Everest juga menghadirkan para pemain yang luar biasa, seperti Jake Gyllenhaal, Jason Clarke, John Hawkes, Josh Brolin, dan banyak lagi. Adapun, arahan sutradara Baltasar Kormákur sangat memukau dan sinematografinya (dari Salvatore Totino) sangat indah. Kamu bisa melihat betapa dinginnya Gunung Everest. Indah untuk dilihat tapi mematikan jika dirasakan.
Banyak film bencana yang penuh histeris, Everest gak lepas dari momen-momen itu. Namun, ada momen ketika adegan mulai tenang. Terutama ketika karakternya mengalami hipotermia. Adegan ini bikin kamu nahan napas dan tersimpan dalam ingatan kamu, seperti salah satu mayat yang jatuh ke jurang.
8. The Hurricane Heist (2018)

Saat The Hurricane Heist dirilis, film ini menyajikan dua kakak-beradik dan ayah mereka yang berusaha melarikan diri dari Badai Andrew pada tahun 1992. Mereka bersembunyi di sebuah rumah, tetapi badai itu mengikuti dan merobek atap bangunan. Menurut kritikus, film ini sangat campy dan konyol. Tapi, itulah daya tariknya.
Kedua kakak-beradik yang selamat dari Badai Andrew itu berjuang melewati kerasnya hidup hingga dewasa. Mereka kemudian menghadapi badai mengerikan lagi ketika dewasa. Will (diperankan Toby Kebbell) adalah seorang ahli meteorologi, sementara saudaranya Breeze (diperankan Ryan Kwanten) merupakan seorang mekanik.
Kedua kakak-beradik itu justru terlibat dalam aksi kejam perampokan. Persis seperti judul filmnya. Mereka memergoki perampok yang ingin membobol brankas milik Departemen Keuangan AS. Para penjahat ini mencari kesempatan dalam kesempitan di tengah badai untuk mencuri uang ratusan juta dolar tersebut. Sepanjang cerita, kakak-beradik ini menghadapi penculikan, baku tembak, kejar-kejaran mobil, dan angin kencang yang menghancurkan kota.
9. The Wandering Earth (2019)
Film asal China berjudul The Wandering Earth adalah salah satu film paling sukses di tahun 2019. Film ini meraup pendapatan sebesar 700 juta dolar AS atau setara dengan Rp11,6 triliun di box office internasional. The Wandering Earth menjadi film terlaris kedua sepanjang masa yang gak berbahasa Inggris. Namun, saat Netflix merilis film ini di luar China lewat platform streaming-nya, film ini justru gak terlalu sukses.
The Wandering Earth fokus pada masa depan ketika matahari mulai sekarat. Artinya, matahari punya ajal layaknya manusia. Matahari ini akan meledak dan melahap Bumi. Nah, untuk menghadapi kepunahan Bumi ini, komunitas di seluruh dunia bersatu untuk memasang roket raksasa di sisi Bumi. Mereka berusaha membawa manusia ke luar angkasa. Idenya memang agak aneh, tapi film ini sangat menegangkan berkat efek menawannya.
Ketika bencana itu mulai tiba, dunia mengalami bencana alam yang dahsyat. Gempa bumi, tsunami, dan penurunan suhu terjadi besar-besaran. Bisa dibilang, ini adalah peristiwa kepunahan massal. Namun, film ini memberikan kesan bagaimana umat manusia bersatu untuk menyelamatkan sesama.
10. Moonfall (2022)
Sutradara Roland Emmerich ada di balik beberapa film bencana modern yang melegenda, seperti Independence Day (1996) dan The Day After Tomorrow (2004). The Hollywood Reporter bahkan menjulukinya "Master of Disaster." Nah, saat film Moonfall diumumkan, film ini dibintangi Patrick Wilson dan Halle Berry. Sayangnya, film ini gagal menarik perhatian kritikus.
Benar saja, ada twist absurd dalam beberapa menit pertama film ini. Gak seperti judul filmnya, bulan yang kamu maksud ternyata bukan bulan sungguhan, melainkan alien raksasa. Dengan kata lain, seperti film Independence Day, ini bukan sekedar film bencana biasa, akan tetapi film invasi alien.
Meskipun begitu, film ini punya aksi menegangkan. Ada seorang ilmuwan yang menyadari masalah tersebut. Hingga akhirnya terjadi kepanikan massal di media sosial. Apalagi setelah banyaknya bencana. Tertarik gak?
Film disaster memang sangat beragam. Kisahnya pun gak melulu tentang bencana alam. Bisa juga tentang tragedi yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Namun, film bertema disaster yang sudah kita bahas tadi memang dianggap film underrated. Tapi masih layak banget, lho, buat kamu tonton.


















