Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film Fedora (dok. United Artists/Fedora)

Intinya sih...

  • David Lean dianggap memiliki karya masterpiece, tapi film Ryan's Daughter sering diabaikan karena kritikan saat rilisnya.
  • Kate & Leopold karya James Mangold jarang dibicarakan, namun menawarkan pesona dan chemistry yang menyenangkan antara Hugh Jackman dan Meg Ryan.
  • How to Steal a Million karya William Wyler menghadirkan duet Audrey Hepburn dan Peter O'Toole dengan dialog humor yang menyenangkan.

Banyak sutradara besar Hollywood yang sudah dikenal lewat karya-karya masterpiece mereka. Namun, tak semua film dalam katalog mereka mendapat sambutan hangat dari publik atau kritikus. Beberapa bahkan tenggelam dalam bayang-bayang karya mereka yang lebih terkenal, meskipun sebenarnya punya kualitas yang layak diakui.

Film-film ini sering terlupakan, diremehkan, atau hanya disebut sekilas dalam sejarah perfilman. Padahal, jika ditonton kembali dengan kacamata yang lebih segar, beberapa karya gagal mereka justru menawarkan pengalaman menonton yang unik dan berkesan. Lima film berikut adalah contoh karya underrated dari sutradara-sutradara papan atas yang pantas diberi kesempatan kedua.

1. Ryan's Daughter – David Lean (1970)

film Ryan’s Daughter (dok. Warner Bros/Ryan’s Daughter)

David Lean dikenal sebagai maestro sinema epik seperti Lawrence of Arabia (1962) dan The Bridge on the River Kwai (1957). Namun, Ryan’s Daughter sering kali diabaikan karena saat rilisnya film ini, ia dikritik habis-habisan.

Film ini bercerita tentang seorang perempuan muda di Irlandia yang menikah dengan pria yang jauh lebih tua, lalu jatuh cinta pada tentara Inggris. Ceritanya dianggap terlalu melodramatis dan durasinya yang mencapai tiga jam lebih membuat banyak penonton merasa lelah.

Namun jika dilihat ulang, Ryan’s Daughter sebenarnya adalah karya yang sangat indah secara visual. Alam yang ditampilkan bukan hanya sebagai latar, tetapi juga bagian emosional dari cerita. Christopher Nolan bahkan menyebut film ini sebagai contoh ‘sinema murni’ karena bagaimana gambar dan narasi saling mendukung.

2. Kate & Leopold – James Mangold (2001)

film Kate & Leopold (dok. Miramax/Kate & Leopold)

James Mangold dikenal karena keahliannya mengarahkan berbagai genre, dari Walk the Line (2005) hingga Logan (2017). Namun salah satu karyanya yang justru jarang dibicarakan adalah Kate & Leopold, sebuah rom-com fantasi yang mempertemukan Hugh Jackman dengan Meg Ryan.

Film ini mengisahkan seorang bangsawan dari abad ke-19 yang terlempar ke era modern dan jatuh cinta pada perempuan dari New York. Meski premisnya terdengar aneh dan ketinggalan zaman, film ini menyuguhkan pesona dan kehangatan yang jarang ditemukan dalam rom-com modern. Chemistry antara Ryan dan Jackman terasa natural dan menyenangkan untuk diikuti.

3. How to Steal a Million – William Wyler (1966)

film How to Steal a Million (dok. 20th Century Studios/How to Steal a Million)

William Wyler adalah legenda Hollywood yang berjasa dalam film-film besar seperti Roman Holiday (1953) danBen-Hur (1959). Namun banyak orang lupa kalau ia juga pernah membuat komedi kriminal yang menggemaskan berjudul How to Steal a Million.

Film ini mengisahkan seorang perempuan yang merekrut pencuri profesional untuk mencuri karya seni palsu milik ayahnya dari museum agar tidak ketahuan sebagai penipu. Daya tarik utama film ini ada pada duet Audrey Hepburn dan Peter O’Toole. Keduanya tampil dengan karisma tinggi dan dialog yang penuh humor, menjadikan film ini menyenangkan dari awal hingga akhir.

Jika kamu suka film seperti Ocean’s Eleven (1960) tapi ingin suasana yang lebih klasik dan glamor, maka film ini adalah pilihan sempurna yang sayangnya sering terlewatkan.

4. Postcards from the Edge – Mike Nichols (1990)

film Postcards from the Edge (dok. Columbia Pictures/Postcards from the Edge)

Mike Nichols dikenal sebagai sutradara yang jago mengeksplorasi hubungan yang rumit dan sering kali penuh konflik. Dalam Postcards from the Edge, ia menyentuh isu hubungan ibu-anak melalui kisah aktris yang sedang berjuang melawan kecanduan, diperankan Meryl Streep, dan ibunya yang mantan bintang besar, diperankan oleh Shirley MacLaine.

Cerita ini diangkat dari novel semi-otobiografi karya Carrie Fisher. Dengan dialog tajam dan nuansa satir khas Nichols, film ini berhasil menggabungkan drama dan komedi dengan sangat baik. Streep dan MacLaine tampil memukau menyampaikan dinamika cinta dan frustrasi dalam hubungan keluarga yang rumit.

5. Fedora – Billy Wilder (1978)

film Fedora (dok. United Artists/Fedora)

Billy Wilder adalah nama besar di dunia film dikenal lewat karya-karya legendaris seperti Sunset Boulevard (1950) dan Some Like It Hot (1959). Namun Fedora, filmnya yang nyaris terakhir jarang dibahas. Film ini mengikuti seorang produser tua yang mencoba menemukan kembali mantan kekasihnya, seorang aktris legendaris, yang kini menghilang dari dunia hiburan.

Walaupun Wilder sendiri kurang puas dengan hasilnya, Fedora memiliki daya tarik yang melankolis dan misterius. Film ini terasa seperti surat cinta yang pahit kepada era keemasan Hollywood dengan nuansa tragedi dan teka-teki yang menggoda. Bagi penonton yang menyukai film dengan aura misteri dan nostalgia, Fedora layak untuk disaksikan kembali.

Beberapa film ini menunjukkan bahwa bahkan sutradara besar pun pernah membuat karya yang tidak selalu mendapat sorotan. Namun sering kali, karya-karya underrated tersebut memiliki kekuatan tersendiri yang baru bisa diapresiasi ketika dilihat dari perspektif berbeda. Jadi, dari lima film di atas, mana yang paling membuatmu penasaran untuk ditonton ulang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team