Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Happy as Lazzaro (dok. Netflix/Happy as Lazzaro)
Happy as Lazzaro (dok. Netflix/Happy as Lazzaro)

Intinya sih...

  • All We Imagine As Light (2024) mengikuti kehidupan 3 perempuan di Mumbai dengan kepelikan demi kepelikan dari hidup mereka yang dibongkar perlahan.

  • Mandy (2018) adalah film thriller surealis tentang dua sejoli yang harus berhadapan dengan kelompok aliran sesat di kabin mereka.

  • Happy as Lazzaro (2019) berlatarkan desa fiktif yang penduduknya diperbudak, membingungkan batas antara realitas dan mimpi.

Ada yang menganggap mimpi adalah bunga tidur belaka, tetapi gak sedikit yang mengaitkannya dengan firasat dan keresahan tertentu. Kamu bebas mengabaikan atau menganggap serius mimpi, tetapi buat orang kreatif, mimpi justru bisa jadi inspirasi dalam berkarya. Salah satu output-nya adalah sebuah film.

Seperti yang dilakukan beberapa sineas berikut. Karya sinematik mereka pun terasa surealis, padahal sedang tak membahas mimpi. Seperti apa, sih, bentuknya? Coba tonton pada tujuh film yang visualnya mirip mimpi meski tak bahas mimpi berikut ini, deh!

1. All We Imagine As Light (2024)

All We Imagine as Light (dok. Luxbox/All We Imagine as Light)

All We Imagine As Light adalah film lambat yang mengikuti kehidupan 3 perempuan di Mumbai. Walau terlihat monoton, kepelikan demi kepelikan dari hidup mereka dibongkar perlahan. Satu terjebak dalam kisah cinta beda agama, satu lagi berada dalam pernikahan yang minim komunikasi, dan satu lagi terancam kehilangan rumahnya. Saat tokoh terakhir ini hendak pindah ke kampung halamannya, 2 kawannya ikut serta membantunya. Perjalanan inilah yang dikemas seperti mimpi. Agak absurd, lambat sudah pasti, tetapi cukup menenangkan.

2. Mandy (2018)

Mandy (dok. IFC Films/Mandy)

Mandy adalah film thriller yang sejak awal padat elemen surealis. Ia terasa seperti mimpi buruk menghantui tidurmu, tetapi seru untuk diikuti. Film ini berkutat pada dua sejoli yang diperankan Nicolas Cage dan Andrea Riseborough. Berniat menjauh dari hiruk pikuk kota dengan tinggal di sebuah kabin, mereka justru harus berhadapan dengan kelompok aliran sesat. Kesalahpahaman terjadi dan insiden fatal tak terhindarkan.

3. Happy as Lazzaro (2019)

Happy as Lazzaro (dok. Netflix/Happy as Lazzaro)

Film lain yang visualnya seperti mimpi adalah Happy as Lazzaro. Ia berlatarkan sebuah desa fiktif yang semua penduduknya bekerja untuk seorang tuan tanah. Mereka diperbudak dan tak pernah melihat dunia luar sampai satu hari eksistensi mereka diketahui pihak berwajib. Penduduk desa dibebaskan, tetapi ada satu bocah yang tertinggal. Dari sini, batas antara realitas dan mimpi jadi agak kabur. Sang bocah yang bernama Lazzaro (Adriano Tardiolo) terbangun beberapa tahun kemudian dan melihat desanya kosong dan terbengkalai. Apa yang akan kamu lakukan kalau itu terjadi padamu?

4. Dancer in the Dark (2000)

Dancer in the Dark (dok. Zentropa Entertainments/Dancer in the Dark)

Bjork didapuk jadi Selma, pekerja migran asal Ceko yang didiagnosa mengidap penyakit mata genetik. Ia diprediksi akan kehilangan penglihatannya secara bertahap seiring bertambahnya usia. Ini membuatnya tergerak untuk bekerja secara giat agar bisa membiayai operasi putranya yang bakal mewarisi penyakit ini bila tak segera ditangani. Hidupnya penuh tantangan, tetapi Selma berusaha menghibur diri dengan menikmati hobinya mendengar musik. Perpaduan musik yang menenangkan dengan realitas yang keras bikin film ini cukup unik, tetapi juga terasa seperti mimpi buruk di siang bolong.

5. The Five Devils (2022)

The Five Devils (dok. Le Pacte/The Five Devils)

Memadukan kenyataan pahit dengan magis, The Five Devils akan mengajakmu mengarungi sebuah perjalanan yang unik dan penuh absurditas. Ia berlakonkan Vicky (Sally Dramé), bocah perempuan yang bisa mengingat dan mereplika aroma sesuai keinginannya. Satu hari, hidupnya terinterupsi kehadiran salah satu kerabatnya yang baru bebas dari penjara. Lewat aroma sang kerabat yang Vicky deteksi, sebuah memori dan trauma masa lalu ikut menyeruak. Momen kilas balik dan tensi dari memori itu yang visualnya dikemas ala mimpi oleh sang sutradara.

6. Beasts of the Southern Wild (2012)

Beasts of the Southern Wild (dok. Searchlight Pictures/Beasts of the Southern Wild)

Beasts of Southern Wild juga memadukan pahitnya kenyataan hidup dengan imajinasi anak-anak. Film ini tentang Hushpuppy (Quvenzhané Wallis), bocah 6 tahun yang penuh imajinasi. Dalam imajinasinya, ia percaya bumi membutuhkan aksinya sebelum benar-benar tenggelam dan diinvasi makhluk purba. Perlahan kita dibocori fakta bahwa imajinasinya itu adalah semacam upaya mitigasi stres Hushpuppy melihat sang ayah melemah karena penyakit yang dideritanya.

7. Evil Does Not Exist (2023)

Evil Does Not Exist (dok. Janus Films/Evil Does Not Exist)

Membahas isu konflik agraria, Evil Does Not Exist dikemas dengan visual yang mirip mimpi. Ada banyak adegan yang terasa tak seperti kenyataan, statis, dan penuh makna tersirat. Ceritanya sih berkutat pada konflik yang terjadi antara penduduk desa dengan pihak pengembang yang berencana membangun situs wisata glamping di dekat pemukiman mereka. Konfliknya tidak frontal, tipikal orang Jepang yang menjaga perasaan dan menghindari konfrontasi, tetapi tetap makan hati.

Benar memang inspirasi kerap datang dari apa saja, momen apapun bisa jadi referensi karya seni buat orang-orang kreatif. Seperti ketujuh film yang visualnya mirip mimpi meski tak bahas mimpi pada daftar di atas. Mereka membuktikan bahwa gak harus bahas mimpi secara spesifik untuk bikin film yang dreamy.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team