Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Seru yang Wajib Ditonton sebelum The Running Man

poster film The Running Man
poster film The Running Man (dok. Paramount Pictures/The Running Man)
Intinya sih...
  • A Clockwork Orange (1971) mengangkat tema kontrol negara, manipulasi media, dan kebebasan individu.
  • The Truman Show (1998) menampilkan kisah tentang eksplotasi manusia demi hiburan dan pengakuan.
  • Battle Royale (2000) merupakan refleksi tajam tentang kekuasaan, kepatuhan, dan hilangnya kemanusiaan di bawah sistem yang kejam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

The Running Man (1987) jadi salah satu film sci-fi paling ikonik yang memadukan aksi, satire, dan kritik sosial dalam satu paket penuh adrenalin. Dibintangi Arnold Schwarzenegger, film ini menggambarkan masa depan distopia, di mana acara televisi kejam dijadikan hiburan publik. Di balik adegan laga dan dialog khas era 80-an, tersimpan pesan tajam soal manipulasi media, eksploitasi manusia, dan sistem yang otoriter.

Kini, kisah legendaris itu bakal dihidupkan lagi lewat The Running Man (2025) garapan Edgar Wright yang dijadwalkan rilis di bioskop Indonesia pada Rabu (12/11/2025). Berbeda dari versi klasiknya, adaptasi baru ini disebut lebih setia pada novel karya Stephen King, tentang seorang pria yang rela ikut reality show mematikan demi menyelamatkan putrinya. Kehadiran Glen Powell sebagai bintang utama juga bikin film ini makin dinanti, apalagi dengan gaya penyutradaraan Wright yang selalu energik.

Nah, sambil menghitung mundur perilisan The Running Man, gak ada salahnya kamu “memanaskan mesin” dulu dengan menonton beberapa film sejenis. Dari The Hunger Games yang ikonis sampai Battle Royale yang kontroversial, berikut lima rekomendasi film yang bisa kamu pantengin sebelum menyaksikan versi terbarunya!

1. A Clockwork Orange (1971)

adegan dalam film A Clockwork Orange
adegan dalam film A Clockwork Orange (dok. Warner Bros./A Clockwork Orange)

Film karya Stanley Kubrick yang sempat menuai kontroversi hebat ini sangat direkomendasikan untuk ditonton sebelum The Running Man. Seperti film adaptasi novel karya Stephen King itu, A Clockwork Orange juga mengangkat tema-tema besar, seperti kontrol negara, manipulasi media, dan kebebasan individu. Bedanya, jika The Running Man menyoroti kekerasan yang dijadikan hiburan publik, film adaptasi novel karya Anthony Burgess ini menggali sisi psikologis dari bagaimana sistem bisa menghapus pilihan moral manusia.

Film ini mengikuti kisah Alex DeLarge (Malcolm McDowell), remaja karismatik yang memimpin geng brutal di Inggris masa depan. Setelah ditangkap karena pembunuhan, Alex bersedia menjalani eksperimen psikologis bernama Ludovico Technique demi kebebasan lebih cepat. Namun, terapi yang membuatnya gak mampu melakukan kekerasan ini justru mengubahnya jadi korban dari permainan kekuasaan yang jauh lebih besar dan berbahaya.

2. The Truman Show (1998)

adegan dalam film The Truman Show
adegan dalam film The Truman Show (dok. Paramount Pictures/The Truman Show)

Bayangkan kamu menjalani hidup yang tampak sempurna, tanpa tahu kalau semua itu hanyalah panggung raksasa. Itulah yang dialami Truman Burbank (Jim Carrey) dalam The Truman Show. Truman adalah pegawai asuransi ceria yang tinggal di kota pesisir bernama Seahaven, tempat yang tampak ideal di segala sisi. Namun, satu yang gak ia sadari adalah seluruh kehidupannya disiarkan secara langsung ke seluruh dunia sejak hari kelahirannya!

Dirilis jauh sebelum ledakan reality show seperti Big Brother dan Survivor, film satire garapan Peter Weir ini sangat visioner dan masih relevan hingga sekarang. Menonton The Truman Show sebelum The Running Man bisa jadi pengalaman yang saling melengkapi. Dua-duanya sama-sama bakal memaksamu bertanya, sampai sejauh mana manusia rela dieksploitasi demi hiburan dan pengakuan?

3. Battle Royale (2000)

adegan dalam film Battle Royale
adegan dalam film Battle Royale (dok. Toei Company/Battle Royale)

Gak cuma Hollywood, Jepang pun punya film bertema permainan maut yang menegangkan seperti The Running Man. Bertajuk Battle Royale, film adaptasi novel kontroversial karya Koushun Takami ini bukan sekadar tontonan berdarah, tapi juga refleksi tajam tentang kekuasaan, kepatuhan, dan hilangnya kemanusiaan di bawah sistem yang kejam. Saking berpengaruhnya, Quentin Tarantino sampai menyebut Battle Royale sebagai salah satu film favoritnya dalam dua dekade terakhir!

Ceritanya berlatar di Jepang masa depan yang kacau akibat krisis ekonomi dan meningkatnya kenakalan remaja. Pemerintah kemudian memberlakukan Battle Royale Act, undang-undang yang memaksa sekelompok siswa SMP untuk saling bunuh di sebuah pulau terpencil sampai tersisa satu orang saja. Kisah berfokus pada Shuya Nanahara (Tatsuya Fujiwara) dan Noriko Nakagawa (Aki Maeda) yang berusaha bertahan tanpa harus mengorbankan moralitas mereka.

4. The Hunger Games (2012)

adegan dalam film The Hunger Games
adegan dalam film The Hunger Games (dok. Lionsgate/The Hunger Games)

The Hunger Games jelas pantang dilewatkan saat kamu ingin menyiapkan diri sebelum menyaksikan The Running Man. Berlatar di masa depan yang suram di negara fiktif bernama Panem, The Hunger Games mengisahkan sistem kejam yang memaksa dua remaja dari tiap distrik untuk bertarung hingga mati di sebuah arena televisi nasional. Di sinilah Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence), gadis pemberani dari Distrik 12, memulai perjalanan berbahaya yang akan mengubah nasib bangsanya.

Disutradarai oleh Gary Ross dan diadaptasi dari novel laris karya Suzanne Collins, The Hunger Games sukses besar di box office dengan pendapatan lebih dari 695 juta dolar AS. Film ini juga dapat banyak pujian berkat penampilan memukau Jennifer Lawrence dan pesan sosialnya yang kuat tentang kesenjangan kelas serta kekuasaan media. Gak heran kalau franchise ini tetap bertahan hingga kini, yang dibuktikan dengan kehadiran film barunya yang akan datang, Sunrise on the Reaping (2026).

5. Civil War (2024)

adegan dalam film Civil War
adegan dalam film Civil War (dok. A24/Civil War)

Disutradarai Alex Garland, Civil War boleh jadi memiliki banyak perbedaan dengan The Running Man, khususnya dalam gaya penceritaan dan latar konfliknya. Namun, secara tematik, keduanya berbagi napas yang sama, yakni menggambarkan wajah suram peradaban manusia di tengah runtuhnya tatanan sosial. Hanya saja, alih-alih bombastis, film rilisan A24 ini memilih menampilkan kehancuran itu dengan cara yang sunyi, realistis, dan menohok secara emosional.

Dalam Civil War, Amerika Serikat dikisahkan terpecah oleh perang saudara kedua. Pemerintahan otoriter yang berkuasa menghadapi perlawanan dari berbagai faksi, termasuk aliansi antara California dan Texas yang menamakan diri "Western Forces". Di tengah kekacauan itu, sekelompok jurnalis perang yang dipimpin Lee Smith (Kirsten Dunst) menempuh perjalanan berbahaya dari New York ke Washington D.C. untuk mewawancarai presiden sebelum kekuasaannya tumbang.

Gimana, sudah siap menamatkan maraton tontonan ini untuk menghangatkan vibes sebelum The Running Man tayang? Gak cuma bakal dibuat terpukau oleh visual distopia dan laga yang memicu adrenalin, kamu juga bakal “disengat” oleh kritik sosial tajam yang bikin mikir sampai credit title-nya bergulir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Apakah Harus Nonton Film Qorin sebelum Qorin 2? Ini Penjelasannya!

11 Nov 2025, 16:37 WIBHype