Fisik dan Mental Morgan Oey Digempur di Pengepungan di Bukit Duri

Jakara, IDN Times - Joko Anwar siap merilis karya terbarunya yang bertajuk Pengepungan di Bukit Duri. Sutradara hits ini menggaet Morgan Oey untuk menjadi pemeran utama di film ini.
Perankan tokoh guru bernama Edwin, Morgan pun menjalani latihan fisik yang keras dan riset untuk karakternya secara mendalam. Apa saja yang dialami Morgan Oey saat memerankan Edwin dalam film Pengepungan di Bukit Duri, ya?
1. Morgan Oey melakukan latihan fisik dan riset psikis demi Pengepungan di Bukit Duri

Untuk memerankan karakter Edwin, Morgan Oey digempur secara fisik dan mental. Ia harus melakukan latihan fisik selama kurang lebih sebulan demi membuat staminanya terjaga sebelum menghafalkan koreo bertarung.
"Aduh, (latihannya) kurus-kurus gobyos. Jadi memang latihan action tuh biasanya memang persiapannya panjang. Kayak seharian latihan fisik supaya buat stamina. Jadi ketika syuting kita emang endurance-nya udah bagus. Itu yang lebih penting sebenarnya dibandingin koreo," ujar Morgan Oey pada Rabu (19/2/2025).
Selain fisik, ia juga mendalami karakternya. Morgan mengaku terbantu dengan arahan Joko Anwar sebagai sutradara. Gak ketinggalan, sang aktor melakukan riset akan trauma yang dihadapi Edwin.
Morgan berkata, "Kenapa dibilang berat? Karena aku gak pernah mengalami itu semua. Tapi di sini dengan bantuan Abang (Joko Anwar), Abang tuh suka ngasih character sheet. Terus aku juga sempat riset-riset sendiri gitu tentang orang yang dengan generational trauma itu seperti apa gitu."
"Kita sebagai aktor yang belum pernah mengalami itu semua, ya kita harus menggali maksudnya. Apakah ini adalah respon yang tepat terhadap situasi yang dikasih sama script terhadap karakter yang saya perankan, yaitu Edwin," lanjutnya.
2. Morgan Oey kenakan wardrobe Edwin untuk masuk ke karakter

Untuk bisa masuk ke dalam karakternya, Morgan dibantu dengan character sheet yang diberikan Joko Anwar. Selain itu, ia mampu menjadi sosok Edwin dengan cepat ketika mengenakan pakaian karakternya.
"Kalau misalnya dari segi 'biar lebih cepat masuk (ke dalam karakter)' itu kostum dan wardrobe itu sangat membantu aku. Sama set juga, jadi itu bener-bener sangat membantu. Once aku misalnya cuma pakai sepatu Edwin, aku udah bisa kayak mencoba untuk masuk lebih cepat gitu," tutur pria berusia 34 tahun ini.
3. Lakoni adegan action sendiri

Film sarat adegan laga, Morgan juga harus melakoni koreo pertarungan di lokasi syuting. Hal ini dikarenakan banyak adegan ketika wajahnya terlihat di kamera dan sulit digantikan oleh orang lain.
"Most of the time, saya (yang melakukan), karena keliatan semua mukanya. Jadi kalau misalnya ada rambut tuh lebih gampang, kalau dilihat dari belakang, dari samping, bisa di-cheating lah gitu (menggunakan stuntman)," ujar Morgan.
Ia melanjutkan, "Tapi karena saya botak di sini, cepak-cepak gitu, ya gitu potongannya army gitu, jadi ga bisa diapa-apain ya. Karena dari belakang kelihatan, dari samping apalagi dari depan gitu. Jadi, ya harus yang sendiri."
4. Ada rasa capek yang dirasakan kala melakoni karakter Edwin

Trailer film Pengepungan di Bukit Duri sudah dirilis, Morgan lalu mengomentari bagian ketika ia ditusuk. Menurutnya, momen syuting adegan itu cukup menyenangkan, karena kameramen membebaskan pergerakannya. Namun di saat yang sama, ia juga merasa lelah.
"Yang aku inget ya kalo liat trailer-nya capek, sih. Waktu itu Pak Ical (Director of Photography) juga sangat eksplor banget. Dia tidak membatasi ruang gerak kami, jadi pada saat itu memang karakter-karakter yang ada di dalam frame ini yang akan membawa Pak Ical waktu itu," kata pria kelahiran 1990 tersebut.
"Itu adegan yang lumayan krusial dan kalau dilihat ya selain capek, ya sedih," tambahnya singkat, karena tak mau memberikan spoiler.
5. Morgan Oey harus berkali-kali latihan untuk sebuah adegan berisiko

Adegan lain yang membutuhkan kerja keras adalah saat berada di kamar mandi sekolah. Dalam trailer, urinoar terlihat sampai pecah berantakan. Morgan membongkar bahwa ia harus berkali-kali latihan hingga menggunakan properti urinoar buatan sampai habis.
"Karena waktu itu urinoarnya gak banyak, jadi ke-pressure dikit gitu. Sebisa mungkin setiap take, we give our best lah dari segi aktor sama dari segi kru gitu, semuanya. Karena gak gampang kan bikin urinoar ini," cerita Morgan.
"Terus akhirnya ini ada satu lagi, the last one, jadi kita kayak we have to make it, or not!" pungkasnya.
Kalau kamu penasaran dengan kerja keras Morgan Oey saat memerankan Edwin, kamu bisa menyaksikan film Pengepungan di Bukit Duri pada 17 April 2025 mendatang di bioskop.