5 Franchise Film yang Secara Aneh Membawa Aksinya ke Luar Angkasa

Seri Fast & Furious awalnya bercerita tentang balapan liar dan dunia kriminal di jalanan Los Angeles. Namun dua dekade kemudian, Dominic Toretto dan timnya justru terbang ke luar angkasa. Dalam F9 (2021), Tyrese Gibson dan Ludacris meluncur menggunakan Pontiac Fiero yang dipasangi roket untuk menghancurkan satelit.

Sebuah momen yang membuat penonton bertanya bagaimana film yang dulu tentang pencurian DVD bisa berakhir di orbit? Meski absurd, adegan ini menjadi simbol betapa franchise ini tak lagi terikat pada logika. Yang dulu tentang kecepatan kini berubah menjadi ajang “apa lagi yang belum mereka lakukan?”.

Meski diejek karena kelewat fantastis, keputusan ini justru memperkuat identitas Fast & Furious sebagai tontonan yang selalu lebih besar, lebih liar, dan kini lebih tinggi.

Jason Voorhees sudah meneror Camp Crystal Lake selama bertahun-tahun, tapi pada Jason X (2002), sang pembunuh berantai ini benar-benar melangkah ke ruang angkasa. Film ini menceritakan Jason yang dibekukan secara kriogenik, lalu bangkit di tahun 2455 di dalam kapal luar angkasa.

Tentu saja, dia kembali melakukan hal yang paling dia sukai yakni membunuh dan kali ini di nol gravitasi. Hasilnya adalah kombinasi antara horor klasik dan fiksi ilmiah yang tak masuk akal tapi sangat menghibur.

Jason X tidak hanya menandai puncak kegilaan seri ini, tetapi juga menjadi bukti bahwa bahkan pembunuh paling membumi pun bisa terlalu jauh dalam arti sebenarnya.

Ketika Moonraker (1979) dirilis, banyak penggemar James Bond terkejut. Setelah petualangan penuh aksi di darat dan laut, agen 007 kini bertarung di luar angkasa melawan penjahat yang berencana memusnahkan umat manusia. Terinspirasi oleh kesuksesan Star Wars, film ini menghadirkan adegan baku tembak dengan laser di antariksa.

Meski dianggap terlalu berlebihan oleh sebagian kritikus, Moonraker tetap menjadi salah satu film paling berani dalam franchise Bond. Ia membuktikan bahwa bahkan karakter paling elegan di dunia bisa tergoda oleh demam fiksi ilmiah era 70-an. Lucunya, di balik segala keanehannya, film ini justru menjadi salah satu yang paling ikonik.

Sulit membayangkan bagaimana makhluk peri kecil pembawa sial bisa sampai ke luar angkasa, tapi Leprechaun 4: In Space (1997) berhasil melakukannya. Film ini mengikuti sang leprechaun yang pergi ke antariksa untuk menikahi putri alien dan menjadi raja. Dalam prosesnya, ia melawan pasukan marinir luar angkasa yang bahkan terdengar seperti parodi dirinya sendiri.

Meski ceritanya nyaris tak masuk akal, film ini justru membuat franchise Leprechaun mencapai status cult classic. Aksi campy, efek murah, dan humor aneh membuatnya menjadi tontonan favorit bagi mereka yang menikmati film buruk tapi seru. Kadang, keanehan total justru yang membuatnya tak terlupakan.

Selama bertahun-tahun, The Muppets dikenal dengan petualangan musikal dan parodi klasiknya. Namun pada Muppets from Space (1999), semuanya berubah saat Gonzo, salah satu karakter paling eksentrik, mengetahui bahwa dia sebenarnya alien. Film ini membawa para Muppet ke petualangan luar angkasa untuk menemukan asal-usul Gonzo dengan gaya khas penuh humor.

Berbeda dengan contoh lain, langkah ke luar angkasa dalam film ini terasa alami dan penuh pesona. Muppets from Space bukan sekadar kisah sains fiksi, tapi juga perjalanan identitas dan penerimaan diri. Walau lucu dan ringan, film ini mengingatkan bahwa bahkan makhluk paling aneh pun pantas menemukan rumah di antara bintang.

Kelima film ini membuktikan bahwa imajinasi Hollywood memang tak kenal batas. Terkadang ide paling absurd justru yang membuat sebuah franchise tak terlupakan. Tapi kalau dipikir-pikir, apa mungkin dalam beberapa tahun lagi kita akan melihat film romansa atau drama keluarga yang juga berakhir di luar angkasa?