Generasi 3 JKT48 Genap 10 Tahun, Ini 3 Member yang Masih Aktif

Shani Indira Natio mengawali karier di JKT48 ketika usianya masih 15 tahun dan harus meninggalkan Yogyakarta untuk fokus dengan kegiatannya di JKT48. Shani sempat berada di fase bolak-balik Yogyakarta-Jakarta selama beberapa bulan karena harus menjalankan sekolah di kota asalnya dengan tetap totalitas melakukan latihan dan kegiatan JKT48. Karier Shani di JKT48 tidak langsung cemerlang seperti sekarang, gadis yang lahir pada 5 Oktober 1998 ini dulunya lebih sering mendapat blocking belakang.

Shani pertama kali menembus sousenkyo dengan menduduki posisi 32 di tahun 2015 dan posisi 26 di tahun 2016. Karier Shani kemudian semakin melambung dengan meraih peringkat pertama dalam sousenkyo tahun 2017 dan menjadi center dari single Indahnya Senyum Manismu. Meski sempat turun satu posisi di sousenkyo 2018, Shani kembali meraih posisi 1 di sousenkyo 2019 dan menjadi center dari single orisinal pertama JKT48 berjudul Rapsodi.

Selama 10 tahun terakhir, Shani sudah 11 kali terpilih sebagai senbatsu single dan 4 kali menjadi center. Shani juga merupakan kapten dari JKT48 New Era sejak akhir tahun 2021 hingga saat ini. Shani akan segera menutup lembaran perjalanannya di JKT48 dengan melangsungkan konser kelulusan pada 27 April 2024 dan pertunjukan teater terakhir pada 5 Mei 2024.

Lahir pada 16 Januari 1999, Feni yang kala itu baru berusia 15 tahun harus merantau dari Cianjur demi meraih mimpi sebagai seorang idola. Sama seperti Shani, karier Feni di awal debutnya juga tidak langsung melejit seperti sekarang. Feni sendiri bahkan baru bisa menembus sousenkyo di tahun 2018 dengan langsung menduduki peringkat keempat dan meningkat ke posisi kedua pada sousenkyo 2019.

Punya pesona unik dan selalu tampil enerjik setiap saat, Feni yang merupakan mantan center Team J sudah 8 kali menjadi senbatsu single JKT48 selama 10 tahun terakhir ini. Feni dulunya tergabung dalam sub unit JKT48 bernama 4 Gulali yang berisikan member dengan image imut. Sekarang, Feni tergabung dalam international sub unit 48 group bernama QUADLIPS dan menjadi leader-nya dengan tetap aktif pada kegiatan JKT48 juga.

Shania Gracia bergabung dengan JKT48 ketika usianya masih 14 tahun dan kariernya sama seperti Shani dan Feni yang tidak terlalu dilirik banyak orang di awal debutnya. Namun, dibandingkan dengan 2 temannya, Gracia yang lebih dulu menjadi senbatsu single melalui sousenkyo yang digelar pada tahun 2016. Gracia total sudah 9 kali terpilih sebagai senbatsu single JKT48.

Pada tahun 2018, karier Gracia di JKT48 semakin melejit dengan terpilihnya menjadi center Team KIII untuk menggantikan posisi Cindy Yuvia dan 2 tahun setelahnya terpilih menjadi kapten dari team tersebut. Gracia menyandang gelar sebagai kapten sekaligus center Team KIII hingga sistem team di JKT48 dihapuskan. Gracia memiliki bakat dan ketertarikan di dunia akting dan telah menujukkannya melalui film Dilan 1991, Ancika: Dia yang Bersamaku 1995, dan series Happy Birth-Die.

Setelah Shani resmi lulus nantinya, generasi 3 hanya akan menyisakan Feni dan Gracia saja. Meski begitu, Feni dan Gracia pastinya akan terus membawa nama JKT48 lebih bersinar lagi.