Potret Frank Sinatra dan Grace Kelly di lokasi syuting High Society membahas musik dengan sutradara Charles Walters. (commons.wikimedia.org/Lubbock Evening Journal)
Ketenaran Grace Kelly di Hollywood membawa dampak positif bagi Monako, meskipun Rainier tidak menyetujui karier Grace sebagai aktris. Dia menganggap bahwa profesi itu tidak bermartabat, terutama untuk seorang putri kerajaan.
Mungkin karena khawatir film Grace akan berdampak negatif pada citra keluarga kerajaan, The Guardian menjelaskan bahwa Rainier melarang semua film istrinya di Monako selama bertahun-tahun.
Meskipun sudah menjadi putri kerajaan, Grace rindu berakting dan berharap bisa kembali ke profesinya. Pada tahun 1962, dia mencoba untuk comeback, ingin menandatangani peran tituler film Alfred Hitchcock, Marnie.
Namun, publik di Monaco marah besar. Bukan karena dia kembali berakting, tapi karena ia harus berperan sebagai seorang kriminal. Masyarakat Monako tidak rela jika putri kerajaan yang anggun akan berperan sebagai penjahat.
Grace mengurungkan niatnya kembali ke layar. Namun, dia sedih selama beberapa waktu, bahkan mengatakan kepada Los Angeles Times pada tahun 1964, "Saya rindu akting," katanya. "Saat Anda masuk ke dunia akting, Anda tidak akan pernah benar-benar melupakannya."