5 Hal Terburuk yang Pernah Dilakukan Shigaraki dalam My Hero Academia

- Shigaraki adalah penjahat dengan trauma mendalam yang membuatnya kehilangan empati dan punya dorongan menghancurkan segalanya.
- Quirk Decay yang berevolusi menjadikannya ancaman massal, mampu memusnahkan kota, dan melumpuhkan musuh tanpa ampun.
- Tujuan akhirnya bukan sekadar balas dendam, melainkan juga menghancurkan tatanan dunia pahlawan secara total.
Tomura Shigaraki bisa dibilang sebagai penjahat dengan kondisi mental yang tidak stabil. Karena latar belakangnya yang tragis, Shigaraki ingin menghancurkan segalanya. Meski memiliki mental yang tidak stabil, justru itu yang membuat Shigaraki berbahaya.
Shigaraki bisa melakukan apa saja jika menurutnya itu perlu dilakukan. Nah, dari semua kejahatan, berikut lima hal terburuk yang pernah dilakukan oleh Tomura Shigaraki dalam My Hero Academia. Yuk, simak ulasan berikut!
5. Menyandera Deku di tengah keramaian

Untuk membuktikan seberapa berbahaya Shigaraki, dirinya pernah menyandera Izuku Midoriya atau Deku di tengah keramaian. Ketika Deku sedang berbelanja dengan teman-temannya di sebuah mal, Shigaraki menyandera Deku dengan menempelkan keempat jarinya di leher Deku. Jika berani melawan, Shigaraki mengancam akan menghancurkan leher Deku dan membunuh semua orang yang ada di sekitar.
Sebenarnya, Shigaraki hanya ingin berbicara dengan Deku. Saat itu, Shigaraki memang sedang kesal dengan Stain karena berbagai hal. Di sini, Shigaraki bertanya pada Deku tentang apa yang membedakannya dengan Stain.
Deku menjawab bahwa Stain berbeda karena dirinya terinspirasi oleh All Might. Pernyataan Deku akhirnya membuat Shigaraki mengerti alasan kenapa dirinya sangat membenci Deku dan Stain. Hal tersebut memotivasi Shigaraki untuk berkembang.
Tindakan tersebut sebenarnya dilakukan bukan hanya karena Shigaraki ingin meminta pendapat Deku. Namun, itu juga merupakan sebuah deklarasi perang. Sebagai penerus All Might dan All For One, Shigaraki ingin membuat Deku sadar bahwa Shigaraki sekarang adalah musuh utama Deku.
4. Menghancurkan tangan Kai Chisaki

Kejadian ini sebenarnya disebabkan oleh konflik antara sesama penjahat. Setelah melihat bagaimana Kai Chisaki membunuh Magne, Shigaraki mulai melihat Chisaki sebagai ancaman. Terlebih, Chisaki menolak kerja sama dengan Liga Penjahat.
Shigaraki mencoba menyingkirkan Chisaki, tetapi Chisaki berhasil dikalahkan oleh pahlawan. Karena urusan mereka belum selesai, Shigaraki akhirnya menyerang mobil yang membawa Chisaki ke penjara. Di sini, Shigaraki menggunakan Decay untuk menghancurkan kedua tangan Chisaki. Dengan begitu, Chisaki tidak akan bisa lagi menggunakan Overhaul.
Hal tersebut dilakukan oleh Shigaraki untuk membalas kematian Magne. Tak hanya itu, Shigaraki juga ingin menunjukkan pada Chisaki siapa penjahat yang sebenarnya. Shigaraki telah menyingkirkan salah satu penghalangnya dengan menghancurkan tangan Chisaki.
3. Menghancurkan Kota Jaku dan Deika

Sementara Decay sudah merupakan Quirk yang mengerikan, Quirk ini menjadi jauh lebih mengerikan lagi setelah mengalami Awakening. Shigaraki tidak hanya bisa menghancurkan seseorang, tetapi juga bisa menghancurkan seisi kota. Decay sendiri pertama kali mengalami Awakening dalam perang antara Liga Penjahat melawan Meta Liberation Front.
Setelah hampir dikalahkan oleh Re-Destro, Shigaraki tiba-tiba mendapatkan kembali ingatan masa kecilnya. Hal tersebut memicu Decay mengalami awakening sehingga mengubahnya menjadi Quirk yang jauh lebih mengerikan. Hanya dengan menyentuh tanah, Shigaraki berhasil menghancurkan Kota Deika dan membunuh sebagian besar anggota Meta Liberation Army.
Selain Deika, Shigaraki juga menghancurkan Kota Jaku. Pada awal perang melawan Paranormal Liberation Front, Shigaraki sempat dikepung oleh para pahlawan. Namun, dirinya langsung menghancurkan Jaku dengan satu sentuhan hanya untuk membuktikan dominasinya.
2. Membunuh ayahnya sendiri

Pada kilas balik Shigaraki, terungkap bahwa saat dirinya masih kecil, Shigaraki pernah secara tidak sengaja membunuh keluarganya sendiri. Hal ini terjadi ketika Decay pertama kali bangkit dan Shigaraki kehilangan kendali atas Quirk miliknya. Meski Shigaraki tampak tidak sengaja, hal tersebut tidak bisa sepenuhnya disebut sebagai kecelakaan.
Pasalnya, seri kemudian mengungkapkan bahwa Shigaraki sebenarnya sengaja membunuh ayahnya sendiri, Kotaro Shimura. Setelah ditinggalkan oleh ibunya, Nana Shimura, Kotaro sangat membenci pahlawan. Karena itu, Kotaro sering menghukum, bahkan menyiksa Shigaraki hanya karena Shigaraki ingin menjadi pahlawan.
Ketika Shigaraki kehilangan kendali atas Decay, Kotaro menjadi orang terakhir yang terbunuh oleh Shigaraki. Namun, tidak seperti ibu dan saudaranya, Shigaraki memang sengaja membunuh ayahnya. Shigaraki dengan sengaja menggunakan Decay pada Kotaro untuk melampiaskan semua amarahnya.
1. Mencoba menghancurkan dunia

Pada perang terakhir, kekuatan Shigaraki sudah semakin tidak terkendali. Setelah melalui proses evolusi dan mewarisi All For One, kekuatan Shigaraki menjadi semakin mengerikan. Pada titik ini, Shigaraki sudah tinggal selangkah lagi pada tujuannya: menghancurkan dunia.
Shigaraki sebenarnya bisa dibilang hampir berhasil mencapai tujuannya. Pasalnya, pada perang terakhir, Shigaraki telah menghancurkan masyarakat sehingga mereka harus mengungsi. Jepang benar-benar berada di ambang kehancuran ketika Shigaraki mengamuk pada pertarungan terakhir. Jika dirinya tidak dihentikan oleh Deku, Shigaraki mungkin sudah menghancurkan Jepang.
Sebagai penerus All For One, Shigaraki sama jahatnya dengan sang Simbol Kejahatan. Bahkan, dirinya juga dikenal sebagai Simbol Kehancuran karena dirinya ingin menghancurkan segalanya. Jadi, bagaimana menurutmu tentang penjahat yang satu ini?


















