Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah Lingkungan

Berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon 

Masyarakat Indonesia mendapat kabar menggembirakan terkait konser pertama Coldplay yang akan segera digelar pada tanggal 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Sebelumnya, kabar ini masih simpang siur karena grup band ini sangat selektif dalam memilih lokasi tur dunia mereka, terutama menyangkut masalah lingkungan.

Selain sebagai promosi album ke-9 mereka “Music of Spheres”, dalam tur kali ini Coldplay benar-benar berkomitmen untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Sehari sebelum perilisan album, mereka mengungkapkan telah mencari cara dan berkonsultasi dengan para ahli terkemuka untuk memastikan tur ini dapat dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan (sustainable) dan mengurangi emisi karbon sebesar 50 persen daripada tur sebelumnya (2016-17).

Berikut adalah konsep konser “Music of Spheres” Coldplay yang tidak hanya akan memukau, tetapi juga bisa menginspirasi kamu untuk lebih sayang lingkungan.

1. Desain panggung pertunjukkan berbahan organik 

Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah Lingkungansalah satu desain panggung konser Music of Spheres (instagram.com/coldplayinstagram.com/stevieraegibbs)

Dilansir website resmi Coldplay, panggung konser akan dirancang menggunakan bahan bangunan ringan dan organik yang dapat digunakan kembali (berkelanjutan), seperti bahan baja daur ulang atau bambu jika memungkinkan. Selain itu, guna meminimalkan pengangkutan material konser selama tur dunia, bahan bangunan panggung, dan peralatan akan mengadaptasi menggunakan sumber lokal tempat konser diadakan, dipilih berdasarkan efek kredensial lingkungannya.

Sistem pertunjukkan, pencahayaan layar dan audio menggunakan energi terbarukan dengan sistem baterai (energi disimpan) yang bersumber dari ene­­rgi matahari, energi kinetik, dan biomassa. Tim akan memasang panel surya di sekitar stadion, dan belakang panggung di setiap pertunjukkan. Energi yang disimpan bisa digunakan kembali di pertunjukan selanjutnya. Penggunaan energi audio pun diminimalkan untuk mengurangi kebisingan di lingkungan sekitar konser.

Bahan pendukung pertunjukan seperti confetti, kembang api, dan gelang LED penonton dirancang dapat terurai secara hayati dengan cepat dan bisa dijadikan kompos atau daur ulang. Bahan gas untuk menyalakan kembang api dikurangi sehingga daya ledak lebih sedikit, serta mengurangi atau menghilangkan bahan kimia berbahaya di dalamnya. Selain itu, produksi gelang LED dikurangi 80 persen dengan mengumpulkan kembali, mensterilkan, dan mengisi ulang daya setelah pertunjukkan.

2. Kebutuhan transportasi dan makanan kru konser yang eco-friendly 

Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah Lingkunganpenampilan Coldplay di konser Mexico (instagram.com/coldplayinstagram.com/stevieraegibbs)

Sistem transportasi dan pengangkutan selama tur menggunakan transportasi rendah emisi karbon. Menghindari penggunaan bahan bakar fosil dan menggunakan diesel biofuel (diproduksi dari bahan baku limbah dan residu organik), penggunaan kendaraan listrik di darat, dan jika memungkinkan menggunakan transportasi komersial. Selain itu, kru akan membayar biaya tambahan untuk memasok bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan (SAF - Sustainable Aviation Fuel), baik untuk digunakan sendiri ataupun orang lain.

Makanan konsumsi untuk kru dimaksimalkan berbasis tanaman dan bebas daging, dengan memanfaatkan sumber pemasok pertanian lokal, dan mendukung makanan berbudaya sintesis di laboratorium. Selain itu, sampah makanan organik akan dikomposkan, dan apabila kelebihan makanan, akan disalurkan dan bekerja sama dengan bank makanan lokal yang tersedia.

Dilansir Pusat Sistem Keberlanjutan (CSS) Universitas Michigan, produksi makanan menyumbang 68 persen jejak karbon, dibandingkan transportasi sebesar 5 persen. Bertanggung jawab atas seperempat emisi gas rumah kaca berdasarkan laporan Our World in Data. Diperkirakan setiap orang akan menghasilkan 20 persen emisi karbon dari setiap makanan yang dibeli.

3. Ajak penggemar ikut dalam aksi peduli lingkungan 

Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah Lingkunganpenggemar Coldplay menari di lantai kinetik konser (energy-floors.com)

Coldplay mengajak para penggemar dan penonton yang hendak ke konser untuk melakukan aksi perjalanan yang ramah lingkungan. Melalui aplikasi, bekerja sama dengan SAP (System Analysis Program Development), tim tur dunia Coldplay akan memantau perjalanan penggemar menuju tempat konser, karena perjalanan tersebut merupakan penyumbang utama emisi karbon di setiap tur. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan tansportasi rendah karbon, serta membawa botol air sendiri. Coldplay akan mengapresiasi para penggemar yang ikut peduli lingkungan dengan memberikan hadiah diskon untuk beragam produk.

Selain itu, Coldplay akan memasang lantai kinetik dan sepeda pedal untuk memanfaatkan energi penggemar dengan mengubah energi kinetiknya menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk menghidupkan panggung pertunjukkan. Energi ini akan tersimpan melalui sistem baterai untuk digunakan di pertunjukkan selanjutnya.

4. Efisiensi penggunaan air dan pengelolaan limbah konser 

Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah Lingkunganpenggunaan gelas alumunium di konser Coldplay (instagram.com/coldplay)

Jika memungkinkan, Coldplay akan bekerja sama dengan pihak lokal (promotor tempat tur dunia), untuk merancang penggunaan sistem air yang berkelanjutan dan venue akan dimaksimalkan untuk mencegah pemborosan air dengan mengurangi tekanan air serta menggunakan aerator. Tempat pengisian ulang air (water refill stations) akan disediakan di sekitar tempat konser untuk penonton. Selain itu, menghilangkan penjualan botol air plastik sekali pakai di sekitar tempat konser atau menggantinya dengan bahan yang dapat didaur ulang, seperti gelas alumunium. Coldplay juga akan menawarkan produk botol minum yang dapat digunakan selama konser.

Limbah konser akan diminimalkan. Semua limbah yang dihasilkan dimaksimalkan bahan organik yang dapat terurai cepat secara hayati dan bisa didaur ulang. Pembersihan dan pengelolaan limbah akan dibantu organisasi lingkungan yang telah bekerja sama dengan Coldplay, baik di dalam ataupun di luar tempat konser diadakan. Selain itu, Coldplay akan selalu mengumpulkan data dampak iklim dan menghitung jejak lingkungan tur menggunakan standar yang diakui dunia untuk bahan evaluasi di konser selanjutnya.

5. Sebagian dana konser disalurkan ke proyek amal lingkungan 

Coldplay Sajikan Konser “Music of Spheres” yang Ramah LingkunganColdplay bernyanyi bersama anak-anak di konser Berlin, Jerman (instagram.com/coldplayinstagram.com/stevieraegibbs)

Coldplay banyak bekerja sama dengan organisasi lingkungan dan sadar sosial, diantaranya Green Nation, ClientEarth, The Ocean Cleanup, One The Planted, dan lain-lain. Sekitar 10 persen dana hasil tur akan dialokasikan ke proyek amal yang berfokus pada reboisasi, penanaman kembali, konservasi, regenerasi tanah, dan badan amal sejenis.

Setiap satu tiket konser yang terjual, akan ditanam satu pohon. Coldplay sudah merealisasikan penanaman pohon ini di Amerika. Rencana tempat penanaman pohon selanjutnya yaitu di Asia Tenggara, Afrika, Australia, dan tempat penanaman lainnya yang akan terus bertambah. Mereka berkomitmen untuk lebih banyak membiayai proyek pemulihan lingkungan, dibandingkan menghasilkan dan menambah emisi karbon akibat tur.

Beberapa aksi tersebut tidak sepenuhnya dapat langsung mengubah lingkungan, dan masih bisa menghasilkan karbon yang signifikan. Namun, Coldplay mengaku setidaknya mereka berusaha melakukan sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat bagi lingkungan dengan mengurangi dari jumlah total emisi karbon di dunia. Diharapkan aksi ini dapat menginspirasi banyak orang melakukan hal yang sama untuk peduli lingkungan, terutama generasi millenial.

Tentunya tindakan mereka ini bikin kamu lebih nge-fans dong sama Coldplay? Yuk persiapkan dirimu untuk ikut konsernya dan dukung niat baik mereka!

Baca Juga: Cerita Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay, Uang Rp200 Juta Raib

Hanna Ridha Photo Writer Hanna Ridha

“If you're overthinking, write. If you're underthinking, read.”

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya