Harapan Pertunjukkan Musik saat New Normal, Bisa Nonton Konser Lagi?

Dunia hiburan Indonesia memang cukup terdampak dengan adanya pandemik COVID-19 yang terjadi pada tahun ini. Tak cuma industri film, industri musik juga kena dampak serius.
Melalu diskusi virtual yang diselenggarakan pada Kamis (9/7/2020), Bens Leo, Armand Maulana dan Kiki Ucup membahas inovasi dan gebrakan industri pertunjukkan musik di tengah kondisi new normal. Kira-kira bakal ada konser musik lagi gak ya?
1. Total ada 40 konser, tur serta festival musik yang dibatalkan atau ditunda akibat pandemik

Pandemik yang terjadi di Indonesia membuat fenomena menarik bagi industri pertunjukkan musik Indonesia. Dengan adanya pandemik ini, tentu tidak boleh ada kerumunan massa yang artinya tidak boleh ada konser.
Maka dari itu, beberapa konser, tur dan festival musik terpaksa harus diundur hingga November. Sementara konser Noah yang juga diundur hingga Agustus mungkin jadi konser pertama yang bakal digelar kembali. Itu pun dengan asumsi kalau pandemik sudah usai. Kalau belum, besar kemungkinan bakal diundur lagi.
Sementara menurut Head of Production Demajors, Kiki Aulia atau populer disebut Ucup, festival musik offline terakhir sebelum PSBB adalah Java Jazz Festival.
2. Industri musik yang paling cepat beradaptasi

Meski demikian, musisi sekaligus vokalis Gigi, Armand Maulana, bersyukur bahwa pandemik ini terjadi pada era komunikasi digital. Sehingga hal ini menyebabkan pertunjukkan musik jadi industri pertama yang cepat beradaptasi.
"Musik paling cepat beradaptasi karena paling gampang. Tinggal nyanyi di IG live, YouTube, Zoom dan lain-lain. Alhamdulillah, pandemik terjadi pas era digital, kebayang kalau belum digital pasti bakal hancur banget," ujar Armand.
Meski demikian, Ucup mengatakan kalau musik memang paling cepat beradaptasi. Namun industri ini bakal jadi yang terakhir untuk recovery. Sebab, pertunjukkan musik selalu melibatkan dengan kerumunan massa. Sementara saat pandemik tidak boleh ada kerumunan massa sama sekali.
3. Musisi harus selalu punya ide fresh untuk menggelar pertunjukkan online

Pada awal masa PSBB, banyak konser-konser online tayang di berbagai platform digital, mulai dari YouTube, Zoom hingga televisi. Awalnya konser yang dipadukan dengan donasi ini digelar secara gratis.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak musisi yang mulai mengadakan konser online berbayar. Konser berbayar Tulus meraih kesuksesan ditonton oleh ribuan penonton dan meraup donasi hingga ratusan juta Rupiah.
Tetapi kemudian konsep konser berbayar ini mulai sering dipakai oleh musisi lain, namun konsepnya itu-itu saja. Maka dari itu, pengamat musik senior, Bens Leo, mengungkapkan kalau musisi harus terus berkarya dengan mencari alternatif baru setiap pertunjukkannya.
Senada dengan Bens, Armand Maulana juga mengungkapkan kalau sekarang konser berbayar sudah banyak banget. Tapi musisi harus punya ide fresh untuk meyakinkan penonton mau berkontribusi dalam konser online berbayar.
4. Pertunjukkan musik offline sedang dalam masa penjajakan dengan pemerintah

Menonton konser musik secara online dan offline tentu punya rasa yang berbeda. Ketika konser offline, kamu bisa merasakan atmosfer berdesakan, bernyanyi bareng dan melihat langsung musisi idola di panggung.
Untuk itu, Ucup yang merupakan orang di balik festival-festival musik besar di Indonesia rupanya sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah.
Ucup dan tim sedang dalam tahap masa penjajakan dengan beberapa kementrian termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Poin-poin yang dibahas tentu saja seputar protokoler kesehatan, tracing terhadap penonton dan bahasan lain termasuk apakah social distancing perlu dilakukan di kerumunan penonton. Intinya kita gak mau kalau pertunjukkan musik jadi klaster baru virus ini," kata Ucup.
5. Ide-ide unik terkait konser offline new normal

Ada beberapa ide unik yang dikemukakan Armand Maulana pada sesi diskusi tersebut. Ia mengatakan beberapa pengikutnya di sosial media sempat memberikan ide unik ini.
Beberapa di antaranya adalah ide untuk membatasi per penonton menggunakan tali, dibuat kotak, dengan jarak satu meter. Dengan cara ini, penonton bakal tetap bisa merasakan atmosfer konser namun tetap berjarak dengan penonton lain.
Ada juga usulan yang dikemukakan yakni penonton konser diwajibkan pakai jas hujan plastik atau APD dan lain-lain.
Selain itu, ada juga usulan menonton konser di dalam mobil atau drive-in yang sudah mendapat restu dari Pemprov DKI. Menurut Bens Leo, ini menjadi opsi paling memungkinkan yang bisa dilakukan saat ini selain menggelar konser indoor dengan penonton terbatas.
6. Platform digital gratis dari pemerintah, kenapa tidak?

Sebelum menutup sesi diskusi, Armand Maulana menyinggung soal platform digital gratis. Menurut vokalis Gigi ini, pemerintah seharusnya membuat platform ini sejak awal diterapkannya PSBB.
Tapi faktanya, platform digital untuk pekerja seni ini dikuasai oleh pihak swasta dan tentu saja berbayar. Jika pemerintah bisa menyediakan secara gratis, maka pekerja seni semacam musisi, komedian dan lain-lain bisa berkarya di situ.
"Alangkah lebih bagus pemerintah menyediakan platform digital gratis. Bisa jadi panggung gratis bagi pekerja kreatif seperti musisi, stand up comedian dan lain-lain tanpa harus bayar," katanya.
Itu dia perkembangan dan harapan pertunjukkan musik saat new normal. Tentu saja harapan masyarakat bisa kembali menonton konser dan festival musik secara langsung besar sekali.