Hunter x Hunter: 5 Hal yang Gak Masuk Akal tentang Greed Island

Greed Island adalah proyek besar dan penuh passion oleh Ging dan beberapa teman terdekatnya. Permainan itu sendiri tidak akan mungkin terjadi tanpa beberapa temannya yang mengelola permainan, mengendalikan siapa yang masuk dan keluar, dan mempertahankan pulau.

Melihat dedikasi seperti itu untuk sebuah permainan, rasanya masih aneh bahwa beberapa temannya tampaknya mendedikasikan sisa hidup mereka untuk permainan yang fungsi parsialnya ialah untuk menghibur dan melatih putra Ging, Gon.

Bukankah orang-orang ini ingin melakukan hal lain? Mereka mampu menciptakan pulau dan masyarakat yang berfungsi dan realistis dengan kekuatan mereka sendiri. Mengapa itu tidak digunakan untuk sesuatu yang lebih konstruktif daripada game?

Buang-buang waktu saja.

Meskipun harganya memang tidak murah, perlu diingat bahwa Greed Island, permainan yang hanya bisa dimainkan oleh Hunter ini, benar-benar bisa membunuh orang dan merupakan produk konsumen. Greed Island pernah dijual sebagai produk aktual oleh perusahaan Marilyn, Inc.

Mengingat itu merupakan tempat yang sebenarnya, mengapa Greed Island perlu menjadi produk? Siapa yang mendapatkan funding atau penggalangan dana dari pembelian awal dan toko-toko di dunia game? Selain itu, sebagai produk atau bisnis, apakah Greed Island juga bertanggung jawab atas berbagai kematian yang terjadi selama permainan? 

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, faktor yang mendasari penciptaan dan pemeliharaan Greed Island ialah fakta bahwa suatu hari nanti itu akan menjadi ujian bagi Gon begitu ia memulai perjalanannya untuk menjadi Hunter.

Agar adil, Greed Island memang memberikan berbagai tantangan dan pengalaman yang membantu Gon meningkatkan kemampuannya sebagai Hunter. Namun, itu merupakan cara yang sangat berbelit-belit dan berbahaya untuk melakukannya.

Selain berpotensi membunuh Gon, aturan dan budaya Greed Island tidak persis dengan cara kerja dan fungsi Hunter dalam masyarakat yang sebenarnya.

Unsur besar yang terjadi dalam Greed Island ialah kenyataan bahwa permainan ini telah bertahan begitu lama sehingga Hunter benar-benar mulai putus asa dan mulai saling membunuh untuk mendapatkan kartu. 

Namun, mengapa aturan ini tidak dibuat terang-terangan di awal? Jika intinya agar orang-orang hanya menjelajahi pulau, mengapa tidak membuat itu lebih mudah dipahami alih-alih mengambil risiko orang mencuri dan membunuh satu sama lain untuk kartu? 

Ketika Gon dan Killua pertama kali memasuki Greed Island, mereka mengetahui bahwa tujuan utamanya ialah menjadi yang pertama untuk mengumpulkan semua kartu (100 kartu) yang terletak di seluruh permainan.

Meskipun ini merupakan sistem yang menarik untuk video game biasa, rasanya agak aneh jika digunakan sebagai cara untuk mengukur progres Hunter, terutama mengingat bahwa di akhir permainan bahkan tidak mengharuskan pemain memiliki setiap kartu.

Jika intinya hanya menguji orang dan memberi mereka pengalaman, mengapa tidak memiliki cara yang memang lebih sistematis untuk mengukur siapa yang paling tangguh hingga akhir permainan?

Itulah lima hal yang membuat Greed Island sedikit terasa janggal. Terlepas dari seberapa absurd dan anehnya permainan ini, harus kita akui bahwa Hunter x Hunter memang tidak lengkap tanpa adanya Greed Island.