Beberapa waktu terakhir ini, pembahasan RUU Permusikan santer diperbincangkan di sosial media. Hal ini juga yang membuat dua nama musisi tanah air, Jerinx 'Superman is Dead' dan Anang Hermansyah saling berbalas komentar.
Ratusan pekerja musik menolak dengan tegas adanya RUU Permusikan yang mereka nilai merugikan para musisi. Ditemui di The Pallas pada acara Music Drip dari Nescafe Dolce Gusto (7/2), DJ Dipha Barus mengungkapkan pendapatnya perihal RUU Permusikan sebagai musisi tanah air.
Banyak pasal yang dinilai berbagai musisi merugikan dalam RUU Permusikan. Hal tersebut juga diamini oleh Dipha Barus yang ternyata juga tidak setuju dengan RUU Permusikan yang menurutnya sangat membatasi kreatifitas pekerja musik.
"Kalau saya jelas menolak RUU, karena secara personal saya kenapa gue memilih bidang musik, karena musik tempat gue berekspresi dan membahasakan semua pandangan gue tanpa adanya tekanan, tanpa ada batasan. Jadi sekarang ada 'usulan regulasi' pembatasan, jadi kalau gue ditanya mendukung apa menolak? ya jelas gue menolak," jelas Dipha dengan tegas.
Saat ditanya pasal apa yang paling ia tidak setujui dalam RUU Permusikan, ia menjawab semua pasal baginya sangat tidak masuk akal. "Kalau gue jujur semua pasal sih, gue bukan berasal dari pendidikan musik formal, gue berasal dari dunia musik otodidak. Bagi gue sebelum adanya rancangan undang-undang, kita bisa melihat pasalnya itu sebenarnya tujuannya non-sense," tutur Dipha.
Tidak hanya memikirkan dirinya yang merasa dibatasi dalam mengekspresikan diri dalam musik, Dipha juga menganggap RUU Permusikan akan merugikan pegiat musik di masa yang akan datang. "Yang lebih menyedihkannya lagi tidak hanya merugikan, tapi untuk legacy generasi musik setelah kita. Jadi saat anak-anak nanti ingin bermusik itu jadi ada batasan, jadi gak bebas berekspresi," ujar Dipha.
"Karena di pasal 5 gak ada bahasa yang tegas, bahasanya abu-abu," lanjutnya.
Telah berkutat di dunia musik selama 3 tahun, Dipha Barus merasa tidak ada tujuan yang jelas dari RUU Permusikan. Ia juga merasa revisi RUU Permusikan sangat tidak diperlukan. "Misalnya ada yang bilang mau direvisi, kalau saya bilang sih mendingan gak usah ada (Undang-Undang Permusikan)," tegas Dipha.
Perseteruan antara Jerinx SID dan Anang Hermansyah yang mencuat di media sosial menghasilkan berbagai pendapat di kalangan para musisi. Menanggapi sikap Anang sebagai musisi yang duduk di kursi legislatif, Dipha berharap agar musisi yang terjun ke dunia politik berkaca diri. "Coba berkaca di hati, semua punya love zone sendiri. Sebenarnya apa yang mau lakuin untuk tempat tanah tinggal lu itu seharusnya ngapain," tutur Dipha.
Banyak cara yang dilakukan musisi tanah air untuk menyuarakan penolakan mereka akan RUU Permusikan. Mulai dari mengikuti petisi hingga menyuarakan pendapat melalui media sosial seperti yang dilakukan oleh Jerinx SID. Menanggapi hal yang dilakukan Jerinx beberapa waktu lalu, Dipha merasa sikap bersuara keras yang dilakukan Jerinx diperlukan.
"Kalau mas Jerinx sih dari pertama dia di Superman is Dead gue mendukung dia, gue big fans dia. Soalnya kalau kita gak ada yang bersuara keras, kita bersuara keras aja gak didengerin, jadi kita harus bersuara keras," ungkapnya.
Sempat bekerjasama dengan label luar seperti Charlie XCX dan Troye Sivan, Dipha mengaku akan ada proyek lain bersama musisi luar negeri yang masih dirahasiakan. "Gimana caranya kita bawa negara Indonesia musiknya bisa dibawa ke dunia luar tanpa drama," tutup Dipha di akhir wawancara.