Ifan Seventeen kembali buka suara terkait pro kontra penunjukannya sebagai Dirut PT PFN. Kali ini, ia mengungkapkan kondisi perusahaan yang terpuruk, hingga tugasnya sebagai dirut.
Dalam pernyataan panjang yang diunggah di Instagram tersebut, Ifan juga mengaku siap digantikan oleh orang yang lebih kompeten dengan syarat.
Pada postingan Instagram yang diunggah Jumat (21/3/2025), Ifan Seventeen mengungkapkan kondisi PFN saat ini. Menurutnya, perusahaan milik negara tersebut masih memiliki banyak utang, termasuk gaji karyawan.
Selain itu, Ifan menyebut PT PFN tidak mendapat anggaran dana dari APBN, sehingga harus mengandalkan pemasukan secara mandiri.
"PFN adalah perusahaan yang masih bleeding. Utang yang masih menumpuk puluhan miliar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, hutang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belum tersampaikan untuk seluruh pegawai, ini persoalan yang secara otomatis berpindah ke pundak saya setelah pelantikan," tulis Ifan Seventeen.
Terkait latar belakangnya di dunia film yang masih minim, Ifan Seventeen membandingkan pengalamannya dengan dirut-dirut PT PFN terdahulu. Menurutnya, dirut PT PFN sebelumnya juga tidak ada yang memiliki pengalaman di dunia film.
Sementara itu, ia mengaku masih memiliki pengalaman seperti sempat menyutradarai 3 MV Seventeen, Executive Producer film Kemarin (2020), Kau dan Dia (2022), serta ikut main di beberapa film.
"Sejatinya, seorang direktur utama bukan hanya jabatan untuk seorang yang expertis di bidang tersebut. Tapi sebaliknya, harus mempunyai keahlian yang sifatnya di bidang manajerial dan strategic, mampu membangun tim hebat, menentukan road map dalam mencapai KPI, dan menentukan arah perusahaan ke depannya," lanjut Ifan.
Sebagai penutup pernyataannya, Ifan Seventeen mengaku siap digantikan sebagai dirut PT PFN kepada orang yang lebih kompeten.
"Apabila ada siapapun teman-teman yang dirasa mampu, mau dan bisa menggantikan saya, silakan datang ke kantor PFN kapanpun. Namun jikalau belum ada, tolong biarkan saya bekerja. Karena saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apapun situasinya sampai titik ujung perjuangan," tutupnya.
Selain masalah utang, Ifan juga menyebut ruangan studio dan alat-alat yang dimiliki perusahaan juga sudah usang dan ketinggalan zaman.