Indonesia Millennial Gen Z Report 2026 (dok. IDN Research Institute)
Menurut Yandy Laurens, mendengarkan cerita, aktor, dan keheningan di antara dialog merupakan hal terpenting. Maka tidak mengherankan, ia lebih lama menghabiskan waktu di sesi pembacaan naskah daripada lokasi syuting.
"Bagi saya, menyutradarai adalah soal mendengarkan, kepada cerita, kepada aktor, kepada keheningan di antara dialog. Saya lebih banyak menghabiskan waktu di sesi pembacaan naskah daripada di lokasi syuting karena saya ingin aktor menemukan ritme dan kebenaran mereka sendiri," ujar sutradara peraih penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2019 lewat film Keluarga Cemara ini.
Maka tidak mengherankan, film yang Yandy sajikan selalu membuat Milenial dan Gen Z larut ke dalam jalan ceritanya. Fenomena tersebut membuat anak muda tergugah untuk membagikan, membedah, hingga memiliki keterikatan emosional dengan film yang mereka tonton.
Bagi Milenial dan Gen Z, film bisa menjadi ruang untuk terhubung, berdialog, dan mengekspresikan diri secara kreatif. Membicarakan dengan teman sebaya, mengikuti akun media sosial, membagikan klip atau kutipan emosional, membuat video reaksi, dan tergabung dalam komunitas online film yang mereka tonton, bukan hal aneh di era saat ini.
IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.
Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.