Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Di Balik Set Lokasi dan Properti Film SORE: Istri dari Masa Depan

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

Surabaya, IDN Times - Di salah satu ruangan di kantor IDN Surabaya, pada Kamis (23/7/2025), saya berbincang dengan sosok kunci di balik Production Design dan Art Department film SORE: Istri dari Masa Depan, yaitu Dita Gambiro. Selama kurang lebih 40 menit kami berbincang, Dita menceritakan konsep hingga proses menciptakan set lokasi dan penempatan properti di film arahan Yandy Laurens tersebut.

"Sebagai Production Designer, aku kan berusaha biar ini kelihatan real. Jadi gak pengen kayak ini di-setting rasanya," jelas Dita ketika saya memuji set lokasi di film SORE: Istri dari Masa Depan (2025) yang terasa real, meski beberapa ada yang diciptakan dari nol.

Selain itu, properti yang berada di set lokasi, hadir itu menunjang penggambaran karakter dan profesi mereka. Menurut Dita, Production Design bertujuan untuk menciptakan atau membuat arsitektural secara fisik, maupun secara kepribadian dari karakter tersebut.

"Untuk menceritakan kembali psikologis atau profesi atau posisi dari karakter yang mau kita bangun. Kalau misalnya film, mungkin gak punya waktu untuk menjelaskan Jo itu siapa, profesinya apa, dan dia hidupnya sama siapa," jelas Dita melalui layar laptop berukuran 14 inchi.

Lalu, bagaimana konsep di rumah Jonathan yang berada di Kroasia sebelum dan sesudah Sore datang? Apakah kamar gelap Jonathan yang di Kroasia sebenarnya disyuting di salah satu kantor di Bintaro, Jakarta? Simak wawancara eksklusif IDN Times bersama dengan Dita Gambiro di #COD (Cerita Orang Dalam)!

1. Konsep rumah Jonathan di Kroasia sebelum dan sesudah Sore datang

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

Rumah Jonathan di Kroasia dipilih karena dari segi interior hingga eksterior paling sesuai dengan karakter yang diperankan Dion Wiyoko tersebut. Dari layar bioskop, rumah tersebut seakan melengkapi sosok Jonathan yang masih bergulat dengan dirinya sendiri.

"Ketika Sore belum ngapa-ngapain rumah itu, yang aku setting adalah ya ini kayak cowok hidup sendiri aja gitu, banyak minuman, terus udah seadanya aja, terus ada kegiatan dia tentang foto, jadi memang ada kamera di mana-mana," jelas Dita sambil menggerakkan tubuhnya sesuai dengan intonasi suara yang ia keluarkan.

Menurut Dita, alasan suasana rumah Jonathan berubah karena Sore mulai menjadi bagian dari hidup suaminya di masa depan tersebut. Rumah yang semula terlihat sunyi, sendu, dan gloomy, berubah menjadi lebih hangat.

"Ketika Sore datang, dia kan mulai memasukkan pengaruh dia, kayak misalnya dia memasak untuk Jonathan atau mencuci, dan sebagainya. Nah, itu kegiatan-kegiaan dan properti itu yang akhirnya ditambahkan, sehingga rumahnya mulai ada perubahan," cerita Dita yang mengingatkan saya tentang adegan Sore memasak soto untuk Jonathan sambil memakai kemeja oversized berwarna cokelat kehijauan seperti hojicha latte.

2. Set kamar gelap Jonathan hingga pasar dibikin dari nol

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

"Set kamar gelap. Nah, itu sebenarnya kita nge-build bukan di Kroasia, kita bikin di Jakarta," - Dita Gambiro.

Saat mendengarkan fakta tersebut, saya cukup terkejut. Ternyata, kamar gelap Jonathan itu dibangun di kantor yang berada di Bintaro. Uniknya, rata-rata penonton yang menyaksikan film ini di bioskop tidak menyadari kalau kamar gelap tersebut diproduksi di Indonesia.

"Sebenarnya karena lokasi yang kita temukan untuk rumah Jonathan cukup kecil kalau lihat di film, cukup padat. Lalu, ada bangunan lain di sebelah yang ceritanya kamar gelap, tapi untuk proses syuting itu gak enak, karena secara space kecil dan aslinya itu kamar mandi," ungkap Dita yang tersenyum saat saya menunjukkan keterkejutan.

Ia melanjutkan, "Pas ngelihat rumah Jonathan, aku membayangkan dan menghitunglah, kira-kira space kamar gelapnya itu seberapa sih? Terus secara bangunan itu yang bisa aku tiru di titik mana aja. Lalu aku replika atau bikin ulang dengan penyambungan visual seperti lokasi rumah Jonathan asli. Jadi seolah-olah ada di Kroasia, padahal sebenarnya sih gak."

Tidak hanya itu, ternyata Dita Gambiro dan tim juga membangun pasar tempat Sore hingga Jonathan membeli buah dari nol, lho. Tim produksi menyulap salah satu jalan di Grožnjan menjadi pasar yang bisa penonton saksikan di film SORE: Istri dari Masa Depan (2025).

"Tapi aslinya gerobaknya kosong, karena kota itu kota musiman. Jadi biasanya itu ada orang ketika musim libur atau summer aja. Sisanya ya udah gak ada orang sama sekali. Jadi itu cuma ada artefak-artefak gerobak kosong. Terus habis itu kita bikin pasar di sini," tutur Dita yang mengatakan bahwa gerobak tersebut biasanya digunakan untuk menjual roti dan souvenir.

3. Di balik dressing restoran hingga kamar Sore di flat Marko

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

Sore sempat termenung di salah satu ruangan yang berada di dalam flat Marko. Kamar yang semula berantakan perlahan berubah menjadi ruangan yang indah dan menggambarkan perubahan suasana hati Sore.

Menurut Dita, men-dressing (memilih dan menata semua elemen visual) ruangan yang berantakan, tapi terlihat estetik adalah tugas dari tim departemen art. Ruangan tersebut seakan menggambarkan perasaan Sore yang sakit hati, desperate, dan tidak memiliki harapan.

"Jadi, walaupun kayak berantakan, tetap pengennya gak distracting aja gitu. Gak pengen jadi orang ngelihatin keberantakan itu, jadi gak fokus sama karakternya. Jadi gimana caranya bisa tetap mengalun kalau itu akan ditempati sama Sore," jelasnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam.

Salah satu adegan yang cukup mengundang tawa di babak pertama adalah saat Jonathan terjatuh karena terpeleset makanan di restoran. Ternyata, Dita dan timnya memilih meja yang cukup kuat dan taplak waterproof untuk menunjang adegan tersebut. Apakah tugas departemen art hanya sampai disitu? Jawabannya tidak!

"Makanan, minuman, semua itu dari anak art yang bikin. Jadi kita sambil nge-setting, sambil ada yang bagian masak, ada yang bikin sup. Supnya udah dilempar, udah mau habis, bikin lagi," cerita pemilik akun Instagram @ditagam ini.

4. Alasan memilih Finlandia sebagai latar untuk foto-foto Jonathan

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

Film SORE: Istri dari Masa Depan (2025) dibuka dengan hamparan es di Kemi, Finlandia. Alih-alih memanfaatkan teknologi, tim produksi SORE: Istri dari Masa Depan (2025) langsung melakukan syuting di hamparan es tersebut.

"Kira-kira ketika datang ke situ, kita akan mendapatkan apa. Makanya dengan pemandangan seperti itu, tim akhirnya mengejar harus di Finland," ujar Dita yang juga dipercaya sebagai Production Designer dan Art Director dari film 1 Kakak 7 Ponakan (2024) ini.

Dita Gambiro hanya menyiapkan properti utama saja saat syuting di Finlandia. Hal ini juga ia lakukan saat men-setting kamar di kapal penghancur es yang sempat Jonathan dan Sore tempati.

"Udah aslinya sih. Jadi kalau itu lebih ke riset, kira-kira di sana itu seperti apa sih kondisinya. Terus yang disiapkan sih lebih ke properti utama, kayak buku, tas, dan kemera gitu," tambahnya setelah lebih dari 16 menit kami berbincang.

5. Konsep pameran Jonathan di Jakarta terinspirasi dari foto-foto Dion Wiyoko

SORE: Istri dari Masa Depan
Still cut film Indonesia SORE: Istri dari Masa Depan (dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan)

Menjelang akhir babak ketiga, penonton diajak untuk melihat pameran foto Jonathan yang berlokasi di Jakarta. Ternyata, pameran tersebut benar-benar terinspirasi dari karya-karya Dion Wiyoko yang muncul di film SORE: Istri dari Masa Depan (2025).

"Jadi kan ketika ngelihat hasil di hunting, terus, ‘Wow, ini banyak banget sih materinya dan kita bisa nih berangkat dari sini’, sehingga jadi pameran gitu," tutur Dita yang tampak bersemangat memuji karya-karya Dion.

"Dari Yandy sebenarnya clue yang dia ungkapin itu, 'Pengen deh, pemerannya itu ketika Sore datang, Jonathan ngelihat Sore dari balik-balik karya gitu. Jadi kayak kehalang," - Dita Gambiro

Maka dari itu, Dita menghadirkan konsep instalasi menggunakan kain-kain yang bertumpuk. Dita berusaha menafsirkan climate change dari foto-foto Dion Wiyoko ke dalam pameran yang unik dan memanjakan mata.

"Kalau di salah satu karya, misal belakangnya gunung es, terus bawahnya itu lautnya, terus ada layer depannya transparan gambar beruang. Tapi beruangnya sudah mulai memudar. Jadi ini kan kita ngomongin climate change, terus ngomongin tentang sudah mulai mencari. Berarti kan hewan-hewannya bisa punah dan sebagainya," lanjutnya.

Salah satu yang menjadi sorotan di pameran Jonathan adalah instalasi foto matahari terbenam di sudut ruangan berbentuk oval. Saat menciptakan instalasi tersebut, Dita membayangkan para pengunjung seakan bisa melihat pemandangan tersebut secara langsung.

"Karya yang Sore itu kan agak oval gitu. Aku cuma ngebayangin aja sih, kalau misalnya mereka berdiri di depan karya, tapi rasanya juga kayak orang ngelihat ke laut dan ke sunset gitu. Berarti segede apa itu ya karyanya," ungkap Dita yang sekali lagi membuat saya terkesima.

Selamat 40 menit berbincang dengan Dita Gambiro, adegan demi adegan di film SORE: Istri dari Masa Depan (2025) kembali berputar di kepala saya. Rasa takjub atas ide-ide brilian di balik set lokasi dan properti masih terus memenuhi pikrian saya sampai artikel ini ditulis. Apakah kamu sudah menonton film SORE: Istri dari Masa Depan (2025)?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us