5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema Citra

Tema citra sangat lekat dengan Festival Film Indonesia (FFI)

Jakarta, IDN Times - Festival Film Indonesia (FFI) 2023 akan kembali digelar. Tahun ini, ajang penghargaan bergengsi bagi insan film Indonesia itu akan diadakan pada 14 November 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu (02/11/2023), ada beberapa fakta menarik mengenai FFI 2023 yang disampaikan kepada awak media. Mulai dari tema hingga sistem penjurian, berikut lima fakta Festival Film Indonesia (FFI) 2023.

1. FFI 2023 angkat tema citra, apa alasannya?

5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema CitraReza Rahadian di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)

Dalam konferensi persnya, Reza Rahadian sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia 2021/2023 menjelaskan, jika tema yang diangkat dalam FFI 2023 adalah "citra". Menurut aktor yang memerankan sosok B.J. Habibie itu, kata "citra" sangat lekat dengan Festival Film Indonesia.

Bukan cuma sebagai nama piala, tema "citra" diambil karena punya makna besar mengenai image. FFI 2023 pun ingin mengembalikan marwah dari kata "citra" dengan tujuan, agar masyarakat bisa tahu bahwa Festival Film Indonesia merupakan supremasi tertinggi bagi perfilman Tanah Air.

"Kita mengambil tema citra yang sangat lekat dengan FFI. Tujuannya, agar masyarakat tahu bahwa ini (FFI) adalah supremasi tertinggi perfilman Indonesia," jelas Reza Rahadian dalam konferensi pers FFI 2023.

2. Tidak ada MC, FFI 2023 akan fokus pada perayaan kemenangan penerima penghargaan

5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema CitraAhmad Mahendra (kiri), Reza Rahadian (tengah), dan Garin Nugroho (kiri) di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)

Selama tiga tahun berturut-turut, sejak FFI 2021 diketahui tidak ada MC atau pembawa acara dalam malam puncak penghargaan Festival Film Indonesia. Usut punya usut, ternyata tidak adanya MC tersebut memang karena ada fokus tersendiri yang ingin diberikan kepada mereka yang mendapat penghargaan di FFI.

"Dengan tegas saya bilang ke komite, saya gak mau ada MC. Sebab, acara festival film itu award to award. Jadi, hanya (pembaca nominasi) datang ke depan, baca nominasinya apa, baca siapa pemenangnya, selesai. Karena itu momentumnya pemenang," jelas Reza Rahadian dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung A, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Reza Rahadian juga menambahkan, jika ia ingin durasi selama 2 jam 10 menit di FFI 2023 itu dimanfaatkan sebaik mungkin. Alhasil, pemenang penghargaan punya waktu untuk after party merayakan kemenangannya. Penonton di rumah pun juga tidak terlalu lama menunggu siapa pemenang penghargaan selanjutnya.

"FFI kadang bisa sampai jam 12 atau 1 malam, orang udah pada ngantuk nungguin. Penonton di rumah juga sudah gak sabar nunggu pemenangnya," kata Reza Rahadian yang diiringi dengan gelak tawa dan riuh redam tepuk tangan awak media yang hadir. 

Lebih lanjut, nantinya akan ada beberapa pemenang piala citra sebelumnya yang akan ikut andil dalam malam puncak FFI 2023. Nantinya mereka akan bertugas sebagai pembaca nominasi. Hal itu juga yang menjadi salah satu pembeda FFI 2023 dengan yang sebelumnya.

"Bedanya pembaca nominasi tahun ini adalah peraih piala citra sebelumnya," pungkas Reza Rahadian

Baca Juga: Film Sleep Call Berhasil Masuk Nominasi 3 Kategori FFI 2023!

3. Iwan Fals dan Rossa jadi pengisi acara di FFI 2023

5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema CitraGarin Nugroho (kiri) dan Reza Rahadian (kanan) di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)

Tak hanya sekedar memberikan nominasi, FFI 2023 juga akan menampilkan hiburan dari pengisi acara yang sudah terpilih. Dalam konferensi pers disebutkan, jika Iwan Fals dan Rossa yang akan menjadi pengisi acara di FFI 2023.

Dalam wawancara terpisah, Reza Rahadian menjelaskan jika pemilihan keduanya adalah karena sama-sama musisi legenda Tanah Air. Selain itu lagu-lagu maupun soundtrack yang dinyanyikan keduanya kerap kali ikut mewarnai film-film Indonesia.

"Iwan Fals dan Rossa adalah musisi-musisi legend. Kita tahu Rossa dengan soundtrack-soundtrack-nya yang pernah dibawakan. Om Iwan juga kita tahu ada beberapa (lagunya) yang dipakai dalam film-film Indonesia," pungkas Reza Rahadian.

4. Para sineas hingga kritikus film jadi dewan juri akhir untuk FFI 2023

5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema Citrapengumuman dewan juri di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)

FFI 2023 juga tak ketinggalan dengan proses penilaian yang dilakukan oleh sejumlah dewan juri. Di FFI 2023 sejumlah sineas hingga kritikus film Indonesia pun ditunjuk untuk menjadi dewa juri akhir dalam menentukan penilaian akhir.

Beberapa sineas Indonesia, mulai dari aktris, aktor, penulis skenarion sutradara, hingga produser film dipilih menjadi dewan juri. Misalnya, Raihaanun, Yayu Unru, Sekar Ayu Asmara, hingga Shanty Harmayn terpilih menjadi Dewan Juri Akhir untuk Film Cerita Panjang.

Lalu, Christine Hakim (aktris dan produser), J. B. Kristanto (kritikus dan jurnalis film), serta Slamet Rahardjo Djarot (aktor, penulis skenario, dan sutradara) menjadi tiga orang Dewan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film di FFI 2023.

5. Sistem penjurian di FFI 2023, jumlah penonton tak mempengaruhi dapat nominasi atau menang penghargaan

5 Fakta FFI 2023, Ada Makna Khusus di Balik Tema CitraGarin Nugroho di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)

Sistem penjurian di FFI 2023 diketuai oleh Garin Nugroho. Menurutnya, sistem penjurian di FFI menganut dua sistem dunia yang digunakan dalam festival film dunia, seperti di Amerika dan Eropa. Dua sistem itu adalah voting yang dilakukan oleh anggota akademi peraih penghargaan sebelumnya (Amerika) dan penjurian (Eropa).

Nantinya, para anggota akademi piala citra akan memberikan voting untuk film-film mana saja yang akan masuk dalam nominasi. Lalu, di jenjang berikutnya, para dewan juri akan melakukan penjurian.

Indikator penilaiannya pun sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, serta elemen-elemen yang harus ada dalam sebuah film. Lebih lanjut, Reza Rahadian juga menjelaskan, bahwa jumlah penonton tak mempengaruhi sebuah film masuk nominasi atau tidak, atau mendapatkan penghargaan atau tidak.

"Secara tegas saya jawab tidak. Jumlah penonton itu tidak menjamin, apakah film itu menjamin masuk dalam nominasi atau tidak. Sebab, anggota akademi citra yang menentukan seluruh jajaran peraih nominasi, berdasarkan background tiap-tiap anggota akademi," jelas Reza Rahadian.

Hal lain yang juga jadi pertanyaan adalah mengenai beberapa film yang masuk dalam nominasi Pilihan Penonton di FFI 2023. Namun, ada film yang ternyata belum tayang di bioskop-bioskop Tanah Air. Lantas, bagaimana itu bisa terjadi? Toh voting-nya berdasarkan partisipasi masyarakat.

Reza Rahadian pun kembali menjelaskan, jika itu bisa saja terjadi. Sebab, dalam persyaratan untuk mendaftarkan film agar masuk seleksi nominasi FFI 2023 adalah, apabila film tersebut sudah masuk dalam salah satu seleksi tertentu film internasional.

"Ada beberapa persyaratan yang dianggap memenuhi syarat untuk film tersebut (yang belum tayang) bisa ikut (seleksi nominasi FFI 2023)," tutup Reza Rahadian.

FFI 2023 akan digelar pada 14 November 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Selain itu, perhelatan akbar ini juga bisa disaksikan tak hanya melalui TV, tapi juga secara streaming lewat kanal YouTube Festival Film Indonesia, KEMENDIKBUD RI, dan Budaya Saya.

Baca Juga: Siapa Asha Smara Darra, Transpuan Pertama di Nominasi Aktris FFI 2023?

Topik:

  • Ines Suseno
  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya