Jadi Pemain Utama, 5 Fakta Ari Irham di Film Generasi 90an: Melankolia

Setelah sukses sebagai pemeran utama di film Terlalu Tampan, Ari Irham kembali menunjukkan kemampuan aktingnya dalam film Generasi 90an: Melankolia. Film yang disutradarai oleh M. Irfan Ramli ini Ari beradu akting dengan Gunawan Sudrajat, Aghniny Haque, Taskya Namya, hingga Jennifer Coppen.
Dalam film yang ditayangkan pada 9 April 2020 ini Ari berperan sebagai Abby, seorang anak laki-laki yang kehilangan kakak tercintanya karena kecelakaan. Setelah kehilangan sang kakak, hidup Abby tak lagi sama seperti dulu, dia mengalami depresi.
Melalui press conference, pada hari Selasa (10/3), di kantor Visenema Pictures, Jakarta, Ari bercerita banyak tentang sosok Abby. Pria kelahiran tahun 2001 ini juga berkisah apa saja yang menjadi kesulitannya ketika perankan Abby. Kamu penasaran? Yuk, simak saja artikel di bawah ini.
1. Film Generasi 90an: Melankolia menunjukkan sisi sedih seorang Ari Irham

Ari Irham sangat antusias ketika bercerita tentang film barunya. Dia mengatakan, film Generasi 90an: Melankolia memberikan pengalaman baru yang belum dia temui di film-film sebelumnya.
"Karena di film ini aku memiliki kehidupan yang sedih. Ada banyak hal yang belum pernah aku lakuin di film-film sebelumnya, aku lakuin di film ini," ujarnya.
Karena itulah, setelah melihat trailernya, dia jadi tak sabar melihat film ini keluar di bioskop. "Gak sabar banget menunggu film ini keluar dan gak sabar lihat hasilnya. Lihat trailer filmnya aja hampir bikin nangis."
2. Ari butuh 2 bulan untuk mendalami karakter Abby

Ari menjelaskan, jika dia kesulitan memerankan sosok Abby. Dia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mendalami karakter Abby.
"Untuk mendalami karakter Abby, setiap hari aku harus mengunci diri di ruangan kosong dan mengeluarkan emosi yang ada di skenario," ujar dia.
Dia mengunci diri di ruangan kosongan setiap hari dan melakukannya selama hampir dua bulan lamanya. "Dicoba setiap hari untuk memaksimalkan akting aku di film ini. Dilakukan selama sebulan setengah sampai dua bulan," ungkapnya.
Tak hanya itu, saat membaca script, Ari sempat tak percaya jika ada manusia di dunia ini yang depresinya seperti Abby. Dia menilai menjadi sosok Abby adalah sesuatu yang sangat berat.
"Pertama kali baca script, wah si Abby gila banget sih. Kedua kali, manusia memang bisa kali ya seperti ini, ketiga kali baca script yah lumayan wajar lah. Keempat kalinya, ternyata manusia ada yang seperti ini," lanjut Ari.
3. Saat di kehidupan nyata, Ari mengaku susah melepas karakter Abby

Meski proses syuting sudah selesai, Ari sempat jadi ikut depresi seperti Abby. Dia sakit dan enggan berkomunikasi dengan banyak orang.
"Setelah beres syuting, sekitar 4-5 hari stay di rumah terus, gak kemana-mana. Karena proses syuting ini siangnya happy, malamnya depresi, berulang-ulang terus," ungkapnya.
Dia menjelaskan, meski syuting telah enam bulan berlalu, dia masih susah untuk melepas karakter Abby. Sifat Abby yang pendiam dan suka memendam perasaan masih menempel kuat di dalam dirinya.
"Dia 'memakan' sifat asliku," tambah Ari.
4. Cara Ari bangun chemistry dengan pemain lainnya

Beradu akting dengan Aghniny Haque, Jennifer Coppen, dan Taksya Namya tak membuat Ari kesulitan membangun chemistry. Alasannya, mereka bertiga seru banget saat diajak have fun.
"Seru sih! Pertama kali ketemu mereka, aku mikir gimana caranya bisa dekat dengan Aghniny dan Taskya karena jarak umurnya lumayan jauh, ya sudah kita coba have fun bareng," ungkap Ari.
Seringnya Ari berinteraksi dengan mereka bertiga di luar syuting, membuat chemistry-nya dengan ketiga artis itu mulai terbangun. "Lama kelamaan mereka membuka diri, jadi chemistry-nya dapat. Membangunnya dengan cara nonton, nongkrong, dan jalan-jalan bareng," lanjutnya.
5. Cerita film sangat relate dengan kehidupan sehari-hari

Kehilangan salah satu anggota keluarga seperti yang diceritakan dalam film ternyata pernah dialami oleh Ari di kehidupan nyata. Saat itu, dia kehilangan seorang paman dari keluarga sang papa.
"Aku pernah kehilangan sosok adiknya papa aku," ujarnya.
Usai pamannya meninggal, papa dan saudara-saudaranya berubah. Perubahan itulah yang membuat Ari sedih.
"Papaku dan saudaraku, mereka ngeluarin sifat yang mereka belum pernah aku lihat. Mereka berubah dan hal itulah yang bikin aku sedih," lanjut Ari.
Melihat perjuangan Ari mendalami karakter Abby merupakan bentuk totalitas sebagai seorang aktor ketika bermain film. Jika kamu penasaran dengan akting Ari saat perankan Abby tunggu saja penayangan film Generasi 90an: Melankolia di bioskop, ya.