Jevin Julian Curhat Harus Tunda Manggung di Luar Negeri Gegara Visa

Jevin Julian menceritakan bahwa belum lama ini, ia mendapatkan kesempatan membawa nama Indonesia dan musik elektronik dengan manggung di luar negeri. Namun hal tersebut harus ditunda, karena ia kesulitan mendapatkan visa.

"Kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk membawa nama Indonesia dengan musik elektronik untuk main di luar negeri, yang pada akhirnya harus ditunda, karena permasalahan visa," ungkap Jevin.

Lebih lanjut, Jevin juga menjelaskan bahwa ia sudah berusaha untuk mencari bantuan dari Kementerian, namun belum mendapatkan respons.

"Saya sempat mencari bantuan dari Kementerian, tapi memang saya masih bingung. Saya bingung, mesti minta bantuan ke mana, karena saya sempat email. Saya sempat mencari tahu ke mana dan saya tidak mendapatkan balasan," lanjut suami Rinni Wulandari.

Giring Ganesha mengungkapkan bahwa sebelumnya, Jevin sudah sempat menceritakan permasalahan tersebut secara langsung kepadanya. Hanya saja, saat itu, ia belum resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, sehingga belum bisa memberikan solusi.

"Dia sudah cerita pasca Pilpres. Jevin sempat ngomong hal yang sama dan di posisi itu, saya belum tahu kalau saya akan jadi Wakil Menteri Kebudayaan."

Kini setelah resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring menyebut bahwa permasalahan visa bukan lah hal yang rumit.

"Permasalahan visa dari Kementerian Kebudayaan memang sudah beberapa bulan, belum beberapa tahun ke belakang. Waktu itu saat kita masih Irjen Kebudayaan, kita banyak support musisi-musisi tradisional ke luar negeri dengan dana Indonesia. Jadi itu bukan lah hal yang rumit," pungkas Giring.

Kendati demikian, Giring juga menjelaskan bahwa Kementerian yang baru tetap membutuhkan ide, gagasan, serta kolaborasi di antara sesama musisi. Giring juga menegaskan bahwa negara memiliki fasilitator yang akan mendukung penuh musik sebagai aset promosi kebudayaan.

"Kita ini negara ada fasilitator. Apapun yang bisa kita lakukan, kita support. Apalagi hal positif. Jangan cuma film saja yang menjadi aset budaya, tetapi musik juga harus menjadi aset promosi kebudayaan kita ke luar."