Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erwin memimpin serangan bunuh diri
Erwin memimpin serangan bunuh diri. (dok. WIT STUDIO/Attack on Titan)

Intinya sih...

  • Erwin Smith (Attack on Titan) hidup dengan rasa bersalah karena membawa bawahannya pada kematian dalam usahanya merebut kembali kebebasan umat manusia.

  • Shoya Ishida (A Silent Voice) dihantui penyesalan dan rasa bersalah setelah merundung seorang gadis tuli bernama Shoko Nishimiya.

  • Rintaro Okabe (Steins;Gate) terus dihantui oleh rasa bersalah karena harus mengorbankan Kurisu Makise demi menyelamatkan Mayuri Shiina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai manusia yang memiliki hati nurani, rasa bersalah sebenarnya adalah hal yang wajar. Terkadang, kita melakukan hal yang di luar kendali, lalu menyesal setelah menyadari apa yang kita lakukan sebenarnya salah. Hal tersebut yang sering memicu rasa bersalah, dan tak jarang kita berlarut-larut dalam rasa bersalah. 

Dalam anime, ada juga beberapa karakter yang tenggelam dalam rasa bersalah. Entah karena kesalahan di masa lalu atau gagal menyelamatkan seseorang, deretan karakter anime ini hidup dengan dihantui rasa bersalah. Siapa saja karakternya? Simak ulasan berikut, ya!

1. Erwin Smith (Attack on Titan)

Erwin berdiri di atas tumpukan mayat prajuritnya. (dok. WIT STUDIO/Attack on Titan)

Komandan Pasukan Pengintai, Erwin Smith dikenal sebagai orang yang berkarisma dan bijaksana. Namun, di balik karismanya, Erwin sebenarnya menanggung rasa bersalah yang luar biasa. Demi merebut kembali kebebasan umat manusia, Erwin selalu berusaha untuk mengungkap rahasia yang disembunyikan oleh Paradis. 

Namun, dalam setiap rencananya, Erwin selalu membawa bawahannya pada kematian. Erwin merasa bahwa dirinya telah secara tidak langsung membunuh prajuritnya sendiri. Hal tersebut yang membuat Erwin terus dihantui rasa bersalah karena kematian bawahannya. Demi menebus rasa bersalahnya, Erwin akhirnya memutuskan untuk memimpin serangan bunuh diri dalam pertarungan di Shiganshina. 

2. Shoya Ishida (A Silent Voice)

Shoya Ishida (dok. Kyoto Animation/A Silent Voice)

A Silent Voice benar-benar memperlihatkan bagaimana dampak buruk dari perundungan. Perundungan tidak hanya berakibat pada korbannya, tetapi para pelaku juga bisa mendapatkan dampak dari perundungan yang mereka lakukan. Shoya Ishida adalah contoh paling besar dari dampak perundungan. 

Saat dirinya masih SD, Shoya sering merundung seorang gadis tuli bernama Shoko Nishimiya. Ketika Shoko memilih untuk pindah sekolah, Shoya menjadi kambing hitam dari perundungan Shoko. Akibatnya, Shoya dijauhi oleh semua orang, termasuk sahabat-sahabat Shoya yang dulu ikut merundung Shoko. 

Sejak saat itu, hidup Shoya selalu dihantui oleh penyesalan dan rasa bersalah. Meski Shoya sempat ingin mengakhiri hidupnya, Shoya memutuskan untuk menebus rasa bersalahnya dengan meminta maaf pada Shoko. Namun, siapa sangka jika dalam perjalanan Shoya untuk meminta maaf pada Shoko, Shoya malah menemukan alasan untuk tetap hidup.

3. Rintaro Okabe (Steins;Gate)

Rintaro Okabe (dok. Netflix/Steins;Gate)

Rintaro Okabe adalah seorang mahasiswa yang sering mengaku sebagai mad scientist. Setelah pertemuannya dengan Kurisu Makise, Rintaro tidak sengaja menciptakan alat yang bisa membawa seseorang ke masa lalu. Sayangnya, alat tersebut justru malah membawa malapetaka, baik untuk dunia maupun Rintaro sendiri. 

Mesin waktu tersebut tidak hanya memulai Perang Dunia III, tetapi juga membuat teman masa kecil Rintaro, Mayuri Shiina, terjebak dalam lingkaran kematian. Setiap kali Rintaro kembali ke masa lalu, Rintaro hanya akan menyaksikan kematian Mayuri yang tragis. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan Mayuri hanyalah kembali ke garis waktu awal, sebelum mesin waktu ditemukan. 

Sayangnya, orang yang paling dicintai Rintaro, Kurisu Makise, justru mati di garis waktu tersebut. Meski begitu, Rintaro tetap memilih untuk kembali ke garis waktu awal demi menyelamatkan Mayuri. Selama Steins;Gate 0, Rintaro terus dihantui oleh rasa bersalah karena harus mengorbankan Kurisu. 

4. Kenshin Himura (Rurouni Kenshin)

Kenshin Himura (dok. LIDENFILMS/Rurouni Kenshin)

Dulunya, Kenshin Himura adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Dirinya dijuluki sebagai Battousai karena kehebatannya dalam mencabut nyawa. Namun, setelah era perang berakhir, Kenshin memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. 

Meski pernah menjadi pembunuh yang sangat disegani, tetapi sekarang Kenshin justru merasa bersalah atas orang-orang yang sudah ia bunuh. Demi menebus dosanya, Kenshin akhirnya mengembara untuk melindungi orang-orang lemah. Kenshin tidak lagi menggunakan pedangnya untuk membunuh orang lain, tetapi sekarang dirinya bertarung hanya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan perlindungan. 

5. Dr. Kenzo Tenma (Monster)

Dr. Kenzo Tenma (dok. MADHOUSE/Monster)

Sebagai seorang ahli bedah yang genius, Dr. Kenzo Tenma telah menyelamatkan nyawa banyak orang. Namun, Kenzo tidak menyadari bahwa tidak semua orang layak untuk diselamatkan. Suatu hari, Kenzo hampir kehilangan segalanya karena menyelamatkan seorang anak bernama Johan Liebert. 

Ketika Kenzo memulai kembali hidupnya, Kenzo baru sadar bahwa dirinya telah menyelamatkan orang yang salah. Siapa sangka, Johan, anak yang pernah diselamatkan oleh Kenzo kini tumbuh sebagai pembunuh berantai. Kenzo tidak hanya menyesal karena telah menyelamatkan orang yang salah, tetapi dirinya juga merasa bersalah atau setiap pembunuhan yang dilakukan oleh Johan. 

Memendam rasa bersalah adalah hal paling menjanggal yang bisa dirasakan oleh manusia. Perasaan itu akan terus ada sampai kita bisa berdamai dengan diri sendiri, atau melakukan sesuatu untuk menebus rasa bersalah tersebut. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kelima karakter di atas? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team