Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter Anime yang Terlihat Ceria, padahal Punya Trauma Berat

Koro-sensei (dok. Netflix/Assassination Classroom)
Koro-sensei (dok. Netflix/Assassination Classroom)
Intinya sih...
  • Koro-sensei adalah guru konyol yang menyimpan trauma berat karena masa lalunya sebagai pembunuh bayaran dan kehilangan orang yang dicintainya.
  • Gintoki Sakata terkenal sebagai sosok konyol, tetapi sebenarnya memiliki trauma mendalam akibat perang.
  • Shoko Nishimiya, seorang gadis Tuli, mengalami perundungan. Namun, ia tetap tampak ceria.

Dalam anime, latar belakang terkadang memang tidak menentukan kepribadian suatu karakter. Sebagian karakter memang terlihat pesimistis karena mereka memiliki masa lalu yang menyedihkan. Namun, ada juga beberapa karakter yang pandai menyembunyikan kesedihan mereka.

Kelima karakter di bawah ini jadi contohnya. Berikut adalah sederet karakter anime yang selalu terlihat ceria, padahal mereka menyimpan trauma yang berat. Siapa saja karakternya? Simak ulasan berikut.

 

5. Koro-sensei (Assassination Classroom)

Koro-sensei menghancurkan salah satu tentakelnya. (dok. Lerche/Assassination Classroom)
Koro-sensei menghancurkan salah satu tentakelnya. (dok. Lerche/Assassination Classroom)

Sekilas, Koro-sensei memang terlihat tidak lebih dari seorang guru konyol. Tak hanya penampilannya yang aneh, Koro-sensei juga memiliki obsesi yang aneh terhadap majalah dewasa. Setiap hari, Koro-sensei selalu mengajar dengan cara yang lucu dan penuh dengan keceriaan.

Meski begitu, di balik senyumnya yang lebar, Koro-sensei tidak memiliki apa-apa selain trauma. Koro-sensei lahir di lingkungan yang keras. Di sana, orang-orang akan saling mengkhianati satu sama lain untuk bertahan hidup. Demi mencari nafkah, Koro-sensei tidak memiliki pilihan lain selain menjadi seorang pembunuh bayaran.

Setelah ditangkap, tubuh Koro-sensei dijadikan bahan eksperimen sebagai hukuman. Hal tersebut yang mengubahnya menjadi makhluk seperti gurita kuning dengan kecepatan luar biasa. Tak berhenti di situ, selama tubuhnya dijadikan bahan uji coba, Koro-sensei jatuh cinta kepada Aguri Yukimura. Sayangnya, Koro-sensei juga harus kehilangan satu-satunya orang yang sangat ia cintai.

4. Gintoki Sakata (Gintama)

Gintoki Sakata (dok. Bandai Namco Pictures/Gintama)
Gintoki Sakata (dok. Bandai Namco Pictures/Gintama)

Sebagai protagonis dari anime komedi paling ikonik, yakni Gintama, Gintoki Sakata jauh dari sifat-sifat negatif, seperti murung, selalu terlihat sedih, atau kurang ceria. Sebaliknya, Gintoki justru dikenal sebagai sosok yang malas, bodoh, dan konyol. Gintoki mendirikan Yorozuya sebagai layanan yang akan melakukan pekerjaan apa saja untuk mendapatkan uang. Namun, alih-alih menyelesaikan masalah kliennya, Gintoki malah kerap menambah masalah karena kebodohannya.

Di balik kepribadiannya yang suka mengundang tawa, Gintoki sebenarnya menyimpan trauma yang sangat mendalam. Sejak kecil, Gintoki sudah menjadi korban dari kejamnya peperangan. Demi bertahan hidup, Gintoki mencuri pedang dari para samurai untuk mendapatkan makanan.

Gintoki kemudian dibesarkan oleh gurunya, Shoyo Yoshida. Selama Perang Joui, Gintoki menjadi salah satu samurai yang paling ditakuti. Sayangnya, pertempuran tidak berakhir dengan baik bagi Gintoki.

Pada akhir perang, Shoyo ditangkap oleh musuh dan Gintoki diberi dua pilihan sulit: membiarkan teman-temannya mati atau membunuh Shoyo. Bingung dengan siapa yang harus ia selamatkan, Gintoki akhirnya memenggal kepala gurunya sendiri. Penderitaan Gintoki tidak berhenti di situ saja. Pada akhir seri, Gintoki harus kembali membunuh gurunya setelah Shoyo berubah menjadi Utsuro.

3. Shoko Nishimiya (A Silent Voice)

Shoko Nishimiya (dok. Kyoto Animation/A Silent Voice)
Shoko Nishimiya (dok. Kyoto Animation/A Silent Voice)

Difabel memang selalu menjadi masalah yang berat untuk dibahas. Shoko Nishimiya terlahir sebagai gadis Tuli alias tidak bisa mendengar dan berbicara. Karena alasan tersebut, Shoko kesulitan dalam mendapatkan teman.

Bahkan, setelah dirinya pindah ke SD Suimon, Shoko mendapatkan perundungan dari teman-teman sekelasnya, terutama dari Shoya Ishida. Shoko sering mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari teman-temannya. Tak hanya mendapatkan ejekan, Shoko juga sering mendapatkan perundungan fisik, seperti didorong, dilempari oleh barang, hingga alat bantu dengarnya dirusak sampai telinganya berdarah.

Meski begitu, Shoko tidak pernah memperlihatkan kesedihannya. Dirinya masih bisa terlihat ceria dan tersenyum kepada semua orang. Bahkan, setelah perlakuan kejam teman-temannya, Shoko masih berusaha untuk bisa berteman dengan mereka.

Namun, bukan berarti jika Shoko tidak merasakan kesedihan atas apa yang ia alami. Di balik senyumnya yang manis, Shoko sangat depresi dengan keadaannya. Bahkan, pada hari Shoko mencoba untuk bunuh diri, Shoko masih bisa menjalani harinya dengan senyuman.

2. Orihime Inoue (Bleach)

Orihime Inoue (dok. Crunchyroll/Bleach)
Orihime Inoue (dok. Crunchyroll/Bleach)

Orihime Inoue dikenal sebagai orang yang polos, baik hati, dan selalu ceria. Orang yang tidak mengenal Orihime mungkin akan mengira jika Orihime memiliki kehidupan yang nyaman. Meski begitu, di balik keceriaannya, kehidupan Orihime selalu diliputi oleh kemalangan sejak dirinya dilahirkan.

Orihime terlahir sebagai anak dari orangtua yang buruk. Ayahnya adalah seorang pemabuk, sementara ibunya bekerja sebagai perempuan penghibur. Mereka sering bertengkar dan menyiksa anak mereka sebagai pelampiasan.

Karena takut Orihime akan dibunuh, kakaknya, Sora Inoue, akhirnya membawa kabur Orihime saat masih berusia 3 tahun. Sayangnya, setelah 9 tahun berlalu, Orihime juga harus kehilangan sosok yang membesarkannya. Suatu hari, Sora meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Tak berhenti di situ, Sora berubah menjadi arwah gentayangan yang selalu mengawasi Orihime. Lebih buruk lagi, Sora berakhir menjadi Hollow ketika Orihime mulai jarang berdoa untuk kakaknya. Untungnya, Orihime berhasil meyakinkan Sora bahwa dirinya sudah tidak kesepian lagi sehingga Sora bisa pergi ke alam baka dengan tenang.

1. Naruto Uzumaki (Naruto)

Naruto Uzumaki (dok. Pierrot/Naruto)
Naruto Uzumaki (dok. Pierrot/Naruto)

Sejak kecil, Naruto sudah dikenal sebagai sosok yang ceria, tetapi sangat nakal dan suka buat onar. Naruto juga merupakan sosok yang gemar bersosial karena dirinya bisa berteman dengan siapa saja. Bahkan, selama dirinya menjadi ninja, Naruto bisa membuat musuh menjadi temannya.

Sayangnya, kita sering lupa kenapa dulu Naruto sangat nakal. Alasan Naruto sering menjadi pembuat onar hanyalah karena dirinya kurang perhatian. Naruto suka membuat kekacauan hanya karena dirinya ingin diperhatikan.

Sejak kecil, Naruto tidak diterima oleh masyarakat untuk alasan yang tidak masuk akal. Mereka membenci Naruto hanya karena Naruto menjadi Jinchuriki Ekor Sembilan. Masyarakat takut dengan monster yang ada dalam tubuhnya sehingga mereka mengucilkan Naruto.

Untungnya, Naruto tidak seperti Gaara. Alih-alih memiliki dendam, Naruto justru ingin membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk apa yang dibicarakan oleh orang-orang. Karena itu, dirinya ingin menjadi Hokage agar semua orang mengakui keberadaannya.

Kelima karakter di atas memang pintar dalam menyembunyikan kesedihan. Di luar, mereka selalu terlihat ceria seperti tidak memiliki masalah. Padahal, di balik itu semua, mereka menyimpan trauma yang sangat mendalam. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kelima karakter anime di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us