Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter My Hero Academia yang Jadi Kuat berkat Kerja Keras

Deku berusaha menggunakan One For All tanpa melukai tubuhnya. (dok. Bones/My Hero Academia)

Kerja keras adalah salah satu hal yang selalu diajarkan oleh anime shounen. Tidak ada jalan pintas dalam mencapai sesuatu. Untuk mencapai apa yang diinginkan, diperlukan tekad yang kuat dan kerja keras yang tidak mengenal kata lelah.

Nah, kelima karakter My Hero Academia ini mungkin bisa mengajarkan kita tentang arti kerja keras. Pasalnya, kelima karakter ini berhasil menjadi karakter yang kuat berkat kerja keras. Siapa saja karakter yang dimaksud? Simak ulasan berikut!

1. Izuku Midoriya

Deku berlatih dengan All Might. (dok. Bones/My Hero Academia)

Perlu diakui jika Izuku Midoriya, atau Deku, mungkin cukup beruntung untuk bertemu dengan All Might. Berkat keberuntungan tersebut, Deku berhasil menjadi pewaris Quirk paling kuat dalam seri, yaitu One For All. Meski begitu, menjadi pemilik One For All bukanlah hal yang mudah.

Sebelum mewarisi One For All, Deku harus menjalani pelatihan yang keras selama 10 bulan. Hal ini dilakukan guna membangun fisik yang kuat sehingga tubuh Deku tidak akan meledak saat dirinya menggunakan One For All. Meski begitu, mengendalikan One For All tetap saja bukan hal yang mudah.

Pada awal seri, Deku terus menyiksa tubuhnya setiap kali menggunakan One For All. Ledakan kekuatan One For All tetap terlalu besar sehingga dirinya selalu terluka setiap menggunakan Quirk tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Deku terus berlatih sampai dirinya menemukan cara untuk menggunakan One For All tanpa melukai tubuhnya.

2. All Might

All Might berlatih dengan Gran Torino. (dok. Bones/My Hero Academia)

Dikenal sebagai Simbol Perdamaian, pemilik nama asli Toshinori Yagi ini juga terlahir sebagai Quirkless seperti Deku. Namun, All Might memiliki tekad yang sangat kuat untuk menjadi seorang pahlawan. Berkat tekad tersebut, All Might akhirnya mewarisi One For All dari Nana Shimura.

Sebagai Quirkless yang tiba-tiba mendapatkan One For All, All Might juga awalnya memiliki kesulitan yang kurang lebih sama dengan Deku. Namun, All Might terus berlatih dengan keras di bawah bimbingan Gran Torino. Berkat kerja kerasnya, All Might berhasil diakui sebagai pahlawan terkuat selama bertahun-tahun.

3. Mirio Togata

Mirio terjebak di sebuah papan. (dok. Bones/My Hero Academia)

Ketika pertama kali muncul, karakter Mirio Togata diperkenalkan sebagai siswa terbaik di SMA Yuei. Bahkan, Mirio pernah menjadi kandidat sebagai pewaris One For All. Meski begitu, Mirio tidak mendapatkan pencapaian tersebut begitu saja.

Pada awalnya, Mirio juga mengalami kesulitan dalam mengendalikan Quirk miliknya, Permeation. Meski Permeation tampak sederhana, Quirk ini sulit untuk dikendalikan. Tak jarang, Mirio terjebak di dalam tembok atau tanah ketika dirinya kurang berkonsentrasi saat menggunakan Quirk ini.

Meski begitu, Mirio adalah sosok yang memiliki tekad kuat. Dirinya terus berlatih dengan keras untuk menguasai kekuatannya. Hingga akhirnya, Mirio berhasil menjadikan Permeation sebagai salah satu Quirk paling kuat dalam seri ini.

4. Eijirio Kirishima

Kirishima merasa putus asa. (dok. Bones/My Hero Academia)

Dalam hal kekuatan fisik, Eijiro Kirishima bisa dibilang sebagai salah satu yang terkuat di SMA Yuei. Kirishima memiliki Quirk bernama Hardening, yang memungkinkannya untuk mengeraskan setiap anggota tubuhnya. Pada awalnya, Kirishima merasa kurang percaya diri dengan Quirk yang ia miliki.

Hardening dianggap sebagai Quirk yang terlalu biasa dan membosankan untuk seorang pahlawan. Terlebih, Kirishima juga masih dihantui oleh rasa takut untuk melawan orang jahat. Hal tersebut sempat membuatnya merasa putus asa dan ragu untuk masuk ke SMA Yuei.

Untungnya, Kirishima memiliki dua orang yang menginspirasinya, yaitu Mina Ashido dan Crimson Riot. Berkat mereka, Kirishima berhasil mendapatkan kembali kepercayaan dirinya untuk memasuki Yuei. Selama di Yuei, Kirishima terus berjuang agar dirinya bisa bersaing dengan siswa-siswa yang menonjol, seperti Deku, Bakugo, dan Shoto.

5. Hawks

masa kecil Hawks (dok. Bones/My Hero Academia)

Sekilas, menjadi pahlawan nomor dua terlihat seperti sangat mudah bagi Hawks. Namun, jarang ada orang yang mengetahui bagaimana perjuangan Hawks untuk mencapai titik tersebut. Bahkan, jika dilihat dari latar belakangnya, rasanya tidak mungkin bagi Hawks untuk menjadi pahlawan nomor dua.

Hawks tidak hanya terlahir sebagai anak dari seorang kriminal, tetapi dirinya juga tumbuh dalam kemiskinan. Jangankan mendukung mimpi Hawks menjadi pahlawan, orangtua Hawks justru kerap melakukan kekerasan kepada Hawks. Hal tersebut membuat mimpi Hawks untuk menjadi pahlawan terlihat sangat mustahil.

Meski begitu, Endeavour selalu memotivasinya untuk tidak menyerah. Tak peduli dari mana dirinya berasal, Hawks selalu percaya jika dirinya bisa mencapai mimpinya. Berkat kerja kerasnya, Hawks akhirnya berhasil berdiri di samping idolanya sendiri sebagai pahlawan nomor dua.

Beberapa karakter mungkin cukup beruntung karena sudah dilahirkan dengan Quirk yang sangat kuat. Meski begitu, keberuntungan tidak dimiliki oleh semua orang. Kadang, beberapa orang membutuhkan perjuangan yang lebih keras untuk mencapai mimpinya, seperti kelima karakter di atas. Jadi, bagaimana menurutmu tentang perjuangan kelima karakter My Hero Academia di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us