Sebagai anime yang mengambil latar masa peperangan, kehilangan menjadi tema utama dalam serial Naruto. Seri ini mengeksplorasi bagaimana dampak kematian seseorang terhadap orang-orang di sekitarnya. Ada begitu banyak karakter yang kehilangan orang terkasihnya di medan perang.
Nah, kali ini, penulis akan membahas lima karakter penting Naruto yang kehilangan orangtuanya dan bagaimana hal tersebut berdampak pada mereka. Berikut deretannya. Simak ulasannya, yuk!
Naruto mungkin adalah salah satu karakter dalam seri dengan latar belakang paling tragis. Bagaimana tidak, Naruto kehilangan kedua orangtuanya pada hari dirinya dilahirkan. Saat itu, Obito melepas segel Bijuu pada Kushina sehingga Kurama mengamuk di Konoha.
Tak memiliki pilihan lain, orangtua Naruto, Minato dan Kushina, terpaksa mengorbankan nyawa mereka demi melindungi desa. Mereka melakukan hal tersebut demi menyegel Kurama dalam tubuh Naruto. Akibatnya, Naruto diasingkan oleh penduduk desa. Itu karena orang-orang takut dengan monster yang ada di dalam tubuh Naruto.
Dilahirkan sebagai seorang Uchiha mungkin adalah sebuah keberuntungan. Klan Uchiha diberkati dengan mata hebat yang kita kenal sebagai Sharingan. Sayangnya, karena kekuatan itu juga, Uchiha harus dihancurkan.
Demi melindungi Konoha dan mencegah perang saudara, Itachi diperintahkan oleh Danzo untuk membunuh klannya sendiri, termasuk orangtuanya. Adik Itachi, Sasuke, menjadi satu-satunya penyintas dari pembantaian tersebut. Meski Sasuke kadang iri terhadap kakaknya, dirinya tetap menyayangi keluarganya. Karena pembantaian tersebut, Sasuke akan melakukan apa saja demi membunuh Itachi, termasuk bergabung dengan Orochimaru.
Tim 7 tampaknya diisi oleh orang-orang yang kehilangan orang terkasih mereka. Selain kedua muridnya, sang kapten, Kakashi Hatake, juga kehilangan orangtuanya. Kakashi sendiri merupakan anak dari pahlawan terkenal, Sakumo Hatake si Taring Putih Konoha.
Suatu hari, Sakumo menjalankan misi yang memaksanya untuk memilih antara menyelamatkan teman-temannya atau menyelesaikan misi. Sakumo akhirnya gagal karena dirinya memilih untuk menyelamatkan teman-temannya. Alhasil, Sakumo bunuh diri karena disalahkan atas keputusannya, bahkan orang-orang yang ia selamatkan juga ikut menyalahkannya.
Tak hanya kehilangan orangtuanya, Kakashi juga kehilangan sahabatnya. Pada Perang Shinobi Ketiga, Kakashi harus kehilangan dua sahabatnya, yakni Rin dan Obito. Kehilangan memberikan Kakashi pelajaran untuk lebih mementingkan sahabat ketimbang misi.
Gaara memiliki latar belakang yang kurang lebih sama dengan Naruto. Hanya saja, Gaara lebih kesepian karena dirinya tidak memiliki orang-orang yang peduli terhadap Naruto, seperti Jiraiya, Kakashi, dan Iruka. Seperti Naruto, Gaara juga kehilangan kedua orangtuanya.
Ibu Gaara, Karura, meninggal saat dirinya melahirkan Gaara. Hal ini terjadi karena ayah Gaara, Rasa, sudah menanam Bijuu dalam tubuh Gaara sebelum dirinya dilahirkan. Sementara itu, Rasa meninggal setelah dibunuh oleh Orochimaru. Gaara sebenarnya tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya karena Rasa sudah beberapa kali mencoba membunuh anaknya sendiri.
Nagato adalah salah satu korban dari kejamnya peperangan. Nagato berasal dari Amegakure dan dirinya tumbuh pada era peperangan. Pada masa orang saling membunuh satu sama lain, Nagato harus kehilangan kedua orangtuanya karena peperangan.
Beruntungnya, dirinya bertemu dengan Jiraiya yang mengajarinya Ninjutsu dan cara bertahan hidup pada masa perang. Sayangnya, kematian sahabatnya, Yahiko, mengubah sudut pandang Nagato sehingga dirinya berubah menjadi kejam. Melalui Akatsuki, Nagato ingin menguasai dunia demi menghentikan peperangan.
Kematian memang merupakan bagian dari kehidupan. Meski begitu, kita selalu tidak siap dengan kematian orang di sekitar kita. Kelima karakter Naruto di atas merepresentasikan bagaimana dunia berubah ketika kita kehilangan orang yang kita cintai. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kelima karakter di atas?