5 Karakter yang Terlibat Pembunuhan di Film Kabut Berduri, Siapa Saja?

Thoriq Herdian adalah sersan satu yang tinggal di Markas Batalyon. Ia berpatroli di perbatasan. Agam (Kiki Narendra) menyuruh Thoriq untuk membunuh Asyraf. 

Sayangnya, Thoriq ditemukan tewas dengan kondisi kepala terpenggal. Menurut dr. Mei (Sita Nursanti), di tubuh Thoriq ditemukan bekas injeksi pengawet. Waktu kematian hampir satu bulan yang lalu. Lehernya ditebas post mortem (setelah kematian) maksimal dua kali. Jaket dan celana ditemukan jejak pupuk yang artinya sang korban saat itu berada di kebun sawit.

Saat ditangkap oleh Sanja dan Silas (Yusuf Mahardika), Agam pun mengaku telah terlibat pembunuhan. Ia menyuruh Thoriq untuk membunuh Asyraf, lelaki bertato burung garuda. Hal ini ia lakukan lantaran kesal uangnya dicuri oleh Asyraf.

Nahas, Agam pun ditemukan meninggal tak wajar di dalam sel usai resmi dijadikan terdakwa. Matanya terbuka dan mulutnya memuntahkan isi yang ada di dalam perut. Menurut berita, Agam mengakhiri hidup karena tak sanggup menanggung beban atas kejahatan yang telah diperbuat. Ia juga terlibat dalam kasus perdagangan anak.

Panca Nugraha (Lukman Sardi) adalah atasan Sanja dan Thomas (Yoga Pratama). Panca membunuh Thomas dengan cara menembak dan memenggal kepala. Adapun cara memenggal ini sebagai upaya agar aksinya tak diketahui. Ia berpikir bahwa nantinya pembunuhan tersebut dilakukan oleh serial killers.

Panca kesal kepada Thomas karena telah mengetahui sisi buruknya. Thomas tahu jika Panca yang menganiaya dan mengurung Sanja. Hal ini karena menurut Panca, Sanja gak fokus akan kasus utama. 

Selain itu, Panca juga menerima suap dari Agam. Secara otomatis, Panca terlibat dalam melancarkan aktivitas perdagangan anak. Panca pun menerima uang untuk membuka lahan sawit. Panca berpikir jika Thomas dibunuh maka kejahatannya gak akan terbongkar.

Bujang (Yudi Ahmad Tajudin) adalah salah satu warga yang ditemui Sanja. Di mata Sanja, Bujang adalah sosok yang baik. Ia pun pernah memberikan obat mata kepada Sanja.

Namun, pemikiran Sanja berubah usai mendengar pengakuan Bujang yang telah membunuh orang-orang sebelumnya. Ia sengaja melakukannya agar polisi bertanggung jawab seperti Sanja datang mengusut kasus yang terjadi di daerahnya. Bujang juga kesal dengan perbuatan Panca yang tidak melakukan tugas sebagai polisi.

Tanpa pikir panjang, ia langsung menebas kepala Panca dengan belati miliknya. Dalam hal ini, posisi Panca dalam keadaan duduk dengan tangan terikat ke belakang. Kejadian tersebut disaksikan oleh Sanja. Saat melakukan pengejaran, Bujang kabur di tengah hutan yang berkabut.

Saat Sanja bersiap-siap pulang ke Jakarta, ia melihat ada keramaian. Ia pun berhenti untuk melihat apa yang sedang terjadi. Ternyata, ada kepala yang menggantung di dekat pohon.

Dengan penglihatan yang tajam, Sanja tak menyangka bahwa kepala tersebut adalah Bujang. Sanja pun teringat pesan pak Bujang bahwa harus pandai memilih apa yang dilihat. Pembunuhan ini menandakan bahwa serial killers masih berkeliaran dan belum diketahui siapa yang membunuh. 

Dari lima karakter yang terlibat pembunuhan ini, hanya satu yang belum diketahui keberadaannya. Lantas, ke manakah dan siapakah pembunuh tersebut? Ini menjadi pertanyaan besar bagi penonton setia Kabut Berduri.