Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Film yang Semua Karakter Utamanya Gak Ada yang Benar-benar Baik

Patrick Bateman dalam American Psycho (dok. Lions Gate Films/American Psycho)
Patrick Bateman dalam American Psycho (dok. Lions Gate Films/American Psycho)
Intinya sih...
  • Film-film dengan karakter abu-abu membuat penonton bingung siapa yang sebenarnya baik.
  • Kisah-kisah yang penuh kebusukan moral dan manipulasi membuat penonton terus berpikir.
  • Karakter utama dalam film-film ini tidak ada yang benar-benar baik, sehingga sulit untuk memihak pada satu tokoh.

Pernah gak, sih kamu nonton film yang bikin kamu bingung mau dukung siapa? Bukannya simpati sama tokoh utama, kamu malah geleng-geleng karena semua karakternya gak ada yang betulan baik. Biasanya kita terbiasa nonton film dengan karakter heroik atau setidaknya punya hati yang baik. Namun, di beberapa film, justru semua karakter utamanya itu abu-abu dan terkesan jahat.

Uniknya, film-film semacam ini tetap seru dan malah bikin penasaran. Karena gak ada yang benar-benar baik, kita diajak mikir terus. Kira-kira siapa ya yang paling baik? Atau jangan-jangan semua emang toxic aja? Seperti itulah kira-kira perasaan yang akan kamu dapat ketika nonton ketujuh film berikut ini. Simak terus, yuk!

1. Gone Girl (2014)

Secara kenampakan di permukaan, Gone Girl kelihatan seperti kisah klasik tentang istri yang hilang dan suami yang dicurigai. Namun semakin dalam kamu menyelami ceritanya, makin sadar bahwa gak ada satu pun karakter yang bisa dipercaya. Amy Dunne, si istri, ternyata sangat manipulatif dan rela menyusun rencana balas dendam yang ekstrem. Sedangkan suaminya, Nick Dunne, juga bukan tipe pria baik-baik karena suka bohong, selingkuh, dan egois.

Sepanjang film, kamu akan diajak berpindah-pindah emosi. Mulai dari yang kasihan sama Amy, juga kadang kesel banget sama Amy. Kadang juga pengen maki-maki Nick, tapi di sisi lain ngerti kenapa ia bisa beraksi kayak gitu. Film ini sukses bikin penonton gak bisa memihak siapa pun. Kalau kamu belum nonton, film ini bisa banget bikin kamu galau mau belain yang mana!

2. The Wolf of Wall Street (2013)

Kalau kamu cari film yang penuh pesta, uang, dan amoral, The Wolf of Wall Street adalah jawabannya. Tokoh utamanya adalah Jordan Belfort, seorang pialang saham yang sukses besar lewat cara-cara haram. Ia menipu klien, memanipulasi pasar, dan hidup mewah dengan narkoba dan segala hedonisme lainnya. Namun anehnya, film ini justru akan bikin kamu terhibur sekaligus jijik dalam waktu yang bersamaan.

The Wolf of Wall Street bukan hanya tentang Jordan yang amoral, tapi hampir semua orang di sekitarnya juga ikut tenggelam dalam gaya hidup yang gila itu. Baik dari istrinya, rekan bisnisnya, bahkan pegawai-pegawainya yang gak kalah rusuh juga. Pokoknya gak ada yang baik, deh!

3. Nightcrawler (2014)

Nightcrawler adalah potret gelap tentang ambisi dan dunia media yang gak kalah mengerikan dari berita kriminal itu sendiri. Tokoh utamanya, Lou Bloom, adalah pria yang nekat dan haus akan kesuksesan. Ia mulai merekam kecelakaan dan kejahatan malam hari untuk dijual ke stasiun TV. Awalnya terlihat seperti pekerjaan aneh, tapi lama-lama, Lou mulai menciptakan ‘kontroversi’ yang dramatis.

Hal yang bikin ngeri, Lou itu gak sendirian. Stasiun TV tempat ia menjual video juga gak kalah problematik. Mereka tahu video Lou gak etis, tapi tetap dipakai demi rating. Semua karakter utamanya terjebak dalam sistem yang menjunjung tinggi sensasi daripada etika. Gak ada satu pun tokoh yang bisa kamu dukung sepenuhnya. Benar-benar definisi film yang bikin kamu gak nyaman, deh!

4. Parasite (2019)

Awalnya kamu mungkin saja merasa kasihan sama keluarga Kim. Namun lama-kelamaan, simpati itu mulai luntur dan hancur berantakan. Keluarga Kim ternyata gak segan menipu, memanipulasi, dan menyingkirkan orang lain demi keuntungan mereka sendiri. Di sisi lain, keluarga Park juga bukan tanpa cela, mereka suka merendahkan dan gak peka terhadap penderitaan orang lain.

Film ini berhasil menunjukkan bahwa kesenjangan sosial bisa melahirkan konflik yang rumit, dan bahwa ‘penjahat’ dalam kisah ini gak bisa dilihat dari satu sisi saja. Baik yang miskin maupun yang kaya, semuanya punya sisi egois dan kelam. Gak ada karakter yang benar-benar baik, semua punya ‘dosa’ masing-masing. Kalau kamu belum nonton, film ini bisa banget buat kamu pusing karena kepribadian setiap tokohnya yang kompleks banget!

5. Whiplash (2014)

Whiplash bukan cuma film drama sederhana yang berakhir bahagia. Di balik dentuman drum dan musik jazz yang intens, ada konflik psikologis antara dua karakter utamanya. Andrew, si drummer ambisius, dan si pelatih musik yang brutal banget. Keduanya sama-sama terobsesi dengan kesempurnaan dan rela melakukan apa pun demi mencapai ‘puncak’ kesempurnaan tersebut. Namun, di balik usaha itu, mereka justru saling menghancurkan satu sama lain secara mental.

Gak ada yang benar-benar jadi korban atau pahlawan di sini. Andrew memang pekerja keras, tapi juga eogis dan terobsesi secara berlebihan. Si pelatih, meski mengaku ingin mencetak musisi hebat, tapi metodenya kejam dan sering melewati batas kemanusiaan. Penonton seakan diajak bertanya-tanya tentang apakah kesuksesan harus dibayar dengan penderitaan? Menurutmu, apakah kebrutalan bisa dibenarkan demi hasil yang sempurna?

6. American Psycho (2000)

Di dunia yang penuh glamor dan jas mahal, American Psycho menghadirkan seorang Patrick Bateman yang ternyata seorang pembunuh berdarah dingin. Namun jangan salah, Bateman bukan satu-satunya karakter bermasalah di film ini. Teman-teman bisnisnya, kolega-kolega kantornya, bahkan lingkungan sosialnya pun semuanya dangkal dan hanya peduli soal status serta penampilan.

American Psycho ini satir banget, menunjukkan betapa rusaknya dunia orang-orang elit yang hidup tanpa empati. Patrick mungkin kelihatan paling ekstrem karena membunuh, tapi sebenarnya semua karakter di sekitarnya juga ‘sakit’, cuma beda cara saja. Gak ada tokoh yang bisa kamu pegang sebagai kompas moral deh, di film ini!

7. The Hateful Eight (2015)

Seperti judulnya, The Hateful Eight memang penuh kebencian dan semua karakter utamanya benar-benar hateful. Gak ada satu pun tokoh dalam film ini yang bisa kamu percaya atau dukung sepenuh hati. Mereka semua punya masa lalu kelam, motivasi tersembunyi, dan siap mengkhianati satu sama lain. Dari pemburu hadiah, penjahat buron, sampai mantan tentara yang semuanya menyimpan dendam dan kebusukan moral.

Quentin Tarantino benar-benar meracik film ini sebagai panggung untuk karakter-karakter yang penuh tipu daya dan kekerasan. Aliansi terbentuk, lalu hancur dalam hitungan menit. Film ini menegangkan bukan karena ada pahlawan yang menyelamatkan, tapi karena kamu gak tahu siapa yang akan lebih cepat menghabisi siapa.

Terkadang, film tanpa tokoh protagonis sejati ini terasa lebih realistis dan bikin kita merenung soal sifat manusia. Seorang protagonis memang selalu menyenangkan untuk disaksikan, tapi, justru deretan karaker film di atas bisa membongkar kebusukan sifat manusia yang jarang disoroti. Jadi gimana, kamu sudah siapin mental buat nonton deretan film di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us