Setelah Monster: The Jeffrey Dahmer Story, Ryan Murphy dan Ian Brennan kembali merilis serial kedua dalam antologi Monster. Berjudul Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story, serial tersebut diangkat dari kisah dua bersaudara yang membunuh orang tua mereka pada tanggal 20 Agustus 1989.
Selain karena cara kejahatan kakak beradik itu terbongkar, kasus ini gempar setelah keduanya mengaku jadi korban pelecehan dari sang ayah. Bagaimana kisah aslinya?
Jose Enrique Menendez bertemu dengan mantan putri kontes kecantikan Mary Louise "Kitty" Andersen. Keduanya menikah pada tahun 1963 serta dikaruniai dua orang anak, yaitu Joseph Lyle Menendez dan Erik Galen Menendez.
Hidup keluarga ini dikenal bahagia dan bergelimang harta. Jose sempat menjadi eksekutif dari perusahaan Hertz Global Holdings lalu menjabat sebagai kepala RCA Records. Mereka sekeluarga pun pindah ke Beverly Hills, California yang dikenal sebagai kompleks perumahan super elit. Keluarga Menendez pun menjadi citra keluarga sempurna pada masa itu.
Sementara itu, Erik Menendez memiliki bakat tenis dan mengikuti beberapa pertandingan, seperti Kejuaraan Tenis Nasional Junior Putra 1989. Sedangkan Lyle kuliah di Universitas Princeton, tetapi mengalami skors setelah terlibat kasus plagiarisme.
Tragedi ini terjadi pada 20 Agustus 1989 malam hari. Kala itu Jose dan Kitty sedang menonton televisi di ruang keluarga. Lyle dan Erik pun mendadak masuk membawa senapan Mossberg kaliber 12.
Jose langsung ditembak enam kali, termasuk di bagian belakang kepalanya. Kitty yang sudah tertembak kala itu masih berusaha merangkak, tetapi Lyle berlari ke mobil untuk mengisi ulang senapannya sebelum menembak wajah ibunya. Kitty tewas setelah ditembak total sebanyak 10 kali.
Setelah pembunuhan tersebut, Lyle dan Erik masih tetap tinggal di rumah sambil menunggu polisi yang datang karena suara tembakan besar. Namun, keduanya berdalih kalau pembunuhan terjadi saat kakak beradik ini berada di bioskop untuk menonton Batman serta datang ke festival "Taste of LA" di Santa Monica Civic Auditorium. Alibi ini diterima, karena pada masa itu tidak ada CCTV.
Berbulan-bulan setelah kasus pembunuhan tersebut, Lyle dan Erik hidup dalam kemewahan. Lyle diketahui membeli sebuah restoran, jam tangan mewah, hingga mobil Porsche Carrera. Kalau Erik fokus pada kariernya sebagai atlet dengan memperkerjakan pelatih tenis dan berkompetisi dalam serangkaian turnamen.
Keduanya juga pindah dari rumah besar mereka di Beverly Hills ke sebuah kondominium yang bersebelahan. Total, Lyle dan Erik menghabiskan 700 ribu dolar alias Rp10 miliar untuk berfoya-foya.
Seperti pepatah sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga ke tanah, Erik dan Lyle terungkap jadi pelaku kasus pembunuhan orangtuanya sendiri. Erik mengaku kepada psikolognya, Jerome Oziel.
Jerome pun menceritakan pengakuan Erik kepada sang kekasih, Judalon Smyth. Namun, Oziel memutuskan hubungannya dengannya, sehingga membuat Judalon membocorkan keterlibatan kedua bersaudara ini ke polisi.
Bergerak cepat, Lyle ditangkap pada 8 Maret 1990. Erik yang baru kembali dari pertandingannya di Israel juga menyerahkan diri pada 11 Maret 1990. Keduanya ditahan tanpa jaminan dan dipenjara secara terpisah.
Walau pelakunya sudah terungkap, pada kenyataannya proses pengadilan memakan waktu yang cukup lama. Bukti rekaman percakapan antara Erik dan Jerome Oziel menjadi kontroversi, karena dinilai melanggar hak istimewa dokter-pasien. Hak ini melindungi komunikasi antara pasien dan dokter, agar tidak digunakan untuk melawan pasien di pengadilan.
Setelah tertunda selama dua tahun, pada akhirnya Mahkamah Agung California memutuskan rekaman tersebut dapat diterima sebagian. Lyle dan Erik didakwa dengan pembunuhan orang tua mereka pada akhir tahun 1992.
Gak langsung selesai, kasus ini semakin gempar setelah Lyle dan Erik mengaku perbuatan mereka ini disebabkan oleh Jose yang kerap melecehkan mereka. Di sisi lain, Kitty disebut sebagai pecandu alkohol dan narkoba. Erik bersaksi, beberapa minggu sebelum malam pembunuhan, ia memberi tahu saudaranya tentang pelecehan seksual yang dialaminya, yang menyebabkan beberapa konflik dalam keluarga.
Kedua bersaudara itu juga bersaksi kalau Jose mengancam akan membunuh mereka jika kakak beradik ini bila tidak merahasiakan pelecehan tersebut. Karena paranoid, Lyle dan Erik keluar untuk mengisi senapan dan membunuh orangtuanya. Pernyataan ini lantas menjadi sorotan publik dan menimbulkan perdebatan. Di tengah simpati yang mereka terima, sebagian warga menganggap Erik dan Lyle hanya mengincar warisan ayahnya.
Pada akhirnya, Erik dan Lyle akhirnya dihukum atas dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan konspirasi untuk membunuh. Keduanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat pada 2 Juli 1996.
Kini Erik dan Lyle masih dipenjara. Sempat ditempatkan di penjara yang berbeda, Lyle dipindahkan ke unit yang sama dengan Erik pada tahun 2018. Keduanya kembali bertemu untuk pertama kalinya setelah 22 tahun. Dikabarkan, unit tempat mereka ditahan dikhususkan bagi narapidana yang setuju berpartisipasi dalam program pendidikan dan rehabilitasi.
Pada 2023 lalu, Lyle dan Erik kembali mengajukan sidang baru setelah eks anggota boyband Menudo, Roy Rossello, mengaku pernah diperkosa oleh Jose Menendez. Menudo memang merupakan grup di bawah naungan RCA Records yang kala itu dipegang Jose.
Terbaru, Erik Menendez menuliskan protesnya kepada Ryan Murphy atas serial Monster: The Lyle and Erik Menendez Story melalui akun Twitter istrinya, Tammi. Erik menilai, "Penggambaran karakter Lyle yang rusak, menciptakan karikatur Lyle yang berakar pada kebohongan yang mengerikan dan terang-terangan merajalela dalam pertunjukan."
Serial Monster: The Lyle and Erik Menendez Story bisa kamu saksikan di Netflix.