Kekacauan di Pesta Pernikahan Mewah, 5 Plus Minus Love Wedding Repeat

Netflix kembali merilis film original mereka untuk nemenin kegiatan kamu selama #diRumahAja. Genre komedi romantis alias rom com disajikan lewat Love Wedding Repeat yang premier pada 10 April 2020.
IDN Times sudah menyaksikan film terbaru Sam Claflin dan Olivia Munn tersebut. Yuk tengok 5 kelebihan dan kekurangan Love Wedding Repeat dari Netflix ini.
1. Sarat akan pemandangan indah yang memanjakan mata, cocok banget ditonton saat lagi harus #diRumahAja

Love Wedding Repeat bersetting di Roma, Italia yang terkenal romantis. Film garapan Dean Craig ini menceritakan tentang Jack dan Dina yang saling kesengsem setelah seminggu jalan bareng. Sayangnya Jack gagal mengungkapkan rasa karena adanya suatu halangan.
Tiga tahun kemudian mereka dapat kesempatan untuk bertemu kembali di pesta pernikahan Hayley, adik Jack yang juga sahabat Dina. Dengan latar belakang Roma dan pesta pernikahan mewah khas orang Italia, Love Wedding Repeat sukses menyajikan pemandangan-pemandangan memanjakan mata.
Mulai dari arsitektur khas Eropa yang elegan hingga fashion yang memukau, semua bikin kita seolah bisa 'berlibur' sejenak dari kepenatan jalani karantina mandiri. Sekaligus dapat inspirasi, mau liburan ke mana kalau kelak wabah ini sudah berakhir.
2. Struktur penceritaan yang unik dan bumbu dark humor yang berbeda

Namun, yang hadir ke pernikahan megah Hayley tak hanya Jack dan Dina saja. Ada sejumlah tokoh yang sama-sama punya peran penting dan bikin pesta ini jadi gak sesederhana yang diharapkan. Semakin jauh ke belakang semakin bikin kamu bilang "Ya ampun!".
Sebelum menggarap Love Wedding Repeant, Dean Craig sudah pernah menulis dan menyutradarai sejumlah film komedi sukses sebelumnya. Sebut saja Death at a Funeral (2007 yang di-remake tahun 2010) dan A Few Best Men (2012). Gak heran jika selera humor gelap dan chaotic-nya juga terasa di Love Wedding Repeat.
Ada pula sedikit kejutan yang dipakai untuk struktur alur film ini. Nonton sendiri aja ya di Netflix, biar gak kena spoiler.
3. Dengan konsep ensemble cast, Love Wedding Repeat kurang bisa menggali tiap tokoh yang dimunculkan

Selain Dina sang wartawan perang kece, datang pula Amanda, mantan kekasih Jack yang manipulatif. Ia menggandeng kekasih barunya, Chaz yang insecure dan suka membandingkan dirinya dengan Jack.
Hadir juga Bryan, sahabat Hayley, aktor pemula yang ingin dikenal oleh sutradara tamu di pernikahan itu. Rebecca, teman mereka yang super cerewet dan gak sensitif. Serta, Sidney, cowok dangkal dan awkward yang suka melontarkan komentar memalukan.
Top of the cherry-nya tentu saja sosok Marc, teman sekolah Hayley yang jatuh cinta padanya dan datang ke pernikahan tersebut tanpa diundang. Semuanya seolah jadi resep ampuh yang akan membuat cerita jadi seru.
Sayangnya, gak semua tokoh ini bisa berfungsi maksimal dalam film rom com ini. Selain Sidney dan Marc, tokoh-tokoh lain terasa kurang meninggalkan impresi lebih. Peran mereka kurang dikokohkan dengan cerita yang sebenarnya agak redundant.
4. Berpusat pada perjuangan Jack dan Dina yang berusaha bersatu di tengah banyak hambatan, namun chemistry keduanya terasa kurang greng!

Sepanjang film, selain berusaha agar pernikahan adiknya gak dikacaukan oleh Marc, Jack juga harus berupaya mengungkapkan perasaannya terhadap Dina. Tapi selalu saja ada halangan yang bikin mereka gak semudah itu bersatu.
Awalnya premis ini mungkin bikin gemas penonton, tapi setelah terjadi berkali-kali terkesan bikin jengkel dan melelahkan. Reaksi kedua tokoh yang mudah sekali dipisahkan oleh hal-hal sepele bikin saya mempertanyakan seberapa niat sih cinta mereka? Chemistry keduanya pun jadi terasa semu dan lemah.
Hal ini juga bikin muncul rasa tidak konsisten untuk karakter Dina yang diceritakan sebagai wartawan perang. Apa iya, seorang wartawan yang pernah diculik teroris, segitu takutnya mengkoreksi omongan salah orang lain atau ragu-ragu menyatakan perasaannya?
5. Walau punya dua alternate ending, film ini tetap dirasa kurang meninggalkan kesan mendalam

Bagi pentonton film-film Dean Craig sebelumnya, kamu pasti bisa merasakan betapa pola yang dipakainya terasa khas alias sudah sering digunakan. Ini bisa jadi pedang bermata dua, penonton awal mungkin akan terpukau dengan struktur plot yang unik. Tapi penonton yang udah rajin nonton film serupa mungkin akan merasa bosan dan mudah menebak.
Struktur film yang biasanya sukses dipakai oleh film-film lain bertema alternate ending pun terasa gak terlalu menendang. Daripada menceritakan apa yang akan terjadi jika kamu melakukan sesuatu, film ini seolah membuat para pemainnya pasif dalam menghadapi nasib yang mempermainkan mereka.
IDN Times memberi skor 2,5/5 untuk Love Wedding Repeat. Visual yang menarik dengan humor yang unik tetap bisa jadi hiburan ampuh bagi kamu yang bosen dikarantina. Jangan lupa saksikan di Netflix ya!