Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kelebihan dan Kekurangan Film Possession: Kerasukan

cuplikan film Possession: Kerasukan (instagram.com/falconpictures_)

Possession: Kerasukan resmi tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (8/5/2024). Film garapan sutradara Robby Ertanto ini bisa menjadi alternatif tontonan film horor karena punya tema yang berbeda.

Meski merupakan remake film Prancis, Possession (1981), film Possession: Kerasukan dibungkus dengan kearifan lokal agar penonton tetap merasa dekat dengan kisahnya. Lantas, apakah film Possession: Kerasukan menarik itu untuk disaksikan? Cari tahu lewat review filmnya di bawah ini, ya.

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Remake film Prancis yang dibungkus dengan kearifan lokal

cuplikan film Possession: Kerasukan (instagram.com/falconpictures_)

Possession: Kerasukan merupakan remake dari film horor Prancis, Possession (1981) karya Andrzej Zuławski. Bak film-fim noir, Possession: Kerasukan ditangkap dengan sinematografi yang dramatis.

Music scoring yang mengiringi film terasa menonjol dengan suara denting piano yang pada akhirnya memberi warna tersendiri bagi film yang dibintangi oleh Darius Sinathrya dan Carissa Perusset tersebut.

Nyaris seperti film orisinalnya, Possession: Kerasukan juga memiliki vibes klasik yang ditampilkan lewat set lokasi dan look dari para pemainnya. TNamun jangan salah! Kendati demikian, film ini tetap mengedepankan unsur kearifan lokal agar penonton bisa merasa dekat dengan kisahnya. Menarik banget, kan?

2. Menyentak rasa takut lewat berbagai jumpscare dan adegan kekerasan sadis

cuplikan film Possession: Kerasukan (instagram.com/falconpictures_)

Film ini mengikuti kisah Faris (Darius Sinathrya) yang berusaha mencari tahu alasan di balik permintaan cerai dari istrinya, Ratna. Namun setelah diselidiki lebih jauh, ia justru menemukan hal yang lebih mengerikan dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Nah, seiring dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Faris, rasa takut penonton akan disentak dengan berbagai adegan jumpscare yang mengerikan. Tidak hanya mengandalkan jumpscare, Possession: Kesurupan juga akan mengguncang psikologis lewat sederet adegan kekerasan sadis yang tersayat dan berdarah-darah.

Menariknya, kedua hal tersebut tersampaikan secara natural, karena akting dari para pemain yang totalitas, terutama akting Sara Fajira saat kesurupan di jalan sambil hujan-hujahan. Pecah banget!

3. Angkat isu patriarki di masyarakat

cuplikan film Possession: Kerasukan (instagram.com/falconpictures_)

Meski merupakan film horor psikologis, Possession: Kerasukan menyoroti isu patriarki yang masih membudaya di masyarakat modern seperti sekarang. Film ini menunjukkan bagaimana perempuan hanya dijadikan sebagai alat pemuas birahi laki-laki saja.

Hingga pada bagian ending, isu tersebut dieksekusi dengan adegan yang dramatis sehingga penonton bisa menarik pesan moral yang tersirat di dalamnya.

4. Dialognya terasa kaku

cuplikan film Possession: Kerasukan (instagram.com/falconpictures_)

Namun di sisi lain, dialog dalam film Possession: Kerasukan terasa kaku pada beberapa adegan. Namun tenang! Hal tersebut bukan permasalahan yang mendalam, karena tidak memengaruhi esensi cerita.

Selain mengandung adegan jumpscare, kerasukan yang mengerikan, hingga kekerasan sadis yang penuh dengan darah, film Possession: Kerasukan juga banyak menampilkan adegan vulgar. Karena hal itu, diharapkan penonton bisa bijaksana dalam menafsirkan filmnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rani Asnurida
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us